BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan disain studi Matched Case Control dengan memilih kasus yang menderita hipertensi pada
kelompok dewasa madya dan kontrol yang tidak menderita hipertensi pada kelompok dewasa madya. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi pasien dengan hipertensi
retrospektif melalui survey dan pemeriksaan secara langsung kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya hidup aktifitas fisik, pola
makan, istirahat dan riwayat merokok terhadap kejadian Hipertensi pada Dewasa Madya di Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul.
Rancangan Penelitian Case Control yang diajukan sebagai berikut:
Gambar 3.1. Desain Case Control
Terpapar Faktor Resiko
Tidak Terpapar Faktor Resiko
Retrospektif Responden yang
menderita Hipertensi
Kasus
Terpapar Faktor Resiko
Tidak Terpapar Faktor Resiko
Retrospektif Responden yang
tidak menderita Hipertensi
Kontrol
Universitas Sumatera Utara
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul. Alasan memilih lokasi ini karena penderita hipertensi khususnya
kelompok dewasa madya di wilayah kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul lebih tinggi jika dibandingkan dengan Puskesmas lain yang ada di
Kabupaten Humbang Hasundutan.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai bulan Januari-Agustus 2012 dari melakukan penelusuran kepustakaan, penyusunan proposal, seminar proposal, penelitian, analisis
data dan penyusunan laporan akhir. 3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi a. Populasi Kasus
Populasi kasus adalah seluruh penderita hipertensi pada kelompok dewasa madya di wilayah kerja Puskesmas Matiti.
b. Populasi Kontrol
Populasi kontrol adalah seluruh masyarakat kelompok dewasa madya yang tidak menderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Matiti. Keseluruhan populasi
kasus dan kontrol adalah sebanyak 2856 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
a. Sampel kasus adalah penderita hipertensi pada kelompok dewasa madya di
wilayah kerja Puskesmas Matiti yang di dapat melalui survei dan pemeriksaan
langsung kepada pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas Matiti. b. Sampel kontrol adalah yang bukan penderita Hipertensi pada kelompok dewasa
madya yang ada di wilayah kerja Puskesmas Matiti. Dengan menjadikan kasus dan kontrol berpasang-pasangan dilihat dari jenis kelamin responden, umur responden
dan tempat tinggal responden Matching. Besar sampel dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut Sudigdo,
2008 :
2 2
2 1
2 1
1 2
−
−
+ =
−
P P
P z
z m
β α
2 2
2 1
55 ,
55 ,
1 55
, 28
, 1
2 96
, 1
−
−
+ =
m q
₁ = 1 – P₁ = 1- 0,32 = 0,67 q
₀= 1 – P₀ = 1- 0,48 = 0,52
Keterangan : α
= Tingkat kemaknaan 5 Z
1
- α
= Nilai devisi normal pada α 5 = 1,96
Universitas Sumatera Utara
Z
1
-
β
= Nilai devisi normal pada β 10 = 1,28
OR = Odd rasio = 1,25 penelitian terdahulu
P = Proporsi kontrol yang mempunyai faktor positifterpajan = 0,48
P
1
= Proporsi kasus yang mempunyai faktor positifterpajan = 0,32
Tabel 3.1. Besar Sampel Berdasarkan Beberapa Variabel dari Penelitian Terdahulu
Variabel OR
n Status Merokok
Pola Makan Aktifitas
1,25 1,32
1,62 4,35
2,01 2,33
155 154
152 95
120 115
Setelah dilakukan penghitungan sampel dengan mengambil OR terkecil dari
penelitian terdahulu yaitu OR status merokok 1,25 maka diperoleh jumlah sampel 131. Sehingga total sampel sebanyak 262 responden, dimana sampel kasus sebanyak
131 dan sampel kontrol sebanyak 131, sehingga perbandingan kasus dan kontrol adalah 1:1. Variabel lain yang belum diketahui nilai OR yaitu kebiasaan istirahat,
maka menggunakan OR minimal sebesar 2. Dengan mengambil OR terkecil yaitu 1,25 dari variabel status merokok, maka sudah dianggap mewakili keseluruhan
variabel yang diteliti.
3.3.3. Tekhnik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara dua 2 tahap yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Tahap pertama dengan menggunakan teknik cluster sampling yaitu pengelompokan sampel berdasarkan wilayah atau lokasi populasi. Cluster adalah
kelurahan dan desa yang terdapat di Kecamatan Doloksanggul yaitu sebanyak 1 kelurahan dan 17 desa. Pusat cluster adalah kantor kelurahan dan kantor kepala
desa dan pemilihan sampel yang diambil yaitu berdasarkan arah mata angin Utara, Timur, Selatan, Barat dari pusat cluster.
b. Tahap kedua merupakan pemilihan anggota sampel yang dilakukan secara convinience sampling dimana subjek dijadikan sampel karena kebetulan dijumpai
di tempat dan waktu secara bersamaan pada pengumpulan data.
Tabel 3.2. Pembagian Sampel Berdasarkan Wilayah Penelitian No
Wilayah Sampel yang diinginkan
1 Doloksanggul
2842856 x 131 = 13 responden 2
Pasaribu 1892856 x 131 = 9 responden
3 Bonanionan
892856 x 131 = 4 responden 4
Hutaraja 1672856 x 131 = 8 responden
5 Sosorgonting
1652856 x 131 = 8 responden 6
Sirisi-risi 1822856 x 131 = 8 responden
7 Simangaronsang
1712856 x 131 = 8 responden 8
Pariksinomba 1842856 x 131 = 8 responden
9 Silaga-laga
1832856 x 131 = 8 responden 10 Janji
1522856 x 131 = 7 responden 11 Sihite
2342856 x 131 = 11 responden 12 Hutabagasan
1052856 x 131 = 5 responden 13 Matiti
1842856 x 131 = 8 responden 14 Hutagurgur
1152856 x 131 = 5 responden 15 Sosortombak
1322856 x 131 = 6 responden 16 Sampean
962856 x 131 = 5 responden 17 Sirogos
1142856 x 131 = 5 responden 18 Lumbanluhut
1102856 x 131 = 5 responden
Total 131 responden
Universitas Sumatera Utara
3.3.4. Kriteria Sampel a. Kriteria Inklusi untuk Kasus
a.1. Responden yang menderita hipertensi pada kelompok dewasa madya setelah dilakukan pemeriksaan dengan tensimeter
a.2. Responden bersedia diwawancarai
b. Kriteria Inklusi untuk Kontrol
b.1. Responden yang tidak menderita hipertensi pada kelompok dewasa madya. b.2. Responden bersedia diwawancarai.
c. Kriteria Eksklusi Kasus dan Kontrol
c.1. Responden tidak bersedia diwawancarai. c.2. Subjek kasus yang menderita hipertensi sekunder
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data
a. Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran tekanan darah. Alat ukur yang digunakan:
a.1. Kuesioner untuk mendapatkan variabel independent karakteristik dan gaya hidup kelompok dewasa madya melalui kuesioner yang sudah di uji coba.
a.2. Tekanan darah, diukur dengan satuan mmHg dengan menggunakan alat spygnomanometer dengan merek yang sudah di standarisasi. Pengukuran
tekanan darah dilakukan dalam 2 kali pengukuran dalam waktu yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
setelah responden duduk atau berbaring selama 5 menit. Tekanan darah yang paling rendah dalam 2 kali pengukuran menjadi ukuran untuk mendapatkan
variabel dependent.
b. Data Sekunder