Tema Global Warming dan Dampaknya terhadap Ekosistem

pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Menurut Anderson Krathwohl 2010: 43-45 menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotoric domain. 1 Ranah kognitif dimana ranah ini berkenaan dengan hasil belajar berupa pengetahuan kemampuan dan kemahiran intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, menilai evaluate dan mencipta create. 2 Ranah afektif ini berkenaan dengan sikap yang terdiri atas 5 aspek, yaitu penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian valuing, organisasi organization, dan internalisasi. 3 Ranah psikomotorik, ini berkenaan dengan hasil belajar keterampilan seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Simpson sebagai mana dikutip oleh Rifa’i dan Anni 2011: 89 ada 7 yaitu persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt respons, penyesuaian adaptation, kreativitas originality. Pengertian - pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar, dimana dalam penelitian ini mencangkup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan adanya hasil belajar pada siswa bisa digunakan sebagai tolak ukur bagi guru untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau belum dan bagi siswa dapat dijadikan sebagai tolak ukur kemampuan siswa pada suatu materi.

2.1.3 Tema Global Warming dan Dampaknya terhadap Ekosistem

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa Muslich, 2007: 164. Alasan pemilihan tema ini karena tema ini bersifat sulit dan abstrak, yang mana mempelajari proses-proses-proses yang terjadi di alam yang hanya bisa dirasakan dan tidak bisa diamati secara langsung. Tema global warming dalam penelitian ini dapat ditinjau dari beberapa mata pelajaran seperti kimia dan biologi sehingga siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkan dengan konsep lain yang mereka pahami. Tema global warming dan dampaknya bagi ekosistem dalam kurikulum 2013 merupakan materi pokok pelajaran IPA Terpadu SMP kelas VII semester 2 dimana terdapat 4 kali pertemuan dengan 9 JP. Kompetensi dasar dalam penelitian ini meliputi 1 mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, 2 mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup, 3 mendeskripsikan zat adiktif serta pengaruhnya terhadap kesehatan, dan 4 mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem. Ruang lingkup tema global warming dan dampaknya bagi ekosistem pada mata pelajaran IPA di SMP dapat digambarkan dalam Gambar 2.1. berikut ini: Keterangan : = berkaitan langsung = berkaitan tidak langsung Gambar 2.1 Skema Keterpaduan Tema Global Warming dan Dampaknya bagi Ekosistem Pemanasan Global Menjelaskan proses dan pengaruh pemanasan global Ekosistem Pengaruh pencemaran udara kaitannya dengan aktivitas manusia Menyebutkan dan menjelaskan bahan kimia pencemar beserta efek sampingnya Mengusulkan cara penanggulangan pencemaran udara dan kerusakan lingkungan Pencemaran tanah dan air serta kaitannya dengan akivitas manusia Model keterpaduan yang digunakan pada tema ini adalah model webbed atau jaring laba-laba dari tema pembelajaran yang menggabungkan beberapa kompotensi inti. Gabungan materi termasuk materi lintas kelas. Berikut penjelasan cakupan tema global warming dan dampaknya bagi ekosistem yang dibahas pada pelajaran IPA kelas VII SMP. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup karena jumlahnya melebihi normal, berada pada waktu yang tidak tepat dan di tempat yang tidak tepat. Macam pencemaran digolongkan menjadi 3 yaitu pencemaran udara, air dan tanah. Jenis pencemaran yang lain yaitu pencemaran tanah dan pencemaran air. Pencemaran tanah dan pencemaran air sangat mempengaruhi habitat flora yang nantinya juga akan mempengaruhi ekosistem di alam terutama tumbuhan. Apabila tumbuhan terancam habitatnya maka secara tidak langsung juga akan mempengaruhi siklus alami dialam dan tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai paru-paru bumi. Sementara udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO 2 hasil pembakaran, SO, SO 2 , CFC, CO 2 , dan asap rokok. Masing-masing bahan buangan penyebab pencemaran udara tersebut memiliki dampak sendiri-sendiri bagi manusia. Faktor manusia yang sangat merugikan diera sekarang adalah meningkatnya kendaraan bermotor yang berakibat meningkatnya gas CO 2 di udara . Meningkatnya kadar CO 2 di udara apabila tidak segera diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan global warming. Pengamatan temperatur global sejak abad 19 menunjukkan adanya perubahan rata-rata temperatur yang menjadi indikator adanya perubahan iklim. Perubahan temperatur global ini ditunjukkan dengan naiknya rata-rata temperatur hingga 0.74 o C antara tahun 1906 hingga tahun 2005 Susandi et al, 2008 . Menurut Muhi, sebagaimana dikutip oleh Damayanti 2013, pemanasan global Global Warming pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca greenhouse effect yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida CO 2 , metana CH 4 , dinitrooksida N 2 O dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Sementara menurut buku siswa dalam kurikulum 2013, pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Ilustrasinya kejadian pemanasan global sebagai efek rumah kaca dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini : Gambar 2.2 Kejadian Pemanasan Global sebagai Efek Rumah Kaca Ketika energi ini mengenai permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini memantul sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian lagi tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca, antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Adapun dampak pemanasan global sebagai berikut: 1 Mencairnya es di kutub Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair, level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter yang dapat menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia. Hal ini berdampak pada ekosistem yang hidup didaerah kutub seperti beruang kutub, dll. 2 Perubahan iklim yang makin ekstrim Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan makin lama makin kuat. Perubahan iklim yang semakin ekstrim dibanyak negara menyebabkan terancamnya keanekaragaman hayati seperti flora dan fauna. 3 Gelombang panas yang makin meningkat Gelombang panas menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata. Hal ini sangat mengganggu produktivitas biologis. 4 Habisnya gletser sebagai sumber air bersih Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia Wahono et al., 2013:200 Dampak dari global warming diatas sangat mempengaruhi habitat jenis-jenis flora akhirnya mempengaruhi juga habitat faunanya dan hal ini tentunya tentunya mengakibatkan perubahan ekosistem yang ada Santosa, 2006: 54. Menurut Wahono et al. 2013: 226, dalam ekosistem terdapat hubungan keterkaitan di antara organisme, dimana organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi antara komponen biotik dan komponen abiotik. Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan rantai makanan, jaring- jaring makanan dan piramida makanan. Komponen-komponen yang terdapat dalam rantai makanan diantaranya produsen, konsumen dan pengurai. Sebagaimana di Santosa 2006: 54 pada awal paragraf ini, apabila produsen terganggu habitatnya maka akan mempengaruhi habitat konsumen tingkat pertama, konsumen tingkat dua maupun pengurai. Dampak pemanasan global juga berdampak bagi manusia diantaranya dapat menyebabkan kanker kulit, katarak, iritasi mata, serta gangguan saluran pernafasan.

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan

Pengangkatan judul dalam penelitian ini tidak lepas dari kajian penelitian terdahulu. Salah satu penelitian yang relevan yakni penelitian Wicaksono dan Naqiyah 2013 bahwa teknik bermain peran dalam bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X Multimedia SMK IKIP Surabaya. Selain dapat meningkatkan pembelajaran psikomotorik siswa, model pembelajaran role playing juga dapat meningkatkan hasil pembelajaran bidang afektif siswa. Peningkatan dibidang afektif tersebut telah dilakukan oleh Baroroh 2011 bahwa secara umum model pembelajaran role playing dapat meningkatkan nilai karakter mahasiswa. Kenaikan tersebut terjadi pada nilai kreatif 19,6, pada kemampuan komunikasi terjadi peningkatan sebesar 18,9, Pada indikator disiplin terjadi kenaikan sebesar 10,9, Indikator kerja keras terjadi peningkatan kenaikan sebesar 7,4. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa model pembelajaran role playing dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Penelitian ini dilaksanakan oleh Surami 2013 menunjukkan bahwa model pembelajaran role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Anjongan, Pontianak. Keseluruhan penelitian tersebut merupakan penelitian yang terpisah antara model pembelajaran role playing dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Tema Berbagai Pekerjaan Pada Siswa Kelas IV SDN Mojolangu 05 Malang.

1 15 17

Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Pada Pokok Bahasan Menerima Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Melalui Metode Role Playing di SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu

0 10 173

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Pengaruh metode role playing terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep gerak pada tumbuhan : kuasi eksperimen di smp muhammadiyah 4 tangerang

2 22 73

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ARITMATIKA SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Aritmatika Sosial Melalui Model Pembelajaran Inovatif Dengan Metode Role Playing Bagi Siswa Kelas VII Semes

0 1 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ARITMATIKA SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Aritmatika Sosial Melalui Model Pembelajaran Inovatif Dengan Metode Role Playing Bagi Siswa Kelas VII Semes

0 1 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 35MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

1 2 21

Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing

0 1 10

META-ANALISIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

0 0 6

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA

0 1 9