Sugiyono, 2003: 135. Peneliti telah menyediakan pilihan jawaban dengan skala Likert untuk dipilih oleh responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data dalam bentuk yang sudah jadi tersedia melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di berbagai organisasi atau
perusahaan Ruslan, 2003: 29. Data sekunder diperoleh dari sumber-sumber lain selain sumber data primer untuk mendukung keakuratan data. Data
sekunder diperoleh melalui observasi, wawancara interview, buku-buku teks, majalah, dan internet yang mendukung obyek penelitian.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Metode teknik pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti adalah metode kuesioner yang berbentuk rangkaian atau kumpulan pertanyaan, kemudian
pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan, kemudian dikirim kepada responden untuk diisi Bungin, 2004: 130. Dalam
penyebaran kuisioner kepada responden, responden terkait didampingi oleh peneliti. Selain itu, peneliti akan melakukan metode wawancara dan observasi
untuk mendukung data-data penelitian. Adapun instrument penelitian yang dibutuhkan adalah:
1. Kuesioner
Berupa daftar pertanyaan tertutup yang disebarkan kepada responden guna mendapatkan data akurat berkaitan dengan informasi kebutuhan peneliti di
lapangan.
o o
N F
P 100
3.7 Metode Analisis Data
Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan tabel frekuensi data yang telah diklasifikasikan dan dihitung untuk ditampilkan dalam persentase.
Yaitu presentase masing-masing data yang menggambarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan penyebaran kuisioner yang diisi oleh responden.
Data yang diperoleh dari hasil kuisioner selanjutnya akan diolah untuk mendeskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuisioner terdiri dari
mengedit, mengkode dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
Data yang didapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus :
Keterangan : P
= Persentase Responden F =
Frekuensi Responden
N = Jumlah Responden
Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh persentase yang diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya akan
disajikan dalam tabel yang disebut tabulasi agar mudah dibaca dan diinterpretasikan
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Berdirinya Surat Kabar Jawa Pos
Surat kabar Jawa Pos pertama kali diterbitkan pada tanggal 1 Juli 1949 oleh perusahaan bernama PT. Jawa Pos Concern Ltd. berlokasi di Jalan Kembang
Jepun 166-169. Pendirinya seorang warga negara Indonesia keturunan, kelahiran Bangka, bernama The Chung Shen Soeseno Tedjo. Sebagai perintis berdirinya
Jawa Pos, Soeseno Tedjo mulanya bekerja di kantor film Surabaya. Soeseno Tedjo bertugas untuk menghubungi surat kabar agar pemuatan iklan filmnya
lancar dan dari situ, ia mengetahui bahwa memiliki surat kabar ternyata menguntungkan, maka pada tanggal 1 Juli 1949 surat kabar dengan nama Jawa
Pos didirikan. Surat kabar saat itu dikenal sebagai harian Melayu Tionghoa dengan pimpinan redaksi pertama yang bernama Goh Tjing Hok.
Sejak tahun 1951 pemimpin redaksinya adalah Thio Oen Sik. Keduanya dikenal sebagai orang-orang Republikan yang tak pernah goyang. Pada saat itu
The Chung Shen dikenal sebagai raja Koran karena memiliki tiga buah surat kabar yang diterbitkan dengan tiga bahasa berbeda. Surat kabar yang berbahasa
Indonesia bernama Jawa Post, yang berbahasa Tionghoa bernama Huo Chiau Shin Wan sedangkan De Vrije Pers adalah terbitan bahasa Belanda.