Tahap-Tahap Perkembangan Dewasa Madya

h. Masa akhir dewasa late adulthood Teori perkembangan Havighurst 1972, telah diringkas dalam tujuh tugas perkembangan untuk orang dewasa tengah. Tugas perkembangan tersebut meliputi: ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru. a. Pencapaian tanggung jawab sosial orang dewasa b. Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan c. Membantu anak-anak remaja d. Mengembangkan aktivitas luang e. Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu f. Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia pertengahan g. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia.

2.3.2. Tahap-Tahap Perkembangan Dewasa Madya

a. Perkembangan fisiologis Perubahan yang paling terlihat adalah rambut beruban, kulit mulai mengerut dan pinggang membesar. Kebotakan biasanya terjadi selama masa usia pertengahan, tetapi juga dapat terjadi pada pria dewasa awal. Penurunan ketajaman penglihatan dan pendengaran sering terlihat pada periode ini. Universitas Sumatera Utara b. Perkembangan kognitif Perubahan kognitif pada masa dewasa tengah jarang terjadi kecuali karena sakit atau trauma. Dewasa tengah dapat mempelajari keterampilan dan informasi baru. Beberapa dewasa tengah mengikuti program pendidikan dan kejuruan untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja atau perubahan pekerjaan. c. Perkembangan psikosial Perubahan psikososial pada masa dewasa tengah dapat meliputi kejadian yang diharapkan, perpindahan anak dari rumah, atau peristiwa perpisahan dalam pernikahan atau kematian teman. Perubahan ini mungkin mengakibatkan stress yang dapat memengaruhi seluruh tingkat kesehatan dewasa Winanti, 2009. 2.4. Landasan Teori Menurut Blum 1986 dalam buku Notoatmodjo 2005, bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan seseorangmasyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu ; a. Environment lingkungan. Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik baik natural atau buatan manusia, dan sosiokultur ekonomi, pendidikan, pekerjaan dll. b. Perilaku Life Styles, gaya hidup individumasyarakat sangat memengaruhi derajat kesehatan. Dalam masyarakat yang mengalami transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, akan terjadi perubahan gaya hidup pada masyarakat tersebut yang akan memengaruhi derajat kesehatan. Misalnya; pada masyarakat tradisonal dimana sarana transportasi masih sangat minim maka Universitas Sumatera Utara masyarakat terbiasa berjalan kaki dalam beraktivitas, sehingga individumasyarakat senantiasa menggerakkan anggota tubuhnya berolah raga. Pada masyarakat modern dimana sarana transportasi sudah semakin maju, maka individumasyarakat terbiasa beraktifitas dengan menggunakan transportasi seperti kendaraan bermotor sehingga individumasyarakat kurang menggerakkan anggota tubunya berolah raga. Kondisi ini dapat beresiko mengakibatkan obesitas pada masyarakat modern karena kurang berolah raga ditambah lagi kebiasaan masyarakat modern mengonsumsi makanan cepat saji yang kurang mengandung serat. Fakta di atas akan mengakibatkan transisi epidemiologis dari penyakit menular ke penyakit degeneratif. c. Heredity, faktor genetik ini sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik. Faktor hereditas sulit untuk diintervensi karena hal ini merupakan bawaan dari lahir dan jika dapat diintervensi maka harga yang dibayar sangat mahal. d. Health Care Sevices, pelayanan kesehatan juga memengaruhi derajat kesehatan. Pelayanan kesehatan disini adalah pelayanan kesehatan yang paripurna dan integratif antara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Semakin mudah akses individumasyarakat terhadap pelayanan kesehatan maka derajat kesehatan masyarakat akan semakin baik. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Landasan teori menurut HL.Blum 1986, dari faktor-faktor yang dapat memengaruhi derajat kesehatan manusia, tidak semuanya akan diteliti pada penelitian ini, dengan berbagai pertimbangan dan melihat situasi di lapangan bahwa variabel yang diambil harus dapat diukur dan sesuai dengan kepustakaan yang ada menurut peneliti. Variabel yang diambil adalah variabel karakteristik kelompok dewasa madya umur, pendidikan, jenis kelamin dan pekerjaan dan gaya hidup kelompok dewasa madya aktifitas fisik, pola makan, kebiasaan istirahat dan riwayat merokok. Lingkungan: a. Fisik b. Biologis c. Sosiokultural Pelayanan Kesehatan: a. Promotif b. Preventif c. Kuratif d. Rehabilitatif Perilaku: a. Gaya hidup b. Sikap Herediter Genetik Derajat Kesehatan Universitas Sumatera Utara

2.5. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara

1 1 19

Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara

0 0 2

Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara

0 0 9

Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara

0 0 46

Faktor-Faktor yang Memengaruhi terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Johor tahun 2012

0 0 18

Faktor-Faktor yang Memengaruhi terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Johor tahun 2012

0 0 2

Faktor-Faktor yang Memengaruhi terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Johor tahun 2012

0 0 8

Faktor-Faktor yang Memengaruhi terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Johor tahun 2012

0 0 29

Faktor-Faktor yang Memengaruhi terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Johor tahun 2012

0 0 5

Faktor-Faktor yang Memengaruhi terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Johor tahun 2012

0 0 18