Gambar di atas menunjukkan hubungan teori ini dengan penelitian, dimana rangsangan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan berupa berita
yang disajikan dengan tema Penyalagunaan Facebook di kalangan remaja, kemudian mendapat perhatian, pengertian, dan penerimaan dari masyarakat yaitu
orang tua di Surabaya. Setelah itu timbul respon dari masyarakat berupa sikap.
2.2 Kerangka Berpikir
Facebook merupakan satu dari beberapa situs pertemanan dengan ide social networking untuk menjalin sosialisasi di dunia maya. Facebook adalah situs
jejaring social dimana orang yang minim tekhnologinya pun bisa bergabung dengan mudah. Facebook merupakan salah satu layanan jaringan social internet
yang gratis, dimana pengguna dapat membentuk jaringan dengan mengundang teman. Orang-orang di seluruh dunia tengah gandrung dengan mesin ajaib ini.
Dengan melihat data di Alexa, Facebook adalag mesin jejaring social nomor satu. Sementara, untuk keseluruhan situs dunia, Facebook menempati
ranking ke 5 setelah Yahoo, Google, YouTube, dan Windows Live. Data ComScore Mei 2008 menyebutkan, situs web ini dikunjungi 123,9 juta orang.
Namun baru saja beberpaa hari berlalu di tahun 2009, Facebook sudah berhasil mencatat sejarah baru dengan mencatatkan adanya 150 juta pengguna aktif.
Inilah zaman baru, zaman yang merevolusi cara orang berkomunikasi dan berjejaring. Tekhnologi telah menisbikan ruang dan waktu dan batas social.
Komunikasi terjalin sedemikian intens dalam kesunyian, tanpa kata-kata. Tidak ada suara. Keriuhan komunikasi jutaan orang di dunia berlangsung riuh dalam
aneka symbol. Kalaupun ada keriuhan itu terjadi hanya di dalam benak mereka yang termangu di depan komputer. Zaman yang aneh, karena kode-kode berupa
huruf dan angkamampu mencipta realitas lain di dunia maya. Realitas baru ini terepresentasikan sedemikian utuhnya meski hanya berupa symbol, mulai dari
sekedar mengirim secangkir kopi, memeluk dan mencium mesra. Meski hanya berupa kode interaktivitas ini mampu membuat enzim kimiawi pembawa emosi di
dalam tubuh kita bergejolak juga. Bdi dunia maya itu terbit rasa senang, sedih, bahagia, cemburu, kesal, dan lain sebagainya.
http:tekno.kompas..comreadxml2008111217403822ilove.facebook.epide mi.skizofrenia
. Dengan adanya facebook yang saat ini muncul banyak sekali remaja yang
menjadi korban kejahatan di dunia maya,apalagi remaja merupakan sosok yang sangat rentan dengan hal-hal negative.para remaja ini cenderung mencoba-coba
atau meniru-niru hal-hal yang dilihatnya,apalagi jika hal-hal yang dilihatnya adalah sesuatu yang negative maka akan menjadi suatu masalah karena hal tersbut
sangat tidak pantas diikuti oleh para remaja.hal ini juga dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian para remaja dan dapat merusak kejernihan pikiran
yang mengakibatkan timbulnya tindakan amoral.hal tersebut dikarenakan usia remaja yang masih sangat labil.
Dengan adanya pemberitaan tentang hilangnya remaja putri karena penyalahgunaan facebook sehingga memperkuat bahw facebook juga dapat
menimbulkan tindakan negative jika tidak ada kontrol yang baik khusunya dari pihak oarangtua kepada anaknya.
Sehingga inti dari penelitan ini adalah dapat mempengaruhi tindakan, sikap dan perilaku orangtua dalam mengontrol anaknya. Yang tadinya sosialisasi
hanya dilakukan langsung secara tatap muka, kini bergeser dengan menggunakan sarana teknologi yaitu dengan situs pertemanan Facebook ini. Boleh dikata, saat
ini siapa sich yang tidak punya account di Facebook ? tetapi apakah semua pengguna, remaja di Surabaya dapat mengerti dengan baik untuk apa fitur – fitur
yang terdapat dalam Facebook tersebut, sesuai dengan fungsi Facebook sebagai sarana komunikasi dan situs pertemanan yang sedang booming saat ini ? ataukah
para remaja itu hanya sekedar mengikuti trend saja ? . Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Stimulus
sendiri berate pesan diantara dua unsure komunikasi yaitu komunikator dan komunikan. Komunikator memberikan pesan berupa tanda, lambang, dan gambar
kepada komunikan. Organism berarti diri komunikan sebagai penerima pesan atau informasi dari komunikator. Setelah komunikan memperhatikan tanda, lambang
maupun gambar. Kemudian komunikan merespon dengan cara memperhatikan dan memahami pesan yang disampaikan. Selanjutnya Response diartikan efek
sebagai akhir dalam proses komunikasi. Keberhasilan dalam proses komunikasi adalah menimbulkan perubahan konatif, afektif, dan kognitif pada diri
komunikan. Dampak atau pengaruhyang terjadi merupakan suatu reaksi tertentu dari rangsangan tertentu. Sendjaja, 1999:71 Dan definisi dari efek kognisi
tersebut adalah perubahan pengetahuan.
Organism : Perhatian, Pengertian,
Penerimaan Response :
Sikap Orang Tua
Positif
Netral
Negatif Stimulus :
Pemberitaan penyalahgunaan
facebook dikalangan remaja
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metodelogi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun pengertian dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya
memaparkan situasi atau peristiwa Rakhmat, 2002: 24. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta ataupun karakteristik
populasi tertentu secara faktual dan cermat Rakhmat, 2002: 22. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang kongkrit tangible dan terukur
Ruslan, 2003: 28.
3.2 Definisi Operasional
3.2.1 Sikap
Sikap yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini adalah sikap orangtua terhadap pemberitaan penyalahgunaan facebook dikalangan remaja di harian jawa
pos yang diukur dengan mengenakan aspek sikap yang meliputi kognitif, afektif serta konatif. Aspek sikap kognitif yaitu pengetahuan orangtua tentang
pemberitaan penyalahgunaan facebook dikalangan remaja atau sejauh mana orangtua mengerti informasi tentang pemberitaan tersebut. Pada aspek afektif
yaitu mengetahui bagaimana perasaan orangtua tentang adanya pemberitaan penyalahgunaan facebook dikalangan remaja apakah senang atau tidak senang.
Sedangkan aspek konatif adalah sejauh mana orangtua mau memanfaatkan