Dengan adanya pemberitaan kasusnya kaburnya remaja bersama Dengan adanya pemberitaan di jawa pos orang tua merasa perlu

14. Dengan adanya pemberitaan kasusnya kaburnya remaja bersama

teman facebooknya orang tua menyaring akun facebook anaknya , khususnya dalam hal pertemanan Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 100 orang responden, dapat diketahui frekuensi jawaban mengenai pernyataan bahwa responden akan menyaring akun facebook anak mereka, khususnya dalam hal pertemanan. Untuk mengetahui sikap aspek konatif para responden mengenai pertanyaan ini, dapat dilihat pada tabel 4.19: Tabel 4.19 Orang tua akan menyaring akun facebook anaknya , khususnya dalam hal pertemanan n=100 NO KETERANGAN JUMLAH 1 Sangat Setuju 2 2 2 Setuju 6 6 3 Tidak Setuju 74 74 4 Sangat Tidak Setuju 18 18 Total 100 100 Sumber : Kuesioner II.14 Dari hasil tabel 4.19 dapat diketahui bahwa sebesar 2 responden menyatakan sangat setuju, 6 responden menyatakan setuju, kemudian 74 menyatakan tidak setuju dan 18 responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju yakni sebanyak 74 responden beranggapan apabila mereka harus menyaring akun facebook anak mereka, khususnya dalam hal pertemanan. Menurut mereka hal itu akan sangat membuat anak mereka terganggu. Remaja harus diberikan kesempatan dalam hal pergaualan tetapi tetap dalam pengawasan orang tua, misalnya memberikan pengertian tentang pergaulan dan sebagainya. Lalu beberapa responden lain sebanayak 6 menyatakan setuju dan 2 menyetakan sangat setuju mempunyai pendapat berbeda terkait penyaringan akun facebook anak mereka khususnya dalam pertemanan. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk dapat melindungi anak mereka dari pergaulan yang negatif sehingga dapat membahayakan bagi anaknya.

15. Dengan adanya pemberitaan di jawa pos orang tua merasa perlu

melakukan tindakan tegas terhadap putra-putri mereka tentang adanya dampak buruk facebook bagi perkembangan mereka Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 100 orang responden, dapat diketahui frekuensi jawaban mengenai pernyataan bahwa responden akan melakukan tindakan tegas terhadap putra-putri mereka tentang dampak buruk facebook bagi perkembangan mereka memberikan , khususnya dalam hal pertemanan. Untuk mengetahui sikap aspek konatif para responden mengenai pertanyaan ini, dapat dilihat pada tabel 4.20: Tabel 4.20 Orang tua merasa perlu melakukan tindakan tegas terhadap putra-putri mereka tentang adanya dampak buruk facebook bagi perkembanganmereka n=100 No Sikap konatif Jumlah 1 Sangat Setuju 7 7 2 Setuju 10 10 3 Tidak Setuju 52 52 4 Sangat Tidak Setuju 31 31 Total 100 100 Sumber : Kuesioner II.15 Dari hasil tabel 4.20 dapat diketahui bahwa sebesar 7 responden menyatakan sangat setuju, 10 responden menyatakan setuju, 52 menyatakan tidak setuju, 31 menyatakan sangat tidak setuju dari hasil responden tersebut dapat dilihat sebesar 52 respon tidak setuju bahwa dengan melakukan tindakan tegas terhadap putra-putri mereka karena itu justru membuat putra-putri mereka merasa dikekang,atau justru hal tersebut nantinya akan membuat putra-putri mereka berontak,apabila responden sebagai orang tua melakukan tindakan tegas terhadap aktivitas mereka di facebook. Lalu beberapa responen sebanyak 31 menyatakan sangat tidak setuju mereka beranggapan bahwa dengan memberikan mereka nasehat-nasehat atau masukan-masukan mengenani kegunaan facebook itu sendiri,tanpa harus melakukan tindakan yang cenderung tegas.Kemudian ada beberapa lagi yang beranggapan yaknik sebesar 10 responden menyatakan setuju dan 7 responden menyatakan sangat setuju,mereka beranggapan bahwa sesekali anak-anak itu perlu diberikan suatu tindakan tegas bahwa apabila mereka tidak mempergunakan facebook dengan baik-baik,hal tersubut justru akan memnjerumuskan mereka ke hal-hal yang negatif yang nantinya akan membawa dampak buruk bagi pergaulan mereka serta perkembangan mereka ke depannya. Dari beberapa tabel diatas, maka dapat disusun tabel mengenai sikap aspek konatif orang tua di Surabaya terhadap pemberitaan penyalahgunaan facebook pada kalangan remaja di harian Jawa Pos . Untuk mengetahui dapat dilihat pada tabel 4.21: Tabel 4.21 Aspek Konatif orang tua di Surabaya terhadap pemberitaan penyalahgunaan facebook pada kalangan remaja n=100 NO KETERANGAN JUMLAH 1 Positif 7 7 2 Netral 29 29 3 Negatif 64 64 Total 100 100 Sumber : Kuesioner No. 11-15 Tabel diatas menunjukkan bahwa sebesar 7 responden mempunyai aspek konatif yang positif, sebesar 29 responden memiliki aspek konatif yang netral dan 64 responden mempunyai aspek konatif yang negatif. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki aspek konatif yang netral terhadap pemberitaan penyalahgunaan facebook pada kalangan remaja di harian Jawa Pos. Kenyataan ini dapat terjadi karena walaupun responden mempunyai pengetahuan aspek kognitif yang positif dan menyukai pemberitaan penyalahgunaan facebook belum tentu responden mempunyai kemauan untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan kasus dampak negatif pergaulan di facebook tersebut. Misalnya melarang anak mereka mengakses situs yang sedang tren saat ini untuk memperluas hubungan pertemanan. Memang terkadang tindakan preventif akan lebih efektif untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan terkait pergaulan dalam situs jaringan sosial, khususnya facebook. 4.4 Sikap orang tua di Surabaya terhadap pemberitaan penyalahgunaan facebook pada kalangan remaja di Harian Jawa Pos Sikap orang tua di Surabaya terhadap pemberitaan penyalahgunaan facebook pada kalangan remaja di harian Jawa Pos diukur dari total nilai masing- masing komponen sikap, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif yang telah diolah dari jawaban responden yang berasal dari kuesioner. Diperoleh data bahwa skor tertinggi adalah 60 dan skor terendah adalah 15. Perolehan dari perhitungan tersebut serta pengkategoriannya adalah sebagai berikut : 1. Skor tertinggi diperoleh dengan menjumlahkan skor tertinggi dari aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif, yaitu: 20 + 20 + 20 = 60. 2. Skor terendah diperoleh dengan menjumlahkan skor terendah dari aspek kognitif, afektif dan konatif, yaitu 5 + 5 + 5 = 15. Maka perhitungan interval kelasnya adalah sebagai berikut : Skor tertinggi - Skor terendah Range = Jenjang yang diinginkan = 60 - 15 3 = 15 Jadi pengkategoriannya adalah : 1. Kategori Negatif jika skor yang diperoleh 15 - 30 2. Kategori Netral jika skor yang diperoleh 31 - 45 3. Kategori Positif jika skor yang diperoleh 46 - 60 Kemudian untuk mengetahui jumlah dan prosentase responden yang mempunyai kategori sikap positif, netral dan negatif dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut ini. Tabel 4.22 Sikap Orang Tua di Surabaya Terhadap Pemberitaan Penyalahgunaan Facebook pada Kalangan Remaja di Harian Jawa Pos n=100 NO Keterangan Jumlah 1 Positif 13 13 2 Netral 82 82 3 Negatif 5 5 Total 100 100 Sumber : Kuesioner no 1-15 Dari tabel 4.22 diatas menunjukkan bahwa 13 responden mempunyai sikap positif, 82 responden mempunyai sikap netral dan 5 responden mempunyai sikap negatif. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden ato hampir keseluruhan responden yakni sebanyak 82 memiliki sikap yang netral terhadap pemberitaan penyalahgunaan facebook pada kalangan remaja di harian Jawa Pos. Dimana mereka tidak setuju dengan dampak negatif yang disebabkan pergaulan di facebook yang sering terjadi pada kalangan remaja, namun di sisi lain mereka merasa facebook merupakan jaringan sosial yang banyak memberikan manfaat positif bagi penggunanya. Pada dasarnya setiap orang tua tidak memnginginkan anaknya terjerumus pada hal yang negatif. Misalnya sebuah pergaulan yang salah melalui dunia maya yang dapat membahayakan anak mereka. Hal tersebut memunculkan kekhawatiran yang dapat menghantui setiap orang tua. Tetapi sebenarnya banyak pula manfaat positif yang bisa didapatkan dari situs jaringan sosial, misalnya dengan menambah banyak teman, mengekspresikan diri dan lain sebagainya. Hanya saja setiap orang tua harus memberikan pengertian dan pemahaman terhadap anak mereka terkait dengan situs jaringan sosial di internet, khususnya facebook sehingga anak mereka terhindar dari korban pergaulan negatif dunia maya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Hasil penelitian diketahui bahwa sikap orang tua di Surabaya terhadap pemberitaan penalahgunaan facebook pada kalangan remaja di harian Jawa Pos adalah netral yang dimaksud dari kesimpulan ini adalah bahwa rata-rata sebagian responden menyatakan bahwa bersikap tidak mendukung atupun tidak menerima terhadap adanya pemberitaan penyalahgunann facebook dikalangan remaja yang terdapat di harian jawa pos. Kenyataan ini dapat terjadi disebabkan responden mempunyai aspek kognitif yaitu pengetahuan yang positif mengenai pemberitaan dampak negative pergaulan di Facebook, pengetahuan ini didapat ketika responden membaca pemberitaan di Jawa Pos. Setelah mempunyai pengetahuan kognitif yang positif mengenai pemberitaan tersebut tahap selanjutnya meningkat pada pada emosi ataupun penilaian afektif responden, karena pengetahuan tentang penyalahgunaan facebook yang positif maka muncullah perasaan menyukai terhadap pemberitaan mengenai kaburnya remaja akibat pergaulan di facebook. Namun ketika meningkat pada kecenderungan bertindak konatif maka sebagian besar responden mempunyai konatif yang negatif. Kenyataan ini dapat terjadi mengingat kecenderungan bertindak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal tetapi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti lingkungan, orang 78

Dokumen yang terkait

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “SURABAYA CANTIK GREEN AND CLEAN” (Studi Deskriptif Tentang Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pemberitaan “Surabaya Cantik Green And Clean” di Harian Jawa Pos).

0 0 99

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN POLIGAMI DI JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Pemberitaan Poligami Di Jawa Pos).

0 0 105

SIKAP KELOMPOK SUPORTER SEPAK BOLA DI SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN PADA HARIAN UMUM JAWA POS.

0 0 99

SIKAP PEMBACA TENTANG PEMBERITAAN CIPTAKAN KAMPUNG AMAN DI HARIAN JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Harian Jawa Pos Tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman).

0 1 134

SIKAP PEMBACA TERHADAP PEMBERITAAN TABUNG ELPIJI RAWAN BOCOR PADA HARIAN SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Terhadap Elpiji Rawan Bocor Pada Harian Surat Kabar Jawa Pos Di Surabaya).

0 0 121

SIKAP ORANG TUA SIDOARJO TERHADAP PENGGUNAAN FACEBOOK PASCA PEMBERITAAN DI TELEVISI (Studi Deskriptif Sikap Orang Tua Terhadap Penggunaan facebook Pasca Pemberitaan Tentang Kenakalan Remaja Pengguna Facebook di Televisi).

0 0 89

SIKAP ORANG TUA SIDOARJO TERHADAP PENGGUNAAN FACEBOOK PASCA PEMBERITAAN DI TELEVISI (Studi Deskriptif Sikap Orang Tua Terhadap Penggunaan facebook Pasca Pemberitaan Tentang Kenakalan Remaja Pengguna Facebook di Televisi)

0 0 21

SIKAP PEMBACA TENTANG PEMBERITAAN CIPTAKAN KAMPUNG AMAN DI HARIAN JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Harian Jawa Pos Tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman)

0 0 27

SIKAP PEMBACA TERHADAP PEMBERITAAN TABUNG ELPIJI RAWAN BOCOR PADA HARIAN SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Terhadap Elpiji Rawan Bocor Pada Harian Surat Kabar Jawa Pos Di Surabaya)

0 0 33

SIKAP ORANG TUA TERHADAP PEMBERITAANPENYALAGUNAAN FACEBOOK DI KALANGAN REMAJA DI HARIAN JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Orang Tua Terhadap Pemberitaan Penyalagunaan Facebook di Kalangan Remaja di Harian Jawa Pos)

0 0 23