bahwa usia siswa sekolah dasar memiliki kemampuan memecahkan masalah dan berpikir logis, selain itu, kognitif siswa sebagian besar bergantung pada seberapa
jauh siswa aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Teori belajar bermakna David Ausubel dapat dimaknai bahwa belajar akan dikatakan
bermakna apabila mampu membantu siswa memahami arti informasi, mengkombinasikan materi baru secara bijak dengan apa yang sudah mereka
ketahui. Selanjutnya, berdasarkan teori-teori belajar yang mendasari project based
learning, dapat disimpulkan bahwa dalam project based learning, siswa difasilitasi untuk mengkonstruksi konsep-konsep pengetahuan mereka sendiri
melalui penemuan ide atau solusi atas permasalahan yang mereka hadapi, baik secara individu maupun kerjasama dalam kelompok melalui proyek yang mereka
buat, sehingga diharapkan kebermaknaan dalam belajar dapat tercapai melalui pengalaman-pengalaman belajar yang mereka peroleh selama pembelajaran
maupun di luar pembelajaran.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penerapan project based learning terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas siswa. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Sulistyarsi 2012:44 yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Membuat Alat Peraga IPA untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar dan Keaktifan Siswa Kelas IV SDN Cermo 01 Kare Madiun. Dari penelitian yang telah dilaksanakan diketahui adanya peningkatan prestasi belajar
dan keaktifan siswa. Prestasi belajar siswa tuntas meningkat 37. Aktivitas siswa tergolong aktif meningkat 25. Aktivitas guru meningkat 22,91. Keaktifan
siswa membuat alat peraga IPA yaitu aspek membuat bagian alat peraga sesuai desain meningkat 54, aspek keterampilan merangkai bagian alat peraga dengan
benar dan sesuai meningkat 55. Project based learning juga digunakan oleh Rosalina, dkk 2014:2-4 dalam penelitiannya yang berjudul Penggunaan Model
Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Penerapan Konsep Sifat-sifat Cahaya pada Siswa Kelas V SDN 1 Doplang Tahun Pelajaran
20132014. Peningkatan tersebut terbukti dengan ketuntasan klasikal pada hasil tes kemampuan penerapan konsep sifat-sifat cahaya prasiklus hanya sebesar 16
dengan nilai rata-rata kelas sebesar 52,66. Pada siklus I naik menjadi 64 dengan rata-rata kelas sebesar 69,62 dan pada siklus II naik mejadi 80 dengan nilai rata-
rata kelas sebesar 74,74. Hal tersebut membuktikan bahwa project based learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Selain itu, penerapan mind map sebagai media dalam pembelajaran terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan. Hal tersebut didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh Nurroeni 2013:58-59 yang berjudul
Keefektifan Pembelajaran Mind Mapping terhadap aktivitas dan hasil belajar IPA pada materi Peristiwa Alam pada siswa kelas V SDN Debong Kidul Kota Tegal.
Hasil analisis uji independent sample t test diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,383. Artinya nilai signifikansi ˃ 0,05 sehingga H
diterima. Selain itu juga diperoleh rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada kelompok kontrol
sebesar 61,25 dan pada kelompok eksperimen sebesar 73,04. Dengan demikian,
aktivitas belajar siswa pada pembelajaran dengan mind mapping lebih baik daripada aktivitas belajar siswa pada pembelajaran model konvensional.
Penelitian menggunakan mind map juga dilakukan Widianti 2013:68 dengan judul Keefektifan Model Mind Mapping terhadap Hasil Belajar IPS pada siswa
kelas V SDN 1 Sidapurna Tegal. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama dengan menggunakan independent samples t test, diperoleh nilai t
hitung
t
tabel
2,5572,024, sehingga H ditolak. Selanjutnya, berdasarkan hasil uji hipotesis
kedua dengan menggunakan one sample t test, diperoleh nilai t
hitung
t
tabel
3,9522,080, sehingga H ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan hasil
belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model mind mapping lebih tinggi dan efektif daripada yang menggunakan model
konvensional. Berdasarkan kajian empiris di atas, diketahui bahwa penerapan project
based learning berbantuan media mind map dalam pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas
siswa, dan hasil belajar siswa. Kajian empiris tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penelitian dengan judul Penerapan Pembelajaran Project
Based Learning Berbantuan Media Mind Map untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa Kelas IV SDN 01 Pekalongan Kecamatan Bojongsari
Kabupaten Purbalingga.
2.3 KERANGKA BERPIKIR