39
n
m
∑ THA
mi
i=1 THA
m
= _______________ n
dimana : THA
m
= tebal horison A anak petak ke m THA
mi
= tebal horison A petak ukur ke i pada anak petak ke m n
= banyaknya petak ukur dalam anak petak ke m
5. Persentase kemiringan lereng
Pada setiap petak ukur dilakukan pengukuran lereng dengan menggunakan haga hipsometer. Perhitungan persentase kemiringan lereng dilakukan sebagai berikut :
n
m
∑ S
mi
i=1 Sm = _______________
n dimana :
S
m
= persentase kemiringan anak petak ke m S
mi
= persentase kemiringan petak ukur ke i pada anak petak ke m n
= banyaknya petak ukur dalam anak petak ke m
6. Deskripsi profil tanah
Untuk mengetahui sifat tanah di lapangan, maka dilakukan deskripsi profil tanah untuk masing-masing jenis tanah yang diteliti. Dalam deskripsi profil memuat nama tanah berdasarkan
sistem klasifikasi LPT 1981, FAOUNESCO 1974 dan USDA 2000, fisiografi, permeabilitas, penggunaan tanah, muka air tanah dan penentuan horison, ketebalan horison dan
uraian pada masing-masing horison.
40
7. Biomassa bintil akar
Pada setiap petak ukur dilakukan pengukuran biomassa bintil akar dengan cara membuat 3 buah lubang dekat pohon dengan luas 1 m
2
yang digali sampai kedalaman 50 cm. Setiap contoh bintil akar yang terkumpul kemudian ditimbang.
Besarnya biomassa bintil akar diduga dengan rumus sebagai berikut :
n
m
∑ BA
mi
i=1 BA
m
= _______________ n
dimana : BA
m
= biomassa bintil akar anak petak ke m
BA
mi
= biomassa bintil akar petak ukur ke i pada anak petak ke m
n = banyaknya petak ukur dalam anak petak ke m
.
8. Biomassa pohon dan kadar hara
Biomassa pohon di atas permukaan tanah diduga dengan menggunakan suatu pendekatan dimensional dengan cara dipanen sebanyak tiga pohon pada setiap petak ukur dari
umur satu sampai dengan 5 tahun. Data lapangan tersebut akan digunakan untuk menyusun persamaan alometrik. Persamaan alomatrik ini digunakan untuk menentukan biomasa tegakan
dengan diameter batang pohon setinggi dada D dan tinggi pohon H. Beberapa pohon contoh dipilih secara acak, kemudian dari pohon-pohon contoh
tersebut diambil 3 buah contoh dari komponen batang kayu, kulit, cabang hidup, daun dan akar. Contoh dengan bobot yang sama sekitar 200 gram ini dikeringkan dalam oven pada suhu
80
o
C selama 48 jam, kemudian disimpan untuk dianalisis kadar hara N, P, K, Ca dan Mg. Analisis unsur hara untuk setiap komponen dirata-ratakan pada ke 3 pohon. Untuk setiap
contoh batang dan kulit contoh yang dianalisis diambil seksi dasar, puncak dan bagian tengah