Hakikat Belajar KAJIAN TEORI

20 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak. Bell Glender dalam Winataputra, 2007:9 memberikan definisi belajar yang cukup komprehensif yakni belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitudes. Sejalan dengan pengertian tersebut, Suyono 2012:9 menjelaskan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Sedangkan menurut Slameto 2010:2 belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Selanjutnya, pengertian belajar melalui pandangan yang lebih luas disampaikan Hamalik 2012:27 dengan penjelasan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakukan melalui pengalaman learning is defined as the modification or strengthening of behaviour through experiencing. Hamalik menekankan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Berkenaan dengan proses belajar yang terjadi pada siswa, Gagne dalam Winataputra, 2007:1.9-1.11 mengemukakan delapan jenis belajar yakni 1 Belajar Isyarat Signal Learning; 2 Belajar Stimulus-Respon Stimulus- Response Learning; 3 Belajar Rangkaian Chaining Learning; 4 Belajar Asosiasi Verbal Verbal Assosiation Learning; 5 Belajar Membedakan Discriminatioan Learning; 6 Belajar Konsep Concept Learning; Belajar Hukum atau Aturan Rule Learning; dan 7 Belajar Pemecahan Masalah Problem Solving Learning. Sedangkan menurut paham konstruktivisme, belajar adalah proses merefleksikan pengalaman, membangun, dan mengkonstruksi pemahaman sehingga terbentuk konsep pengetahuan Suyono,2011: 105. Dari beberapa uraian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses yang dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian yang lebih baik dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. 2.1.2 Hakikat Pembelajaran Pada mulanya, “pembelajaran” berangkat dari paradigma “pengajaran” yang berarti teacher-centered atau proses belajar berpusat pada guru. Sedangkan, dalam konteks “pembelajaran” sekarang ini lebih ditekankan pada student-centered atau yang berarti proses belajar berpusat pada siswa. Sejalan dengan pengertian tersebut, Dananjaya 2010: 19 dalam pernyataannya menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu konsep pendidikan yang lahir dari perubahan paradigma lama yaitu pengajaran, sehingga dominasi guru harus diubah menjadi siswa aktif mengembangkan potensi dirinya dalam suasana belajar yang menyenangkan, interaktif, inspiratif, menantang, bebas berprakarsa dan kreatif. Selanjutnya, Danajaya 2010:27-28 juga merumuskan konsep dasar pembelajaran yang berpusat pada siswa yakni 1 pembelajaran merupakan proses aktif peserta didik yang mengembangkan potensi dirinya; 2 pengalaman aktivitas siswa harus bersumberrelevan dengan realitas sosial. Pengalaman praktik berupa kegiatan berkomunikasi, bekerjasama, mengambil keputusan dan memecahkan masalah; 3 di dalam proses pengalaman ini peserta didik memperoleh inspirasi dari pengalaman yang menantang dan termotivasi untuk bebas berprakarsa, kreatif, dan mandiri; dan 4 pengalaman proses pembelajaran merupakan aktivitas mengingat, menyimpan, dan memproduksi informasi, gagasan-gagasan yang memperkaya kemampuan dan karakter peserta didik. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan Winataputra 2007:1.18 menguraikan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses intraksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai kemampuan yang diharapkan dan meningkatkan proses belajar siswa. Pembelajaran dikondisikan agar mampu mendorong kreativitas anak secara keseluruhan, membuat siswa aktif, mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan berlangsung dalam kondisi menyenangkan. Dalam pembelajaran project based learning berbantuan media mind map, proses pembelajaran menekankan pada keterampilan siswa melaksanakan proyek berdasarkan ide dan kreativitas mereka serta kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan berbagai sumber termasuk lingkungan di sekitarnya.

2.1.3 Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV B SDN WONOSARI 03 KOTA SEMARANG

5 21 219

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

17 347 300

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INTRUCTION BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN KARANGANYAR 02

0 36 307

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Eningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Pada Siswa Kela

0 4 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Eningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Pada Siswa Kela

0 2 18

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN REATIVITAS SISWA (Pembelajaran Matematika Kelas V SDN. 01 Blulukan).

0 1 8

PENERAPAN METODE MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS IV SD 1 SINDANGBARANG KABUPATEN CIANJUR.

0 1 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Bojongsari 01 Kabupaten Bekasi Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 30