Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa karyawan Bank Z merupakan seseorang yang bekerja dibawah kepemimpinan Bank
Z dengan intergritas, loyalitas serta kemampuan khusus yang dapat mengikuti program pensiun dini di Bank Z.
D. Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional dengan Intensi
Pensiun Dini pada Karyawan Bank Z wilayah VIII
Melihat pertumbuhan bank yang sangat ketat, perusahaan tentu memerlukan peningkatan kualitas kerja pada karyawan Reza, 2010.
Karyawan adalah seseorang yang bekerja dibawah orang lain dengan mendapat kompensasi dan jaminan Hasibuan, 2000. Hal ini disadari
bahwa peran karyawan sangatlah penting karena dengan memiliki karyawan yang berkualitas baik dapat dijadikan suatu langkah bagi
perusahaan untuk bersaing Paputungan, 2013. Melihat persaingan yang semakin ketat demi terciptanya kinerja yang
ditargetkan perusahaan, seorang pemimpin perusahaan dituntut untuk bekerja secara seksama dengan kepemimpinan yang memang sesuai
dengan karakter perusahaannya, dan juga mampu memilih atau mempekerjakan karyawan yang memiliki kompetensi sesuai dengan yang
dibtuhkan Wulandari dan Sriathi, 2014. Seorang pemimpin juga dituntut untuk dapat mengetahui kebutuhan, keinginan dan harapan bawahannya
serta mampu mempengaruhi bawahannya untuk bertindak sesuai dengan tujuan yang ditetapkan Palgunanto et al, 2010.
Pada kepemimpinan transformasional seorang pemimpin mampu mendatangkan sebuah perubahan dalam individu maupun organisasi untuk
mencapai kinerja yang lebih tinggi Wijaya, 2005. Hal ini dikarenakan kepemimpinan
transformasional didasari
pada pergeseran
nilai, kepercayaan pemimpin serta kebutuhan para pengikutnya Luthans, 2006.
Pemimpin transformasional memotivasi para karyawan untuk mencapai kinerja di luar harapan dengan mentransformasikan sikap, kepercayaan,
dan nilai-nilai para karyawan Rafferty dan Griffin, 2014. Bass dalam Luthans, 2006 menambahkan bahwa pemimpin transformasional
mengubah dan memotivasi para pengikut dengan membuat mereka lebih menyadari pentingnya hasil tugas, membujuk mereka untuk mementingkan
kepentingan tim atau organisasi dibandingkan dengan kepentingan pribadi, dan mengaktifkan kebutuhan karyawan lebih tinggi. Namun, persaingan
ini mengakibatkan ketidak nyamanan karyawan dalam bekerja dimana akan mengakibatkan intensi pensiun dini karyawan. Intensi pensiun dini
adalah kemungkinan atau kecenderungan karyawan untuk berhenti bekerja sebelum usia pensiunnya. Menurut
Kurniawati 2012 menjelaskan bahwa
keputusan karyawan untuk meninggalkan organisasi juga berada ditangan pemimpin.
Seorang pemimpin yang dipersepsi oleh karyawan mampu merubah atau memberikan motivasi pada karyawan dengan membuat karyawan
menyadari pentingnya tugas, membujuk karyawan untuk mementingkan kepentingan perusahaan dibanding kepentingan pribadi serta mengaktifkan