8.4.11. Gending Perang Buta Buta Begal
Gending perang adalah gending-gending yang digunakan untuk mengiringi adegan perang. Adapun bentuknya bisa Ayak Kem-
pul Arang, Ayak Kempul Kerep, Krucilan, Gemblak atau Alap-alapan, serta bentuk gending garapan lain atau baru yang telah disepakati
dan dilatih antara dalang dengan pengrawit.
Adegan perang buta begal atau raksasa penghalang terle- tak dan dilaksanakan setelah gara-gara usai. Pada pakeliran Jawa
Tengah lazim dinamakan perang kembang. Adegan ini menggam- barkan peperangan antara satriya melawan raksasa penggoda atau
penghalang perjalanan ketika seorang satriya akan menunaikan tu- gas atau ingin mencapai cita-cita yang akan diraihnya.
8.4.12. Jejer Pathet Sanga – Pertapaan
Jejer Pathet Sanga yang dalam hal ini adalah adegan Per- tapaan menggambarkan adegan jejer Pendita atau Bagawan yang
dihadap oleh cantrik dan para satriya yang ingin berguru mencari il- mu kanoragan dan mengungkapkan kesulitan-kesulitan hidupnya
agar mendapatkan solusi serta pencerahan. Adegan pertapaan ka- dang-kadang juga membahas mimpi putri sang Begawan yang ingin
menikah dengan salah satu kesatriya seperti yang terjadi dalam alam mimpinya. Hal ini disesuaikan dengan ceritera atau lakon yang
disajikan.
Gending-gending yang digunakan dalam jejer pertapaan ini kalau waktunya masih cukup maka digunakan gending Gedhe seper-
ti gending Lambang, atau gending Monggrang Slendro Pathet Sa- nga. Tetapi kalau waktunya pendek atau tidak memungkinkan kare-
na sudah menjelang pagi maka ki dalang menggunakan gending Ci- lik atau alit seperti gending-gending Sak Cokro, Saksamirah, dan se-
jenisnya.
8.4.13. Adegan Candhakan
Adegan candakan adalah adegan yang terjadi disela-sela atau di antara adegan baku atau pokok pada setiap sajian antar wak-
tu jejeran atau pengadeganan, tetapi masih selaras dalam suasana Pathet yang sedang berlangsung. Dalam adegan ini wayang yang di-
keluarkan adalah punggawa praja, raja, dan resi namun tidak meng- gunakan janturan atau pocapan. Untuk mengiringi adegan candhak-
an ini digunakan gending-gending Ayak, atau Krucilan. Contoh ade- gan bodholan jejer wiwitan dilanjutkan dengan adegan perang gagal
kemudian adegan candhakan.
8.4.14. Brubuhan