Bonang Slentem Nama Instrumen dan Fungsinya

yang ditengah-tengah bagian bawahnya diberi bumbung bahan dari bambu dan atau logam seng yang berfungsi sebagai resonator. Bentuk dan ukurannya diwujudkan sedemikian rupa berdasarkan be- sar kecilnya bilah dan ditambah dengan asesoris serta ukir-ukiran pada rancaknya. Jumlah ricikan gender yang ada dalam seperangkat gamel- an ageng terdiri dari 2 dua set, yakni Gender Barung Babok dan Gender Penerus Lanang. Adapun larasnya terdiri dari gender laras Pelog yaitu Pelog barang dan Pelog nem dua rancak dan gender laras Slendro satu rancak. Fungsi gender khususnya dalam tata iringan karawitan pa- keliran gaya Jawatimuran adalah sebagai panuntuning laras agar ki dalang tidak kehilangan ngeng suasana larasnada dalam Pathet. Dan juga berfungsi sebagai pengiring sulukan dalang ketika sedang membawakan Sendhon, Pathetan, Bendhengan, maupun tembang. Di samping itu juga mempunyai peranan untuk membangun suasana kelir adegan wayang yang sedang berlangsung, ketika mengiringi janturan atau pocapan melalui gadhingan yang di minta oleh dalang. Dalam tata iringan pakeliran gaya Jawatimuran peranan ri- cikan gender lanang atau gender penerus sangat penting, karena berfungsi sebagai penuntun atau membimbing laras dalang dalam membawakan sulukan dan melakukan buka atau introduksi pada sa- jian gadhingan yang dikehendaki oleh dalang melalui sasmita terten- tu, biasanya dengan dhodhogan mbanyu tumetes. Gambar 5.2 gender penerus lanang

8.3.4. Bonang

Bonang merupakan bagian perangkat ricikan gamelan yang berbentuk pencon yang ukurannya lebih kecil dari kenong. Bahan bakunya bisa perunggu, kuningan, dan besi. Dalam pengelompokan Di unduh dari : Bukupaket.com ricikan gamelan, bonang termasuk dalam ricikan garap ngajeng, se- lain ricikan gender, rebab, dan kendang. Ricikan Bonang pada sajian karawitan utamanya untuk me- nyajikan gending-gending Bonangan atau Soran, dalam tabuhan tra- disi karawitan Jawatimuran adalah penyajian gending-gending Giro dan Gagahan, serta juga berfungsi sebagai instrumen pembuka atau introduksi gending. Di dalam seperangkat gamelan jumlah bonang ada 2 set yakni satu set bonang berlaras Slendro terdiri dari bonang barung babok dan bonang penerus dengan jumlah pencon kurang lebih 12 bilah. Sedangkan laras Pelog dalam satu set terdiri dari bo- nang barung dan bonang penerus, dengan jumlah 14 bilah pencon. Adapun teknik memainkan atau menabuh bonang dengan cara dipukul dengan alat pemukul khusus bonang. Teknik tabuhan terdiri dari a Gembyang yaitu cara memukul dua nada bonang yang sama secara bersama dengan jarak satu gembyang oktaf. Contoh nada 6 atas dengan 6 bawah ditabuh secara bersama-sama. b Mi- pil yaitu teknik memukul nada bonang dengan cara satu persatu se- cara bergantian. Contoh 1 2 1 2 3 2 3 2 ditabuh secara bergantian antara tangan kiri dengan kanan. c Kempyung yaitu teknik memu- kul dua nada bonang yang berbeda dengan jarak 2 nada secara ber- sama. Contoh nada 5 dengan 1, nada 6 dengan 2 ditabuh secara bersama-sama. d Pancer yaitu teknik memukul satu nada bonang lebih dari sekali secara terus menerus. Contoh 1 1 1 - 3 3 3 - dan seterusnya. Gambar 5.3 Bonang Babok

8.3.5. Slentem

Slentem adalah bagian ricikan gamelan yang berbentuk bi- lah seperti gender, namun ukurannya lebih besar yaitu panjang dan lebarnya. Jumlah slentem dalam satu perangkat gamelan ada 2 ran- cak yakni slentem laras Slendro dan slentem laras Pelog. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik tabuhan ricikan slentem dalam tata iringan karawitan terdiri dari mbalung, gemakan, paparan, dan pinjalan. Khusus teknik tabuhan slentem yang dinamakan gemakan dan paparan adalah yang ada pada sajian karawitan gaya Jawatimuran. Dalam tata saji- an karawitan slentem berfungsi sebagai pamangku lagu. Gambar 5.4 Slenthem

8.3.6. Demung