KERANGKA BERPIKIR PENERAPAN PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA KELAS IV SDN 01 PEKALONGAN KECAMATAN BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Penerapan Project Based Learning Berbantuan Media Mind Map pada Siswa Kelas IV SDN 01 Pekalongan Kondisi Awal Pelaksanaan Kondisi Akhir Penerapan project based learning berbantuan media mind map. 1. Pembelajaran bersifat holistik dan student centered terpusat pada siswa 2. Guru berperan sebagai mediator, fasilitator dan motivator. 3. Adanya pengembangan modelstrategi pembelajaran yang melibatkan siswa membuat proyek produkkarya. 4. Siswa terlatihterlibat melakukan eksperimenpercobaan yang menghasilkan produk nyata secara langsung. 5. Antusiasme siswa dalam pembelajaran meningkat. 6. Media pembelajarand dikembangkan sesuai kebutuhan. 7. Hasil belajar meningkat. 1. Pembelajaran belum bersifat holistik dan student centered masih terpusat pada guru. 2. Guru baru berperan sebagai transformator dan mediator. 3. Belum mengembangkan modelstrategi pembelajaran yang melibatkan siswa membuat proyek produkkarya. 4. Siswa belum pernah terlibat eksperimenpercobaan yang menghasilkan produk nyata secara langsung. 5. Siswa sulit mengingat dan memahami sub-sub materi pembelajaran 6. Siswa belum bisa mengembangkan ide dan gagasan. 7. Hasil belajar rendah. 1. Keterampilan guru meningkat. 2. Aktivitas siswa meningkat. 3. Hasil belajar siswa meningkat. Kualitas Pembelajaran Meningkat Penjelasan dari bagan kerangka berpikir sebagai berikut : Kondisi awal pembelajaran menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran kelas IV perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari indikator kualitas pembelajaran, seperti keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang disampaikan belum bersifat holistikutuh mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selain itu, guru juga masih mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran belum menganut prinsip student centered. Peran guru baru sebagai transformator dan mediator serta belum pula mengembangkan modelstrategi pembelajaran yang melibatkan siswa membuat proyek baik yang menghasilkan produk nyata atau sebuah karya. Implikasinya, siswa belum pernah terlibat eksperimenpercobaan yang menghasilkan produk nyata secara langsung. Implikasi lain adalah bahwa kurangnya antusiasme dalam pembelajaran, ditunjukkan dengan siswa yang jarang sekali menanggapi dan menjawab atau mengajukan pertanyaan kepada guru. Selain itu, media pembelajaran belum sepenuhnya dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya yang ada. Temuan tersebut juga dikuatkan dengan masih rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN 01 Pekalongan dengan persentase ketuntasan 28. Mengkaji kondisi awal di atas, Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menekankan kemampuan kreativitas dan komunikasi. Kompetensi yang diharapkan dari seorang lulusan SDMI dirumuskan memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret Mendikbud, 2013:110. Dijelaskan pula oleh Dananjaya 2010:28 bahwa pembelajaran merupakan proses aktif peserta didik yang mengembangkan potensi dirinya. Pengalaman aktivitas siswa harus bersumberrelevan dengan realitas sosial yang berupa pengalaman praktik seperti berkomunikasi, bekerjasama, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah. Di dalam proses pengalaman ini peserta didik memperoleh inspirasi dari pengalaman yang menantang dan termotivasi untuk bebas berprakarsa, kreatif, dan mandiri. Guru perlu berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dimana siswa termotivasi untuk belajar dan mengeksplorasi kemampuan mereka dengan bantuan berbagai sumber belajar yang ada. Peran media pembelajaran salah satunya adalah sebagai sumber belajar bagi siswa dan membantu guru dalam menyampaikan informasi atau materi pembelajaran kepada siswa. Pemilihan media disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa. Pada akhirnya, keberhasilan pembelajaran dapat dilihat salah satunya dari hasil belajar siswa, yang mencakup hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2.4 HIPOTESIS TINDAKAN

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV B SDN WONOSARI 03 KOTA SEMARANG

5 21 219

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

17 347 300

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INTRUCTION BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN KARANGANYAR 02

0 36 307

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Eningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Pada Siswa Kela

0 4 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Eningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Pada Siswa Kela

0 2 18

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN REATIVITAS SISWA (Pembelajaran Matematika Kelas V SDN. 01 Blulukan).

0 1 8

PENERAPAN METODE MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS IV SD 1 SINDANGBARANG KABUPATEN CIANJUR.

0 1 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Bojongsari 01 Kabupaten Bekasi Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 30