Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indomesia Tahun 2009 dengan judul penelitian Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia dikatakan bahwa
melakukan aktivitas secara teratur aktivitas fisik aerobik selama 30-45 menithari diketahui sangat efektif dalam mengurangi risiko relatif hipertensi hingga mencapai
19 hingga 30. Begitu juga halnya dengan kebugaran kardio respirasi rendah pada usia paruh baya diduga meningkatkan risiko hipertensi sebesar 50. Penelitian ini
mendapatkan hasil yang sejalan, yaitu adanya risiko hipertensi pada mereka yang kurang aktifitas fisik.
2.2.4. Kebiasaan Istirahat
Menurut Hutapea 1993, istirahat dapat berarti bersantai menyegarkan diri atau diam tidak melakukan aktifitas apapun setelah melakukan kerja keras. Istirahat
dapat berarti pula menghentikan sementara semua kegiatan sehari-hari bahkan sampai tertidur. Istirahat yang cukup diperlukan agar tubuh dapat kembali ke kondisi normal
setelah digunakan untuk beraktifitas. Istirahat terbaik adalah tidur. Kebutuhan tidur untuk tubuh adalah 6-8 jam sehari. Tidur terlalu lama akan cenderung mengganggu
kesehatan. Sebagaimana dijelaskan diatas, saat tidurpun tubuh butuh nutrisi. Bila tidur terlalu lama, tubuh akan mengalami katabolik. Akibatnya, akan semakin merasa
malas, tidak bertenaga, dan memboroskan waktu. Kurang tidur dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk mengingat informasi yang lengkap atau kompleks.
Penelitian di Universitas de Lille, Perancis, mengindikasikan bahwa otak memerlukan tidur untuk mempertahankan kemampuan mengingat informasi yang
Universitas Sumatera Utara
kompleks. Umumnya manusia bisa tidur dalam 6-8 jam sehari. Tetapi ada orang yang bisa tidur dibawah 6 jam. Kurang tidur berdampak negatif terhadap tubuh kita seperti
kurang konsentrasi, cepat marah, lesu, lelah. Istirahat yang cukup sangat dibutuhkan badan kita. Banyak orang yang tidur
jadi lemas, tidak ada semangat, lekas marah dan stress. Hasil riset terbaru para ahli di Chicago membuktikan, 3 hari mengalami kurang tidur, kemampuan tubuh dalam
memproses glukosa akan menurun secara drastis, sehingga dapat meningkatkan resiko mengidap diabetes. Selanjutnya menurut mereka, tidur tidak nyenyak selama 3
hari berturut-turut akan menurunkan toleransi tubuh terhadap glukosa, khususnya pada orang muda dan orang dewasa Santoso, 2004.
Sepertiga dari waktu dalam kehidupan manusia adalah untuk tidur. Diyakini bahwa tidur sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan dan proses penyembuhan
penyakit, karena tidur bermanfaat untuk menyimpan energi, meningkatkan imunitas tubuh dan mempercepat proses penyembuhan penyakit juga pada saat tidur tubuh
mereparasi bagian-bagian tubuh yang sudah aus. Umumnya orang akan merasa segar dan sehat sesudah istirahat. Jadi istirahat dan tidur yang cukup sangat penting untuk
kesehatan Depkes RI, 2008.
2.2.5. Riwayat Merokok