memilih model pembelajaran yang akan diterapkan dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran.
d. Bagi peneliti Memberikan pengalaman dalam penggunaan model pembelajaran role playing
sehingga hasil yang dicapai lebih efektif dan efisien.
1.5 Penegasan Istilah
1.5.1 Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu orang, benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2002. Mengacu pada pengertian tersebut, pengaruh adalah akibat atau hasil dari penerapan model pembelajaran. Pengaruh dalam
penelitian ini diukur dengan uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
1.5.2 Model Role Playing
Model pembelajaran role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Langkah-
langkah model pembelajaran ini meliputi 1 orientasi masalah, 2 pemilihan peran, 3 penyusunan peran, 4 menyiapkan pengamat, 5 pemeranan, 6
diskusi dan evaluasi, dan 7 kesimpulan Hamdayama, 2014: 191-194. Selain itu, dalam penelitian ini juga menggunakan apron kartu yang bertuliskan peran
yang dikalungkan pada tiap siswa sesuai dengan peran masing-masing.
1.5.3 Hasil Belajar
Hasil belajar menggambarkan kemampuan siswa dalam mempelajari sesuatu. Hal ini sesuai dengan pendapat
Rifa’i dan Anni 2011: 85 yang menyebutkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah
mengalami aktivitas belajar. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat berbentuk perubahan ranah kognitif, perubahan ranah afektif, perubahan ranah psikomotorik.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi hasil belajar ranah kognitif berupa skor tema global warming di akhir pembelajaran, ranah
psikomotorik berupa keterampilan siswa saat pembelajaran, ranah afektif berupa sikap siswa selama pembelajaran berlangsung pada setiap pertemuan.
1.5.4 Tema Global Warming dan Dampaknya terhadap Ekosistem
Berdasarkan kurikulum 2013, tema global warming dan dampaknya bagi ekosistem merupakan materi pokok pelajaran IPA Terpadu SMP semester 2
dimana terdapat 4 kali pertemuan dengan 9 JP yang terdiri atas materi 1 apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan, 2 zat adiktif, 3 pencemaran
lingkungan, dan 4 pemanasan global.
7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Model Pembelajaran Role Playing
Model pembelajaran role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan
imajinasi dan
penghayatan siswa.
Pengembangan imajinasi
dan penghayatan
dilakukan siswa
dengan memerankannya sebagai tokoh hidup ataupun benda mati Hamdayama, 2014:
190. Pernyataan ini juga senada diungkapkan oleh Arjoranta 2011 : . . . Role-playing games are a diverse phenomenon, ranging from digital
games to live action role-playing. Sementara menurut Rustaman sebagaimana dikutip oleh Fatiya 2010, model
pembelajaran role playing bermain peran juga diartikan sebagai pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam situasi untuk memperoleh suatu
pemahaman tentang suatu konsep. Djariyo dan Wijaya 2012 sebelumnya telah melakukan penelitian bahwa dengan menggunakan model pembelajaran role
playing siswa menjadi mudah mengerti karena bahasa yang lebih mudah untuk dipahami, tidak merasa rendah diri, malu dan merasa bebas untuk bertanya dengan
teman sendiri. Dengan demikian siswa tertarik untuk aktif belajar dan tidak merasa jenuh atau bosan dengan pelajaran IPA.
Menurut Surami 2013, tujuan dari model pembelajaran role playing adalah agar penanaman dan pengembangan aspek nilai, moral dan sikap siswa akan lebih
mudah dicapai bilamana siswa secara langsung mengalami memerankan peran tertentu, daripada hanya mendengarkan penjelasan ataupun melihatmengamati
saja
.
Pelaksanaan model pembelajaran role playing ini disertai dengan penggunaan apron karton bertuliskan nama peran yang dikalungkan pada siswa
sesuai perannnya. Apron ini bertujuan untuk memperjelas peran seorang siswa. Menurut Djamarah dalam Hamdayama 2014: 192, langkah-langkah dalam
menerapkan model pembelajaran role playing antara lain: