Teams Achievement Division dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukan perbedaan yang
signifikan antara pemahaman awal dengan pemahaman setelah pembelajaran; c Model pembelajaran Student Teams Achievement Division dikatakan
efektif jika menumbuhkan sikap aktif dilihat dari ranah afektif dan ranah psikomotorik didalam proses pembelajaran. Kriteria sikap aktif minimal
cukup dengan skor presentase 52.
B. Teori Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009:9 menyatakan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar,
maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun, sedangkan menurut Piaget belajar merupakan
pengetahuan yang dibentuk oleh individu, sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut
mengalami perubahan karena dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang.
Menurut Anthony Robinns dalam Trianto, 2009:15 belajar adalah suatu proses aktif di mana siswa membangun mengkonstruk
pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki.
Menurut Sanjaya 2006:110 belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan.
Menurut Cronbach dalam Suprijono, 2010:2 belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman, sedangkan menurut
Travers, belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Menurut Gagne dalam Dimyati Mudjiono, 2009:10 belajar
merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan
nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari 1 stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan 2 proses kognitif yang dilakukan oleh
pembelajar. Arsyad 2006: 1 menyatakan bahwa:
“Belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melalui pengelolaan informasi.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi
karena
adanya interaksi
antara seseorang
dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan
saja. Salah satu pertanda bahwa orang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang
mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya”.
Berdasarkan beberapa pengertian belajar di atas maka dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah
laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar. Menurut Gagne 1977:4 dalam Chatarina dan Achmad Rifa’i,
2011:84 belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat
berbagai unsur yang saling kait-mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai
berikut: 1 Peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta
didik, warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar;
2 Rangsangan stimulus. Banyak stimulus yang berada di lingkungan seseorang. Suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung, dan
orang adalah stimulus yang selalu berada di lingkungan seseorang. Agar peserta didik mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan
pada stimulus tertentu yang diminati; 3 Memori. Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai
kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya;
4 Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Peserta didik yang sedang mengamati stimulus akan
mendorong memori memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam peserta didik diamati pada akhir proses belajar yang
disebut dengan perubahan perilaku atau perubahan kinerja.
2. Ciri-Ciri Belajar