2.1.8 Teori yang Mendukung
Beberapa teori belajar yang melandasi project based learning diantaranya adalah teori belajar konstruktivisme Piaget, teori belajar bermakna Ausubel, teori
belajar Vigotsky, dan teori belajar Bruner. Menurut Piaget dalam Supinah, 2010:19, anak memiliki rasa ingin tahu bawaan dan secara terus menerus
berusaha memahami dunia di sekitarnya. Rasa ingin tahu itu memotivasi anak untuk secara aktif membangun tampilan dalam otak mereka tentang lingkungan
yang mereka hayati. Pada semua tahap perkembangan, anak perlu memahami lingkungan mereka, memotivasi mereka untuk menyelidiki dan membangun teori-
teori yang menjelaskan lingkungan itu. Empat tingkat perkembangan kognitif menurut Piaget dalam Woolfolk, 2004:66 adalah sensorimotor, pra-operasional,
operasional konkret, dan operasional formal. Dalam teori konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif dari si subjek belajar untuk merekonstruksi makna,
sesuatu entah itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain Sardiman, 2012:37. Jadi, belajar merupakan proses membentuk pengetahuan dan
membangun atau mengkonstruksi makna yang berasal dari pengalaman- pengalaman belajar yang diperoleh individu di setiap tahap perkembangan
kognitifnya. Menurut Ausubel dalam Rusman, 2011:244, belajar bermakna merupakan
proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dimiliki seseorang yang sedang belajar. Kebermaknaan timbul dari
proses belajar yang berkaitan dengan struktur kognitif siswa serta melalui pengalaman siswa, bukan melalui menghafal. Ausubel dalam Woolfolk,
2004:314 menyatakan bahwa manusia dalam sebagian besar disiplin memperoleh pengetahuan melalui pembelajaran resepsi bukan melalui penemuan. Konsep,
prinsip, dan ide direpresentasikan kepada mereka, bukan diperoleh oleh mereka. Tujuan pengajaran ialah untuk membantu siswa memahami arti informasi
sehingga mereka dapat mengkombinasikan materi baru secara bijak dengan apa yang sudah mereka ketahui.
Vigotsky dalam Widjajanti, 2011:4 menyatakan bahwa interaksi sosial dengan orang lain akan memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya
perkembangan intelektual siswa. Sedangkan, teori belajar penemuan Bruner dalam Rusman, 2011:244 menyatakan bahwa siswa menemukan kembali, bukan
menemukan yang sama sekali benar-benar baru. Model belajar Bruner didasarkan pada asumsi bahwa perolehan pengetahuan merupakan suatu proses interaktif,
dimana orang mengkonstruksikan pengetahuannya dengan cara menghubungkan informasi yang tersimpan yang telah diperoleh sebelumnya dalam Winataputra,
2007:3.17. Ketiga teori tersebut merupakan teori-teori yang mendasari penerapan
project based learning berbantuan media mind map. Teori konstruktivisme dapat dimaknai sebagai dasar suatu pembelajaran dengan dominasi siswa aktif dalam
membangun pengetahuan sendiri. Sehingga dalam pembelajaran yang berbasis konstruktivisme, peran guru adalah sebagai motivator yang memberikan dorongan
pada siswa untuk belajar, fasilitator yang memfasilitasi siswa dalam pembelajaran, dan mediator yang memberikan konfirmasi dan aktif bertanya
untuk mengeksplorasi pengetahuan siswa. Teori kognitif Piaget dapat dimaknai
bahwa usia siswa sekolah dasar memiliki kemampuan memecahkan masalah dan berpikir logis, selain itu, kognitif siswa sebagian besar bergantung pada seberapa
jauh siswa aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Teori belajar bermakna David Ausubel dapat dimaknai bahwa belajar akan dikatakan
bermakna apabila mampu membantu siswa memahami arti informasi, mengkombinasikan materi baru secara bijak dengan apa yang sudah mereka
ketahui. Selanjutnya, berdasarkan teori-teori belajar yang mendasari project based
learning, dapat disimpulkan bahwa dalam project based learning, siswa difasilitasi untuk mengkonstruksi konsep-konsep pengetahuan mereka sendiri
melalui penemuan ide atau solusi atas permasalahan yang mereka hadapi, baik secara individu maupun kerjasama dalam kelompok melalui proyek yang mereka
buat, sehingga diharapkan kebermaknaan dalam belajar dapat tercapai melalui pengalaman-pengalaman belajar yang mereka peroleh selama pembelajaran
maupun di luar pembelajaran.
2.2 KAJIAN EMPIRIS