3.3.2. Sampel
a. Sampel kasus adalah penderita hipertensi pada kelompok dewasa madya di
wilayah kerja Puskesmas Matiti yang di dapat melalui survei dan pemeriksaan
langsung kepada pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas Matiti. b. Sampel kontrol adalah yang bukan penderita Hipertensi pada kelompok dewasa
madya yang ada di wilayah kerja Puskesmas Matiti. Dengan menjadikan kasus dan kontrol berpasang-pasangan dilihat dari jenis kelamin responden, umur responden
dan tempat tinggal responden Matching. Besar sampel dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut Sudigdo,
2008 :
2 2
2 1
2 1
1 2
−
−
+ =
−
P P
P z
z m
β α
2 2
2 1
55 ,
55 ,
1 55
, 28
, 1
2 96
, 1
−
−
+ =
m q
₁ = 1 – P₁ = 1- 0,32 = 0,67 q
₀= 1 – P₀ = 1- 0,48 = 0,52
Keterangan : α
= Tingkat kemaknaan 5 Z
1
- α
= Nilai devisi normal pada α 5 = 1,96
Universitas Sumatera Utara
Z
1
-
β
= Nilai devisi normal pada β 10 = 1,28
OR = Odd rasio = 1,25 penelitian terdahulu
P = Proporsi kontrol yang mempunyai faktor positifterpajan = 0,48
P
1
= Proporsi kasus yang mempunyai faktor positifterpajan = 0,32
Tabel 3.1. Besar Sampel Berdasarkan Beberapa Variabel dari Penelitian Terdahulu
Variabel OR
n Status Merokok
Pola Makan Aktifitas
1,25 1,32
1,62 4,35
2,01 2,33
155 154
152 95
120 115
Setelah dilakukan penghitungan sampel dengan mengambil OR terkecil dari
penelitian terdahulu yaitu OR status merokok 1,25 maka diperoleh jumlah sampel 131. Sehingga total sampel sebanyak 262 responden, dimana sampel kasus sebanyak
131 dan sampel kontrol sebanyak 131, sehingga perbandingan kasus dan kontrol adalah 1:1. Variabel lain yang belum diketahui nilai OR yaitu kebiasaan istirahat,
maka menggunakan OR minimal sebesar 2. Dengan mengambil OR terkecil yaitu 1,25 dari variabel status merokok, maka sudah dianggap mewakili keseluruhan
variabel yang diteliti.
3.3.3. Tekhnik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara dua 2 tahap yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Tahap pertama dengan menggunakan teknik cluster sampling yaitu pengelompokan sampel berdasarkan wilayah atau lokasi populasi. Cluster adalah
kelurahan dan desa yang terdapat di Kecamatan Doloksanggul yaitu sebanyak 1 kelurahan dan 17 desa. Pusat cluster adalah kantor kelurahan dan kantor kepala
desa dan pemilihan sampel yang diambil yaitu berdasarkan arah mata angin Utara, Timur, Selatan, Barat dari pusat cluster.
b. Tahap kedua merupakan pemilihan anggota sampel yang dilakukan secara convinience sampling dimana subjek dijadikan sampel karena kebetulan dijumpai
di tempat dan waktu secara bersamaan pada pengumpulan data.
Tabel 3.2. Pembagian Sampel Berdasarkan Wilayah Penelitian No
Wilayah Sampel yang diinginkan
1 Doloksanggul
2842856 x 131 = 13 responden 2
Pasaribu 1892856 x 131 = 9 responden
3 Bonanionan
892856 x 131 = 4 responden 4
Hutaraja 1672856 x 131 = 8 responden
5 Sosorgonting
1652856 x 131 = 8 responden 6
Sirisi-risi 1822856 x 131 = 8 responden
7 Simangaronsang
1712856 x 131 = 8 responden 8
Pariksinomba 1842856 x 131 = 8 responden
9 Silaga-laga
1832856 x 131 = 8 responden 10 Janji
1522856 x 131 = 7 responden 11 Sihite
2342856 x 131 = 11 responden 12 Hutabagasan
1052856 x 131 = 5 responden 13 Matiti
1842856 x 131 = 8 responden 14 Hutagurgur
1152856 x 131 = 5 responden 15 Sosortombak
1322856 x 131 = 6 responden 16 Sampean
962856 x 131 = 5 responden 17 Sirogos
1142856 x 131 = 5 responden 18 Lumbanluhut
1102856 x 131 = 5 responden
Total 131 responden
Universitas Sumatera Utara
3.3.4. Kriteria Sampel a. Kriteria Inklusi untuk Kasus