Faktor-faktor Pensiun Dini Definisi Pensiun Dini

Pada kepemimpinan transformasional seorang pemimpin mampu mendatangkan sebuah perubahan dalam individu maupun organisasi untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi Wijaya, 2005. Hal ini dikarenakan kepemimpinan transformasional didasari pada pergeseran nilai, kepercayaan pemimpin serta kebutuhan para pengikutnya Luthans, 2006. Pemimpin transformasional memotivasi para karyawan untuk mencapai kinerja di luar harapan dengan mentransformasikan sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai para karyawan Rafferty dan Griffin, 2014. Bass dalam Luthans, 2006 menambahkan bahwa pemimpin transformasional mengubah dan memotivasi para pengikut dengan membuat mereka lebih menyadari pentingnya hasil tugas, membujuk mereka untuk mementingkan kepentingan tim atau organisasi dibandingkan dengan kepentingan pribadi, dan mengaktifkan kebutuhan karyawan lebih tinggi. Namun, persaingan ini mengakibatkan ketidak nyamanan karyawan dalam bekerja dimana akan mengakibatkan intensi pensiun dini karyawan. Intensi pensiun dini adalah kemungkinan atau kecenderungan karyawan untuk berhenti bekerja sebelum usia pensiunnya. Menurut Kurniawati 2012 menjelaskan bahwa keputusan karyawan untuk meninggalkan organisasi juga berada ditangan pemimpin. Seorang pemimpin yang dipersepsi oleh karyawan mampu merubah atau memberikan motivasi pada karyawan dengan membuat karyawan menyadari pentingnya tugas, membujuk karyawan untuk mementingkan kepentingan perusahaan dibanding kepentingan pribadi serta mengaktifkan apa saja kebutuhan-kebutuhan karyawan dengan lebih baik akan mampu membuat karyawan dapat melakukan sesuatu yang lebih dari yang diharapkan, karyawan mampu memahami dengan baik visi dan misi perusahaan, karyawan lebih mementingkan tugas perusahaan dibanding urusan pribadinya, karyawan percaya kepada pemimpin serta kebutuhan karyawan dapat terpenuhi. Hal ini mampu mencegah karyawan untuk intensi kemungkinan untuk pensiun dini keluar sebelum usia pensiun dari perusahaan. Sebaliknya, pemimpin yang dipersepsi karyawan tidak mampu merubah atau memberikan motivasi pada karyawan dengan membuat karyawan menyadari pentingnya tugas, tidak membujuk karyawan untuk mementingkan kepentingan perusahaan dibanding kepentingan pribadi serta tidak mengaktifkan apa saja kebutuhan-kebutuhan karyawan dengan lebih baik, maka akan membuat karyawan melakukan sesuatu yang tidak sesuai harapan, karyawan sulit memahami visi dan misi, karyawan akan lebih mementingan urusan pribadi dibandingkan dengan tugas, karyawan tidak percaya dengan pemimpin serta kebutuhan karyawan tidak terpenuhi. Hal ini tentu akan meningkatkan karyawan untuk intensi kemungkinan untuk pensiun dini keluar sebelum usia pensiun dari perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan intensi pensiun dini pada karyawan Bank Z di wilayah VIII.