setuju. Data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden sebesar 48 setuju mengetahui informasi bahwa korban penyalahgunaan facebook adalah
remaja dengan membaca berita di harian Jawa Pos. Sedangkan responden sebesar 38 menyatakan sangat setuju bahwa memang penyalahgunaan facebook telah
menyebar dikalangan remaja yang berada di Surabaya hal ini mereka katakan karena dalam pemberitaan yang ada di harian jawa pos rata-rata memang
penyalahgunaan facebook menimpa para remaja di Surabaya hal tersebut tidak bisa dipungkiri bahwa remaja-remaja yang berada di surabaya ini gampang sekali
terpengaruh oleh orang-orang yang baru saja mereka kenal apalagi mereka mengenal melalui situs jejaringan facebook lalu sebesar 13 responden
menyatakan tidak setuju karena, mengetahui bahwa penyalahgunaan facebook tidak hanya terjadi di kalangan remaja di Surabaya tetapi terjadi dikalangan
remaja yang bukan dari daerah surabaya melainkan terjadi juga di daerah lain atau bahkan mereka tidak tahu sama sekali.
5. Dari pemberitaan tersebut responden yaitu dalam hal ini orang tua
menajdi mengetahui pentingnya peran mereka bagi anak-anak mereka sebagai pengguna facebook.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 100 orang responden, dapat diketahui frekuensi jawaban mengenai pernyataan bahwa
orang tua mengetahui bagaimana pentingnya peran orang tua bagi anak mereka sebagai pengguna facebook. Untuk mengetahui Aspek kognitif para responden
mengenai pertanyaan ini, dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Responden mengetahui bagaimana pentingnya peran orang tua bagi anak
mereka sebagai pengguna facebook melalui pemberitaan di harian Jawa Pos n=100
NO Sikap Jumlah
1 Sangat Setuju
33 33
2 Setuju 33
33 3 Tidak
Setuju 27
27 4
Sangat Tidak Setuju 7
7 Total
100 100
Sumber : Kuesioner II.5 Dari hasil tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden,
sebesar 33 responden sangat setuju, 33 responden menyatakan setuju. Sedangkan responden yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 27, serta
sisanya 7 responden menyatakan sangat tidak setuju. Dari data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden yaiutu sebesar 33 menyatakan sangat
setuju dan setuju yaitu sebesar mereka mengetahui informasi bagaimana
pentingnya peran orang tua bagi anak mereka sebagai pengguna facebook melalui pemberitaan di harian Jawa Pos. Sedangkan beberapa responden menyatakan
tidak setuju yaitu sebesar 27 responden mengapa mereka menyatakan tidak setuju karena bukan hanya orang tua saja yang ikut bereperan tetapi dari diri
masing-masing para remaja itu sendiri ikut ambil andil,karena terkadang apabila para orang tua tersebut ikut serta,para remaja ini cenderung memberontak,karena
mereka beranggapan bahwa orang tua mereka mengekang aktifitas mereka dalam jejaring facebook tersebut ,lalu sebesar 7 responden menyatakan sangat tidak
setuju karena mereka merasa bahwa para remaja ini sudah bisa juga mengetahui dengan sendirinya apa-apa saja kegunaan facebook tersebut dan para orang tua
ini merasa tidak harus ikut berperan.
Dari beberapa tabel diatas, maka dapat disusun tabel mengenai sikap aspek kognitif orang tua di Surabaya pemberitaan penyalahgunaan facebook
pada kalangan remaja di harian Jawa Pos. Untuk mengetahui dapat dilihat pada tabel 4.9:
Tabel 4.9 Aspek Kognitif Orang Tua di Surabaya
Terhadap Pemberitaan Penyalahgunaan Facebook Pada Kalangan Remaja di Harian Jawa Pos n=100
NO KETERANGAN JUMLAH
1 Positif 70
70 2 Netral
26 26
3 Negatif 4
4 Total
100 100
Sumber : Kuesioner no 1 - 5 Dari hasil tabel 4.9 menunjukkan 70 responden mempunyai sikap
aspek kognitif positif, 26 responden mempunyai aspek kognitif netral dan sisanya 4 responden mempunyai aspek kognitif negatif. Hal ini dapat dilihat
bahwa sebesar 70 responden memiliki aspek kognitif positif terjadi disebabkan responden merupakan pelanggan harian Jawa Pos sehingga hampir dapat
dipastikan responden membaca pemberitaan mengenai penyalahgunaan facebook pada kalangan remaja melalui harian yang kegiatan produksinya berpusat di
Surabaya. Namun bukan berarti semua responden yang berlangganan harian Jawa Pos mengetahui isu penyalahgunaan facebook pada kalangan remaja di harian
Pos. Lalu sebesar 26 responden memiliki aspek kognitif netral dari hal tersebut dapat dilihat bahwa sebagian responden tersebut menaggapi secara netral bahwa
mereka memamang mengetahui pemberitaan yang ada di harian jawa pos akan tetapi sebagian mengetahui melalui media cetak yang lain yang bukan jawa pos.
Sebagian responden memiliki sikap negatif karena sebagian dari mereka
mengetahui isu tersebut melalui media lain, misalnya televisi, internet atau media cetak lainnya atu bahkan mereka hanya sekedar tau beberapa orang-orang yang
pernah mengetahui pemberitaan penyalahgunaan facebook dikalangan remaja.
4.3.2 Aspek Afektif