proyek yang berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini, juga dilakukan umpan balik terhadap
proses dan produk yang telah dihasilkan.
2.1.6 Media Mind Map
Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yaitu guru komunikator, bahan pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik
komunikan, dan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan
pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
Daryanto, 2010:6. Selanjutnya Daryanto menjelaskan bahwa media digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran 2010:4. Media memiliki manfaat
yang spesifik pada peningkatan pembelajaran yang dialami peserta didik. Salah satu manfaat media adalah memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan
bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Windura 2013:189-130 menjelaskan
bahwa untuk efektifitas pembelajaran, mind map dapat digunakan guru sebaga alat bantu mengajar. Mind map merupakan cara kreatif murid perseorangan untuk
memancing ide, mencatat hal-hal yang dipelajari, atau merencanakan proyek baru. Meminta murid untuk membuat peta pikiran akan membantu mereka
mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang sedang mereka rencanakan Silberman, 2013:156-157.
Sebelumnya, banyak orang —khususnya guru dan siswa—yang berpikir
bahwa mind map hanyak cocok untuk subjek pelajaran sosial atau pelajaran yang banyak hafalannya saja, misalnya: Sejarah, Geografi, PKn, dan sejenisnya. Hal itu
tentu tidka benar, sebab mind map adalah sebuah universal learning and thinking tool¸suatu sistem belajar dan berpikir yang universal. Apapun yang harus
menggunakan otak untuk belajar dan berpikir bisa menggunakan mind map, atau wajib menggunakannya jika ingin memperoleh manfaat terbesar dari kehebatan
otaknya Windura, 2013:159. Salah satu fungsi utama mind map dalam belajar adalah untuk membantu
anak lebih memahami materi pelajarannya. Karena “memahami” adalah hal utama yang ingin didapat dari kegiatan belajar, maka mind map juga sangat efektif
dipakai untuk memahami materi pelajaran yang sifatnya bukan hafalan juga, seperti IPA, Matematika, dsb.
Secara sistematis, Windura 2013:12 mendefinisikan mind map sebagai ke dalam beberapa pernyataan, yakni: 1 sistem belajar dan berpikir yang
menggunakan kedua belah otak; 2 sistem belajar dan berpikir yang menggunakna otak sesuai dengan cara kerja alaminya; 3 sistem belajar dan
berpikir yang mengeluarkan seluruh potensi dan kapasitas otak penggunanya yang masih tersembunyi; 4 sistem belajar dan berpikir yang mencerminkan apa yang
terjadi secara internal di dalam otak kita saat belajar dan berpikir; 5 sistem belajar dan berpikir yang mencerminkan secara visual apa yang terjadi pada otak
saat belajar dan berpikir.
Klasifikasi media pembelajaran ada bermacam-macam. Menurut Gerlach dan Ely dalam Daryanto, 2010:19 media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri
fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran
terprogram, dan simulasi. Dalam pengelompokkan ini, mind map termasuk ke dalam media presentasi grafis dimana guru dapat menggunakan mind map sebagai
alat bantu dalam mempresentasikan pengajaran baik dalam persiapan maupun perencanana pembelajaran. Mind map adalah berbentuk visual alias gambar,
sehingga mudah untuk dilihat, dibanyangkan, ditelusuri, dibagikan kepada orang lain, dipresentasikan dan didiskusikan bersama, dan sebagainya Windura,
2013:16. Media disediakan oleh guru agar murid melakukan aktivitas interaktif yang
menyenangkan dan menanta potensi siswa serta membebaskan tumbuhnya prakarsa dan kreativitas murid menjadi manusia yang memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengenalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan Dananjaya, 2012:35-36.
Mind map memberikan banyak manfaat bagi anak dan siswa dalam belajar, berpikir maupun merencanakan kegiatannya sehari-hari. Anak dan siswa dapat
menggunakan mind map untuk mencatat, meringkas, mengarang, berpikir analitis, berpikir kreatif, merencanakan jadwal, waktu, kegiatan, dll, mengurai artikel
bacaan, mengurai soal matematika atau sains, dsb Windura, 2013:14. Selanjutnya Windura juga menguraikan untuk kepentingan mengajar, mind
map mempunyai beberapa manfaat penting antara lain: 1 Merancang kurikulum
pengajaran yang komperhensif; 2 Menyatukan materi pengajaran dari berbagai sumber; 3 Meringkas materi pengajaran; 4 Mengembangkan ide materi
mengajar; 5 Mempersiapkan presentasi mengajar; 6 Presentasi mengajar; 7 Manajemen waktu dalam mengajar; 8 Membuat catatan mengajar di papan tulis
atau whiteboard; 9 Merancang soal-soal ujian; 10 Evaluasi kualitas mengajar; 11 Evaluasi hasil ujian; 12 Penugasan siswa; dan 13 Penelitian, dsb.
2013:14. Langkah-langkah penggunaan mind map sebagai media menurut Dananjaya
2010:74 adalah sebagai berikut: 1 siswa diberi teks bacaan; 2 pilih pusat atau topik, ditulis di tengah lingkaran; 3 tangkap cabang dan ranting isi bahasan,
masukkan ke dalam peta pikiran; 4 beri waktu untuk masing-masing siswa membaca dan membuat peta pikiran; 5 presentasikan di depan kelas.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mind map dapat menjadi alat bantumedia dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan daya kreatifitas siswa
dengan mengoptimalkan fungsi otak sehingga siswa dapat lebih memahami dan mengembangkan pembelajaran yang mereka terima.
2.1.7 Pembelajaran Project Based Learning berbantuan Media Mind Map