karena  mereka  tidak  mengetahui  cara-cara  belajar  yang  efektif.  Mereka kebanyakan  hanya  mencoba  menghafal.  Cara  belajar  yang  efektif  diantaranya
yaitu 1 perlunya bimbingan, 2 memerhatikan kondisi dan mempunyai strategi belajar, dan 3 mempunyai metode belajar Slameto, 2013: 73-92.
Dalam  penelitian  ini,  peserta  didik  dibimbing  untuk  belajar  lingkungan. Belajar  lingkungan  diharapkan  dapat  terjadi  perubahan  tingkah  laku  guna
meningkatkan kualitas untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
2.1.2.2 Pembelajaran
Pembelajaran  dalam  Undang-undang  nomor  20  tahun  2013  pasal  1,  adalah proses  interaksi  peserta  didik  dengan  pendidik  dan  sumber  belajar  pada  suatu
lingkungan  belajar.  Menurut  Rusman  2011:  1,  pembelajaran  merupakan  suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan
yang  lain.  Komponen  tersebut  meliputi  tujuan,  materi,  metode,  dan  evaluasi. Keempat  komponen  pembelajaran  tersebut  harus  diperhatikan  oleh  guru  dalam
memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.  Sementara menurut  Sodikin  et  al.  2009  pembelajaran  diartikan  sebagai  proses  penciptaan
lingkungan  yang  memungkinkan  terjadinya  proses  belajar.  Jadi  dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar.
Suprijono  2009:  11  menyatakan  pembelajaran  merupakan  terjemahan  dari kata learning dan pengajaran terjemahan dari teaching. Pembelajaran berdasarkan
pada dasarnya berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Guru mengajar dalam perspektif  pembelajaran  adalah  guru  menyediakan  fasilitas  belajar  bagi  peserta
didiknya  untuk  mempelajarinya.  Jadi,  subjek  pembelajaran  adalah  peserta  didik dan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Pembelajaran  menurut  Mulyasa  2012:  255  pada  hakekatnya  adalah  proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku
ke  arah  yang  lebih  baik.  Pembelajaran  IPA  tidak  lepas  dari  pengertian pembelajaran dan pengertian ilmu IPA itu sendiri.
Model  pembelajaran  merupakan  unsur  yang  sangat  penting  dalam  proses pembelajaran.  Menurut  Arends  dalam  Suprijono  2009:  46  model  pembelajaran
mengacu  pada  pendekatan  yang  akan  digunakan,  termasuk  didalamnya  tujuan-
tujuan  pembelajaran,  tahap-tahap  dalam  kegiatan  pembelajaran,  lingkungan pembelajaran  dan  pengelolaan  kelas.  Model  pembelajaran  dapat  didefinisikan
sebagai  kerangka  konseptual  yang  melukiskan  prosedur  sistematis  dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Merujuk  pemikiran  Joyce  dalam  Suprijono  2009:46,  fungsi  model  adalah “each model guides us as we design instruction to help students achieve various
objective ”.  Melalui  model  pembelajaran  guru  dapat  membantu  peserta  didik
mendapatkan  informasi,  ide,  keterampilan,  cara  berfikir,  dan  mengekspresikan ide.  Model  pembelajaran  berfungsi  pula  sebagai  pedoman  bagi  para  perancang
pembelajaran  dan  para  guru  dalam  merencanakan  aktivitas  belajar  mengajar. Model  pembelajaran  dalam  penelitian  ini  adalah  pola  yang  digunakan  sebagai
pedoman dalam merencakan pembelajaran dikelas. Pembelajaran  IPA  terpadu  tidak  lepas  dari  pengertian  pembelajaran
lingkungan,  dimana  didalamnya  terjadi  proses  interaksi  peserta  didik  dengan pendidik serta pembelajaran berpusat pada peserta didik
2.1.2.3 Hasil Belajar