Kelarutan Ag
2
CrO
4
dalam larutan AgNO
3
0,1 M adalah 2,56 x 10
-8
molL. Jadi, penambahan ion sejenis Ag
+
akan memperkecil kelarutan Ag
2
CrO
4
. 2.7.5
Reaksi Pengendapan
Apabila kita menambahkan ion senama ke dalam larutan jenuh yang berada pada kesetimbangan, maka berdasarkan asas Le Chatelier kesetimbangan
akan bergeser ke kiri membentuk endapan. Pembentukan endapan mengisyaratkan terjadinya penurunan kelarutan. Untuk mengetahui keadaan larutan, kita dapat
membandingkan Ksp dengan hasil kali konsentrasi molar dari ion-ion dalam larutan.
Secara umum, persamaan kesetimbangan larutan garam A
x
B
y
sebagai berikut :
A
x
B
ys
xA
y+ aq
+ yB
x- aq
Jika [A
y+
]
x
[B
x-
]
y
Ksp A
x
B
y
→ larutan tak jenuh Jika [A
y+
]
x
[B
x-
]
y
= Ksp A
x
B
y
→ larutan tepat jenuh Jika [A
y+
]
x
[B
x-
]
y
Ksp A
x
B
y
→ larutan terbentuk endapan Purba, 2006 : 274
2.8 Kerangka Berpikir
Materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan membutuhkan pemahaman yang cukup tinggi. Kenyataan menunjukkan masih dijumpai beberapa
kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam memahami dan mendalami materi kimia. Hal ini menyebabkan nilai yang diperoleh menjadi kurang baik.
Berdasarkan permasalahan ini, maka perlu adanya metode pembelajaran yang tepat dalam mendalami materi kimia. Dalam penelitian ini, akan diterapkan model
pembelajaran CIRC pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional diterapkan pada kelas kontrol.
CIRC adalah suatu model dalam pembelajaran kooperatif yang digunakan sebagai alternatif bagi guru unuk mengajar siswa. Di dalam model pembelajaran
CIRC terdapat komponen-komponen yang dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan membuat siswa lebih kreatif, karena disini
siswa bersama dengan kelompoknya dapat mengembangkan dan bertukar pengetahuannya di dalam mempelajari suatu materi yang ditugaskan oleh guru.
Siswa dapat memunculkan ide-idenya dan saling berdiskusi untuk menyelesaikan soal.
Proses pembelajaran dilaksanakan untuk mengetahui nilai afektif baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, sedangkan kegiatan praktikum
dilaksanakan untuk mengetahui nilai psikomotorik kedua kelas tersebut. Dari kedua kegiatan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol di atas diharapkan akan
terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap materi kelarutan dan hasil kali kelarutan sehingga diharapkan hasil belajar yang diperoleh baik. Selanjutnya hasil
belajar kedua kelas dibandingkan untuk mengetahui besarnya pengaruh hasil belajar kimia dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC
dengan pendekatan SCL.
2.9 Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan menggunakan pendekatan SCL
terhadap hasil belajar kimia siswa SMA N 1 Karangtengah Demak.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Random terhadap Subjek, yaitu dengan melihat perbedaan hasil post test antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Perlakuan
Tes
Eksperimen X
T Kontrol
Y T
Keterangan: X: Pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
CIRC dengan menggunakan pendekatan SCL. Y: Pembelajaran kimia menggunakan metode konvensional
T : Hasil nilai post test
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 1 Karangtengah Demak yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah
keseluruhan sebanyak 151 siswa.
25