tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan
sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Merujuk pemikiran Joyce dalam Suprijono 2009:46, fungsi model adalah “each model guides us as we design instruction to help students achieve various
objective ”. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik
mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencakan pembelajaran dikelas. Pembelajaran IPA terpadu tidak lepas dari pengertian pembelajaran
lingkungan, dimana didalamnya terjadi proses interaksi peserta didik dengan pendidik serta pembelajaran berpusat pada peserta didik
2.1.2.3 Hasil Belajar
Slameto 2013: 2 menyatakan bahwa ”Hasil belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”. Definisi lain mengenai hasil belajar yaitu menurut Sudjana 2008: 23
merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menempuh proses belajar. Hasil belajar pada hakekatnya merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup
bidang kognitif intelektual, afektif sikap, dan psikomotorik bertindak. Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kecakapan serta perubahan aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
Sedangkan menurut Rifa’i dan Anni 2011: 85 hasil belajar merupakan
perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung apa yang
dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari
pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Menurut Anderson Krathwohl 2010: 43-45
menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah
psikomotorik psychomotoric domain. 1
Ranah kognitif dimana ranah ini berkenaan dengan hasil belajar berupa pengetahuan kemampuan dan kemahiran intelektual yang terdiri dari enam
aspek yaitu pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, menilai evaluate dan mencipta
create. 2
Ranah afektif ini berkenaan dengan sikap yang terdiri atas 5 aspek, yaitu penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian valuing,
organisasi organization, dan internalisasi. 3
Ranah psikomotorik, ini berkenaan dengan hasil belajar keterampilan seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.
Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Simpson sebagai mana dikutip oleh
Rifa’i dan Anni 2011: 89 ada 7 yaitu persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan
terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt respons, penyesuaian adaptation, kreativitas originality.
Pengertian - pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar, dimana
dalam penelitian ini mencangkup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan adanya hasil belajar pada siswa bisa digunakan sebagai tolak ukur bagi
guru untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau belum dan bagi siswa dapat dijadikan sebagai tolak ukur kemampuan siswa pada suatu
materi.
2.1.3 Tema Global Warming dan Dampaknya terhadap Ekosistem