Kalium K Perbandingan Kualitas Tempat Tumbuh antara Daur Pertama dengan Daur Kedua pada Hutan Tanaman Acacia mangium Willd

16 Menurut Bidwell 1979 konsentrasi unsur K pada daun sebesar 0,7 merupakan batas defisiensi, sedangkan konsentrasi K pada daun sebesar 0,7 - 1,1 masuk selang rendah dan konsentrasi K pada daun sebesar 1,2 - 1,7 masuk selang optimum. Menurut Kramer and Kozlowski 1960 konsentrasi K pada daun pohon jenis Pinus strobus dan Pinus resinosa sebesar 0,84 merupakan batas defisiensi sedangkan untuk Betula spp batas defisiensi sebesar 0,29 - 0,84 dan Picea abies dan Picea glauca batas defisiensi sebesar 0,18 - 0,21 .

4. Kalsium Ca

Kalsium merupakan unsur hara makro yang berperan dalam penyusun dinding sel, termasuk unsur hara tidak mobil sehingga kebutuhan hara oleh tanaman akan terus diambil dari tanah. Ca berfungsi bagi tanaman adalah untuk penyusunan dinding sel tanaman, sintesa pektin dalam lamela tengah dinding sel, pembelahan sel dan membantu pertumbuhan dan perpanjangan akar, membantu sintesis protein dan membantu pembentukan protein mitokondria. Fungsi lain dari Ca adalah menambah perkembangan bunga dan batang Hutchinson, 1979, mempertahankan keutuhan membran yang membatasi sitoplasma, vakuola dan inti sel. Di bawah mikroskop elektron tampak bahwa sel-sel pada titik tumbuh tanaman yang kahat Ca tidak jelas lagi batas-batas antar selnya, membran pecah-pecah dan organel- organel dalam sel tidak jelas lagi bentuknya Marschner, 1995. Mengel dan Kirby 1982 menjelaskan bahwa Ca yang terdapat dalam jaringan tanaman sebagai Ca 2+ yang bebas. Persenyawaan terjadi sebagai deposit dalam sel vakuola. Menurut Bidwell 1979 konsentrasi unsur Ca pada daun sebesar 1,5 merupakan batas defisiensi, sedangkan konsentrasi Ca pada daun sebesar 1,5 - 2,9 masuk selang rendah dan konsentrasi Ca pada daun sebesar 3,0 - 4,5 masuk selang optimum. Pada umumnya kekurangan unsur hara Ca dicirikan oleh berkurangnya pertumbuhan meristematik, terutama pada daun-daun yang paling muda. Daun-daun menjadi cacat dan klorosis, dimana pada tingkat yang lebih dini nekrotis terjadi pula pada pinggir daun, sehingga bentuk daun menjadi tidak normal Geus, 1973; Hutchinson, 1979; Mengel dan Kirby, 1982; Bidwell, 1979 . 17 Kalsium berguna untuk penguat dinding sel lamela tengah dan di dalam banyak tanaman, unsur ini terdapat sebagai kristal-kristal kalsium oksalat. Kalsium mempergiat pembelahan sel-sel meristem, membantu pengambilan nitrat dan mengaktifkan berbagai enzim. Di dalam daun yang tua terdapat lebih banyak kalsium daripada di dalam daun yang muda. Unsur hara Ca di dalam tubuh tanaman tidak dipindahkan translokasi.

5. Magnesium Mg

Sementara Mg merupakan unsur penyusun inti klorofil pada tumbuhan Sanchez, 1976; Devlin, 1977; Bidwell, 1978, Mg diserap oleh tanaman dari larutan tanah sebagai ion Mg 2+ . Konsentrasinya dalam larutan hara selalu bervariasi antara 30 sampai 100 ppm, dengan sekitar 24 ppm merupakan level yang diperlukan kebanyakan tanaman. Kadar Mg dalam tanah berkisar 0,05 persen untuk tanah pasir dan 0,5 persen untuk tanah liat Mengel dan Kirkby, 1982, karena itu menurut pendapat Bidwell 1979 kekurangan Mg tidak perlu terjadi. Jumlah yang lebih banyak ditemukan pada tanah liat, sebab Mg yang ada merupakan mineral ferromagnesian yang relatif mudah melapuk seperti biotit, serpentin, horblende dan olivin. Mineral tanah yang mengandung Mg antara lain MgCO 3 atau dolomit CaCO 3 MgCO 3 . Menurut Bidwell 1979, konsentrasi Mg pada daun sebesar 0,20 merupakan batas defisiensi, sedangkan konsentrasi Mg pada daun sebesar 0,20 - 0,29 masuk selang rendah dan konsentrasi Mg pada daun sebesar 0,30 - 0,49 masuk selang optimum. Kekurangan unsur hara Mg bagi pinus dapat dilihat pada daun jarumnya yang kuning dari ujung yang mengarah ke pangkalnya. Tanda-tanda selanjutnya terlihat pada daun jarum yang berwarna kuning sepanjang tahun, dan hanya sedikit yang berwarna hijau terutama di sekitar kuncup. Warnanya kemudian berubah menjadi kuning emas yang mengkilap cemerlang. Mg berfungsi untuk pembentukan klorofil, sistem enzim dan pembentukan getah Binns, et al, 1980; Mengel dan Kirkby, 1982. Dengan demikian warna kuning merupakan salah satu gejala kekurangan unsur Mg, dan secara umum terjadi pada daun tua Bidwell, 1979.