Persentase kemiringan lereng Deskripsi profil tanah

40

7. Biomassa bintil akar

Pada setiap petak ukur dilakukan pengukuran biomassa bintil akar dengan cara membuat 3 buah lubang dekat pohon dengan luas 1 m 2 yang digali sampai kedalaman 50 cm. Setiap contoh bintil akar yang terkumpul kemudian ditimbang. Besarnya biomassa bintil akar diduga dengan rumus sebagai berikut : n m ∑ BA mi i=1 BA m = _______________ n dimana : BA m = biomassa bintil akar anak petak ke m BA mi = biomassa bintil akar petak ukur ke i pada anak petak ke m n = banyaknya petak ukur dalam anak petak ke m .

8. Biomassa pohon dan kadar hara

Biomassa pohon di atas permukaan tanah diduga dengan menggunakan suatu pendekatan dimensional dengan cara dipanen sebanyak tiga pohon pada setiap petak ukur dari umur satu sampai dengan 5 tahun. Data lapangan tersebut akan digunakan untuk menyusun persamaan alometrik. Persamaan alomatrik ini digunakan untuk menentukan biomasa tegakan dengan diameter batang pohon setinggi dada D dan tinggi pohon H. Beberapa pohon contoh dipilih secara acak, kemudian dari pohon-pohon contoh tersebut diambil 3 buah contoh dari komponen batang kayu, kulit, cabang hidup, daun dan akar. Contoh dengan bobot yang sama sekitar 200 gram ini dikeringkan dalam oven pada suhu 80 o C selama 48 jam, kemudian disimpan untuk dianalisis kadar hara N, P, K, Ca dan Mg. Analisis unsur hara untuk setiap komponen dirata-ratakan pada ke 3 pohon. Untuk setiap contoh batang dan kulit contoh yang dianalisis diambil seksi dasar, puncak dan bagian tengah 41 pohon rata-rata tertimbang komposisi hara per pohon diperoleh dengan memboboti konsentrasi terukur menurut volume relatif dari kulit atau kayu untuk setiap analisis. Kadar hara akar ditentukan pada setiap petak ukur. Pada setiap petak ukur dibuat 3 buah plot dekat pohon dengan luas 1 m 2 digali sampai kedalaman 50 cm. Setiap contoh akar dikeringkan dalam oven bersuhu 80 o C selama 48 jam, kemudian disimpan untuk dilakukan analisis kadar hara N, P, K, Ca dan Mg. Kuantitas hara dalam tegakan pohon A. mangium diperoleh dengan mengalikan biomassa total tega kan dari pohon-pohon dengan rata -rata kadar hara dalam pohon tersebut.

9. Pengambilan contoh tanah

Pengambilan contoh tanah dilakukan pada setiap petak ukur dengan menggunakan bor tanah. Contoh tanah diambil dari masing-masing dari horison A dan horison B, kemudian contoh tanah dari setiap petak ukur dicampur sesuai dengan horison masing-masing. Selanjutnya contoh tanah tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik sebanyak 1 kg dan diberi label sesuai dengan lokasinya. Disamping itu dilakukan pengambilan contoh tanah utuh dengan ring sample untuk analisa sifat fisik tanah pada setiap petak ukur. Semua contoh tanah dari lokasi penelitian dianalisa di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Departemen Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1. Data yang Dikumpulkan Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah meliputi : 1. Dimensi tegakan diameter batang, tinggi total dan peninggi daur 2 2. Biomassa dan kadar hara N, P, K, Ca dan Mg pada daur 2 bagian batang, cabang, ranting, daun dan akar untuk sebaran umur satu tahun sampai 5 tahun 3. Sifat kimia, sifat biologi tanah bintil akar dan sifat fisik tanah di bawah tegakan hutan tanaman A. mangium umur satu tahun sampai dengan 5 tahun pada daur 2.