Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan transformasional dan intensi pensiun dini pada karyawan di Bank Z wilayah VIII. Berdasarkan hasil uji hipotesis kepemimpinan transformasional dan intensi pensiun dini yang telah dilakukan menggunakan Product Moment Pearson diperoleh p= 0,001 dengan nilai koefisien korelasi sebesar r= -0,345. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kepemimpinan transformasional dengan intensi pensiun dini. Semakin tinggi penilaian subjek terhadap kepemimpinan transformasional pemimpinnya, maka semakin rendah intensi pensiun dini pada karyawan. Dalam penelitian Puspitasari 2014 mengenai kepemimpinan transformasional, diketahui bahwa kepemimpinan transformasional memiliki hubungan yang signifikan dengan intensi turnover karyawan. Kepemimpinan yang diberikan seorang pemimpin terhadap karyawan dapat mempengaruhi kepuasan karyawan terhadap pemimpin. Karyawan yang kurang puas terhadap pemimpin dapat mempengaruhi keputusan karyawan untuk keluar dari perusahaan Mobley, 1996. Puspitasari 2014 juga mengungkapkan hal yang serupa bahwa pemimpin yang baik adalah mereka yang selain memiliki kemampuan baik berupa sifat maupun bakat, juga mampu membaca keadaan pengikut dan lingkungannya. Peran pemimpin menjadi sangat penting dalam keberhasilan organisasi yang dipimpinnya dalam hal arahan direktif, supportif, partisipatif dan orientasi prestasi untuk kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja bawahannya Raharjo dan Nafisah, 2006. Perusahaan perbankan yang ada di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup tajam, ditambah dengan perusahaan perbankan asing yang semakin banyak Abidin, 2012. Bass dalam Yukl, 2005 menambahkan bahwa kepemimpinan transformasional secara universal relevan bagi semua jenis situasi. Bass dalam Luthans, 2006 mengungkapkan bahwa kepemimpinan transformasional membawa keadaan pada kinerja tinggi pada organisasi yang menghadapi tuntutan pembaruan dan perubahan. Kepemimpinan transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih baik dari apa yang bisa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan atau keyakinan diri bawahan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja O’Leary, 2001. Hal ini didukung oleh Rafferty dan Griffin 2004 yang menjelaskan bahwa para pemimpin transformasional memotivasi para karyawan untuk mencapai kinerja di luar harapan dengan mentransformasikan sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai parakaryawan agar memperoleh kepatuhan. Kepemimpinan transformasional juga memiliki dampak yang sangat kuat pada kelompok dan mereka mampu memanfaatkan kemampuan mereka yang luar biasa untuk meningkatkan motivasi dan komitemen para pengikut Baron dan Byrne, 2005. Menurut Bass dalam Luthans, 2006 seorang pemimpin transformasional mengubah dan memotivasi para pengikut dengan membuat mereka lebih menyadari pentingnya hasil tugas, membujuk mereka untuk mementingkan kepentingan tim atau organisasi dibandingkan dengan kepentingan pribadi, dan mengaktifkan kebutuhan mereka yang lebih tinggi. Proses ini menuntut para pemimpin untuk menciptakan visi, misi dan tujuan antara karyawan, memberikan keyakinan dan arah tentang masa depan organisasi. Menurut Luthans 2006, kepemimpinan transformasional yang didasari pada pergeseran nilai, kepercayaan pemimpin serta kebutuhan para pengikutnya atau dengan kata lain kepemimpinan transformasional ini berpusat pada asumsi bahwa para pemimpin dapat mengubah keyakinan, asumsi, dan perilaku karyawan dengan menarik pentingnya kolektif. Para bawahan atau anggota organisasi yang memiliki konsepsi positif itu akan mampu mengatasi permasalahan dengan mempergunakan potensinya masing-masing tanpa merasa ditekan atau tertekan sehingga dengan kesadaran sendiri membangun komitmen yang tinggi terhadap pencapaian tujuan organisasi Palgunanto et al, 2010. Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Riggio 2009 bahwa kondisi kerja yang baik akan memberikan pengaruh positif terhadap karyawan agar karyawan dapat lebih termotivasi dan bekerja dengan stabil. Dengan pemimpin mampu mengubah nilai atau konsep serta memberikan pengaruh positif pada karyawan, dapat mengubah pandangan karyawan untuk pensiun dini sehingga dapat mengurangi intensi pensiun dini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penilaian subjek berdasarkan kepemimpinan transfomasional pemimpin dalam penelitian ini tergolong tinggi namun tidak signifikan yang ditunjukkan oleh hasil uji t bahwa mean empirik kepemimpinan transformasional lebih tinggi daripada mean teoretiknya yaitu sebesar 30,2530 dengan signifikansi sebesar p= 0,560 p0,05. Hal ini diungkapkan oleh JS selaku kepala cabang Bank Z wilayah VIII bahwa hubungan antara atasan dan bawahan tidak hanya terjalin pada saat di kantor saja, tetapi di luar kantor pun atasan sering bertemu untuk berkumpul melepas penat bersama bawahan. Tekanan kerja tidak hanya dirasakan oleh bawahan aja, tetapi atasan pun juga merasakan sehingga kami adalah tim yang saling mendukung satu sama lain dalam urusan pekerjaan. Setengah jam sebelum bekerja, kami rutin melakukan briefing untuk memberikan pengarahan tugas dan kerja pada hari itu. Setelah jam bekerja selesai pun, kami juga melakukan briefing untuk mengevaluasi praktek kerja hari itu agar kendala dan kesalahan yang dilakukan tidak terulang dan dapat segera diselsaikan Komunikasi Pribadi, 23 Maret 2016. Pada intensi pensiun dini pada subjek dalam penelitian ini tergolong rendah yang signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji t bahwa mean teoretik lebih tinggi daripada mean empirik yaitu sebesar 11,9016 dengan signifikansi sebesar p= 0,000 p0,05. Intensi penisun dini pada Bank Z wilayah VIII rendah dikarenakan seluruh subjek dalam penelitian ini ditetapkan oleh perusahaan, sehingga peneliti tidak bisa memastikan banyaknya subjek yang mengikuti program pensiun sukarela dan subjek yang tidak mengikuti program pensiun sukarela serta lama subjek bekerja di Bank Z wilayah VIII . Berdasarkan wawancara dengan JS selaku kepala cabang Bank Z wilayah VIII bahwa perusahaan sulit mengkoordinir karyawan yang sepenuhnya mengikuti program pensiun dini karena mengingat proses pengambilan data dilakukan pada hari kerja dan jam operasional kantor. Beberapa karyawan harus bekerja diluar kantor dan sebagainya. Oleh sebab itu, perusahaan membantu semaksimal mungkin dengan menggabungkan karyawan yang memiliki kinerja rendah atau menurun berdasarkan Form Appraisal karena berdasarkan observasi perusahaan karyawan yang memiliki kinerja menurun biasanya salah satu tanda bahwa karyawan tersebut akan resign atau pensiun dini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik analisis Product Moment Pearson, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kepemimpinan transformasional r= =0,345, p=0,001. Artinya, semakin tinggi kepemimpinan transformasional yang dipersepsi oleh karyawan, maka semakin rendah intensi pensiun dini pada karyawan Bank Z wilayah VIII.

B. Saran Penelitian

1. Bagi Subjek

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat hubungan negatif antara kepemimpinan transformasional. Artinya, semakin tinggi kepemimpinan transformasional, maka semakin rendah intensi pensiun dini. Hal ini perlu disadari subjek bahwa peran pemimpin berhubungan dengan intensi pensiun dini. Subjek diharapkan mampu terbuka atas segala keinginan dan keutuhan subjek dalam bekerja terlebih lagi kepada subjek yang berintensi untuk pensiun dini. 2. Bagi Pimpinan Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ada hubungan negatif antara kepemimpinan transformasional yang artinya semakin tinggi kepemimpinan transformasional, maka semakin rendah intensi pensiun dini. Hal ini perlu disadari pemipin bahwa peran pemimpin berhubungan dengan intensi pensiun dini karyawan Bank Z wilayah VIII. Pemimpin dapat meningkatkan kualitas hubungan dengan karyawan, menjalin kerja sama yang baik, melibatkan kebutuhan dan keinginan karyawan dalam membuat kebijakan, mendengarkan karyawan, melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, dan memotivasi karyawan dalam pencapaian target. Hal ini dilakukan agar karyawan mendapatkan kepuasan dalam bekerja dengan pemimpin sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik dan mencapai target yang diharapkan oleh perusahaan.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki empat keterbatasan. Keterbatasan pertama, peneliti hanya memiliki waktu 10 menit untuk mengambil data sehingga dikhawatirkan subjek tidak optimal dalam mengisi kuisioner. Saran bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meminta kepada pihak perusahaan untuk memberikan waktu yang lebih luang pada saat pengambilan data.