57 3
0,92 ± 0,23 a 0,29 ± 0,08 ab
0,27 ± 0,09 a 0,43 ± 0,23 a
0,32 ± 0,11 a 4
0,68 ± 0,13 a 0,20 ± 0,01 a
0,17 ± 0,01 a 0,65 ± 0,16 a
0,26 ± 0,12 a Magnesium
1 0,17 ± 0,02 ab
0,14 ± 0,01 a 0,08 ± 0,06 a
0,06 ± 0,02 a 0,06 ± 0,01 a
2 0,24 ± 0,03 b
0,13 ± 0,08 a 0,09 ± 0,30 a
0,12 ± 0,03 a 0,10 ± 0,11 a
3 0,15 ± 0,03 a
0,08 ± 0,01 a 0,05 ± 0,02 a
0,14 ± 0,07 a 0,08 ± 0,02 a
4 0,17 ± 0,02 a
0,05 ± 0,02 a 0,04 ± 0,01 a
0,11 ± 0,07 a 0,05 ± 0,01 a
Tabel 9. Prakiraan pertumbuhan diameter batang pohon pada tegakan daur 2 di hutan tanaman A. mangium berdasarkan pemilihan model terbaik
Umur th Diameter batang pohon
cm MAI D2 cmtahun
1 2,71
2,71 2
5,31 2,66
3 7,81
2,60 4
10,20 2,55
5 12,49
2,50 Keterangan : D2 = data hasil penelitian daur 2
2. Tinggi total
Berdasarkan hasil analisa data tinggi total untuk tegakan pada daur 2 diperoleh bentuk kurva dengan persamaan H2
= -36,98 + 36,98e
0,0580 X
dengan R
2
= 0,9545. Pertumbuhan tinggi total tanaman tahun berjalan menunjukkan kecenderungan yang terus menurun sampai tanaman berumur
58
5 tahun. Pertumbuhan riap tinggi total tahun berjalan mencapai maksimal terjadi pada saat tanaman berumur 1 tahun yaitu 2,36 mtahun Tabel 10.
Tabel 10. Prakiraan pertumbuhan tinggi total pada tegakan daur 2 di hutan tanaman A. mangium berdasarkan pemilihan model terbaik
Umur th Tinggi total m
MAI H2 mtahun
1 2,36
2,36 2
4,68 2,34
3 6,94
2,31 4
9,15 2,29
5 11,30
2,26
Keterangan : H2 = data hasil penelitian daur 2 3. Pendugaan biomassa hutan tanaman
A. mangium
Hasil penetapan model pendugaan biomassa pada tegakan hutan tanaman A. mangium dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Model penduga biomassa pohon pada tegakan daur 2 di hutan tanaman A. mangium
Bagian Tanaman
Model Pendugaan R
2
MS Fhit
Daun W = 0,0044 + 0,0365D + 0,0099 D
2
0,7950 31,07
64,00 Cabang
W = 0,1244 - 0,1434 D + 0,0413 D
2
0,7980 284,45
65,28 Kulit
W = 0,6092 - 0,2844 D + 0,0396 D
2
0,9070 171,62
161,27 Batang
W = 6,3784 - 2,6571 D + 0,2931 D
2
0,8260 7327,41
78,09 Total
W = 7,1166 - 3,0484 D + 0,3839 D
2
0,8990 14621,00 146,77
59
Keterangan : W = biomasssa D = diameter batang
Perbandingan Kualitas Tempat Tumbuh dan Pertumbuhan antara Daur 1 dengan Daur 2
1. Peninggi tegakan
Hasil analisis uji kesamaan slope dan intercept 2 model dengan menggunakan pendekatan regresi sederhana didapatkan persamaan :
P
1
= -1,61 + 1,09 P
2
R
2
= 0,9040. Hasil pengujian sidik ragam terhadap persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa berbeda
sangat nyata. Uji statistik untuk pengujian slope kurva b didapatkan t hitung = 1,09 - 1 0,1128 =0,79787,
dimana nilai P sebesar 0,7804 pada selang kepercayaan 95 . Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kurva mempunyai kesamaan dalam slope kurva.
Uji statistik untuk pengujian intercept a didapatkan t hitung a = -1,61 - 1 1,221 = -2,13759, dimana nilai P sebesar 0,0261 pada selang kepercayaan 95 . Jadi dapat disimpulkan bahwa
kedua kurva mempunyai intercept yang berbeda.
Hasil analisa data peninggi untuk daur 1 diperoleh kurva dengan bentuk persamaan P
1
= 35,47 - 35,47e
-0,1392 X
dengan R
2
= 0,9677, sedangkan daur 2 diperoleh kurva persamaan P
2
= 111,45 - 111,45e
-0,0277 X
dengan R
2
= 0,9588. Hasil penghitungan peninggi tegakan hutan tanaman A. mangium pada umur 1 tahun pada daur 1 rata-rata adalah 4,61 m, sedangkan pada
daur 2 peninggi tegakan sebesar 3,04 m, dengan demikian pada tahun pertama telah terjadi penurunan peninggi sebesar 1,57 m 34 . Perubahan peninggi tegakan ini terus menurun sampai
tanaman berumur 5 tahun, dengan selisih pertumbuhan peninggi sebesar 3,38 m 19 . Hal tersebut menunjukkan bahwa dibandingkan daur 1 maka pada daur 2 telah terjadi penurunan
kualitas tempat tumbuh Tabel 12. Tabel 12. Prakiraan perubahan peninggi tegakan antara daur 1 dengan daur 2 di lokasi
penelitian
60
Perubahan peninggi tegakan Umur
th Peninggi tegakan
Daur 1 m Peninggi tegakan
daur 2 m m
1 4,61
3,04 - 1,57
-34 2
8,62 6,01
- 2,61 -30
3 12,11
8,89 - 3,22
-27 4
15,14 11,69
- 3,45 -23
5 17,79
14,41 - 3,38
-19
2. Pertumbuhan dimensi tegakan hutan tanaman A. mangium
Diameter batang pohon
Hasil analisis uji kesamaan slope dan intercept 2 model dengan menggunakan pendekatan regresi sederhana didapatkan persamaan :
D
1
= 0,093 + 0,934 D
2
R
2
= 0,9630. Hasil pengujian sidik ragam terhadap persamaan regresi menunjukkan perbedaan sangat nyata.
Uji statistik untuk pengujian slope kurva b didapatkan t hitung = 0,934 - 1 0,0575 = - 1,14783, dimana nilai P sebesar 0,1359 pada selang kepercayaan 95 . Jadi dapat
disimpulkan bahwa ke dua kurva mempunyai kesamaan dalam slope kurva. Uji statistik untuk pengujian intercept a didapatkan t hitung a = -0,093 - 1 0,532 = -
2,0545, dimana nilai P sebesar 0,0303 pada selang kepercayaan 95 . Jadi dapat disimpulkan bahwa ke dua kurva mempunyai intercept yang berbeda.
Hasil analisa data diameter batang pohon tegakan pada daur 1 diperoleh bentuk kurva dengan persamaan D
1
= 26,35 - 26,35e
-0,1533 X
dengan R
2
= 0,9586. Pengukuran diameter batang pohon tegakan hutan tanaman A. mangium pada umur 1 tahun pada daur 1 rata-rata 3,74 cm,
sedangkan pada daur 2 diameter batang pohon rata-rata sebesar 2,71 cm, dengan demikian pada umur 1 tahun telah terjadi penurunan diameter batang sebesar 1,03 cm 28 . Selisih
diameter batang pohon antara daur 1 dan daur 2 terus menurun sampai tanaman berumur 5 tahun yaitu 1,62 cm 11 Tabel 13.
61
Tabel 13. Prakiraan perubahan diameter batang pohon antara daur 1 dengan daur 2 di lokasi penelitian
Perubahan diameter batang Umur
th Diameter batang
D1 daur 1 cm Diameter batang
D2 daur 2 cm cm
1 3,74
2,71 -1,03
-28 2
6,96 5,31
-1,65 -24
3 9,71
7,81 -1,90
-20 4
12,08 10,20
-1,88 -16
5 14,11
12,49 -1,62
-11 Keterangan :
D1 : Data diameter batang pohon yang dikumpulkan Saharjo 1999 pada tegakan daur 1 D2 : Data diameter batang pohon hasil penelitian pada tegakan daur 2
Tinggi total
Hasil analisis uji kesamaan slope dan intercept 2 model dengan menggunakan pendekatan regresi sederhana didapatkan persamaan :
H
1
= - 0,88 + 1,33 H
2
R
2
= 0,9180 Hasil pengujian sidik ragam terhadap persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa berbeda
sangat nyata. Uji statistik untuk pengujian slope kurva b didapatkan t hitung = 1,33 - 1 0,1253 = 2,63368,
dimana nilai P sebesar 0,9897 pada selang kepercayaan 95 . Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kurva mempunyai kesamaan dalam slope kurva.
Uji statistik untuk pengujian intercept a didapatkan t hitung a = -0,88 - 1 0,532 = -1,84133, dimana nilai P sebesar 0,0443 pada selang kepercayaan 95 . Jadi dapat disimpulkan bahwa
kedua kurva mempunyai intercept yang berbeda. Hasil analisa data tinggi total tegakan pada daur 1 diperoleh bentuk kurva dengan persamaan H
1
= 36,30 - 36,30 e
-0,1212 X
dengan R
2
= 0,9604. Pengukuran tinggi total tegakan hutan tanaman A. mangium pada umur 1 tahun pada daur 1 sebesar 4,14 m, sedangkan pada daur
2 tahun 1 tinggi total sebesar 2,36 m, dengan demikian pada tahun pertama daur 2 telah terjadi