Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

d Kuis atau Tes Setelah siswa bekerja dalam kelompok selama kurang lebih dua kali penyajian, guru memberikan kuis atau tes individual. Setiap siswa menerima satu lembar kuis. Waktu yang disediakan guru untuk kuis adalah setengah sampai satu jam pelajaran. Hasil dari kuis itu kemudian diberi skor dan akan disumbangkan sebagai skor kelompok. e Penghargaan Kelompok 1 Menghitung skor individu dan kelompok Setelah diadakan kuis, guru menghitung skor perkembangan individu dan skor kelompok berdasarkan rentang skor yang diperoleh setiap individu. Skor perkembangan ditentukan berdasarkan skor awal siswa. 2 Menghargai hasil belajar kelompok Setelah guru menghitung skor perkembangan individu dan skor kelompok, guru mengumumkan kelompok yang memperoleh poin peningkatan tertinggi. Setelah itu guru memberi penghargaan kepada kelompok tersebut yang berupa sertifikat atau berupa pujian. Untuk pemberian penghargaan ini tergantung dari kreativitas guru.

H. Kerangka Berfikir

Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa pelajaran IPS Sejarah di sekolah masih kurang diminati oleh siswa. Hal ini bisa dilihat dari ketidakaktifan siswa ketika guru sedang memberikan materi di dalam kelas. Siswa menjadi bosan karena model pembelajaran biasa menjadikan para siswa kurang interaksi dan aktif. Metode pengajaran guru yang masih menggunakan metode ceramah di mana guru hanya menjelaskan materi dan informasi sebanyak-banyaknya tanpa melibatkan siswa di kelas, sehingga siswa tidak berperan aktif dalam kegiatan ini. Pengetahuan guru yang kurang mengetahui model-model pembelajaran yang inovatif dan interaktif menjadikan pengajaran yang setiap hari dilakukan hanya menggunakan metode ceramah. Guru seharusnya mampu mengembangkan materi yang ia peroleh, sehingga siswa tidak bosan serta minat terhadap materi IPS Sejarah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan suatu model yang dapat membuat siswa lebih berinteraksi dan aktif di dalam kelas, dan di sinilah posisi guru hanya sebagai fasilitator dan mediator. Agar siswa tidak jenuh dalam menerima materi pelajaran dan aktif dalam pembelajaran, guru memerlukan model pembelajaran yang mendukung kegiatan pembelajaran. Model yang paling cocok untuk untuk permasalahan ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Division. Model pembelajaran ini membuat siswa tidak hanya memahami konsep-konsep tetapi juga membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerja sama, berfikir kritis dan mengembangkan sikap sosial siswa. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Division terhadap hasil belajar siswa pada mata pembelajaran IPS Sejarah kelas VII. Peneliti menyatakan bahwa jika terdapat suatu kelas dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Division maka logikanya hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Division lebih baik dibandingkan dengan siswa yang sebelum diberikan treatment model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Division.

I. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Arikunto, 2010:67. Sesuai dengan penjelasan dalam landasan teori dan kerangka konseptual maka penulis menyimpulkan: 1. Hipotesis Nol Ho Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Division tidak efektif dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Semarang. 2. Hipotesis Alternatif Ha Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Division efektif dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Semarang. 73

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka penelitian harus berdasarkan pada metode yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya meliputi: A. Gambaran Umum a. Lokasi Penelitian SMP Negeri 10 Semarang, terletak di Jl. Menteri Supeno No. 1 kelurahan Mugassari. SMP Negeri 10 Semarang semula merupakan Sekolah Tehnik Negeri STN, yang sejak tahun pelajaran 19791980 merupakan sekolah transisi dan mulai tahun pelajaran 19971998 menjadi SMP Negeri 10 Semarang, yang waktu itu menempati gedung di Jl. Ki Mangunsarkoro No. 1 Semarang. Pada tahun pelajaran 19841985, SMP Negeri 10 Semarang pindah menempati gedung di Jl. Menteri Supeno No.1 Semarang hingga saat ini, yang merupakan tempat ideal dan kondusif untuk proses pembelajaran karena terletak di perbukitan Mugas serta jauh dari keramaian lalu lintas, didukung oleh kerindangan lingkungan. Kepala Sekolah SMP N 10 Semarang tahun 2013 adalah H. Suparno, S.Pd, M.Pd. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2013 sampai 30 April 2013. Peneliti, siswa kelas VII B dan Guru IPS Sejarah yaitu Siti Mulyani dilibatkan dalam pembelajaran di kelas yang

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152