Cepat lambatnya perjalanan dan perubahan ritme gending-gending tergantung pada pemain kendang yang disebut pengendang. Hidup
atau berkarakter dan tidaknya sebuah lagu atau gending itu tidak ter- lepas dari keterampilan serta kepiawaian seorang pengendang da-
lam memainkan ukel atau wiled kendangannya dalam mengatur laya atau tempo.
Mengingat begitu pentingnya peranan ricikan kendang da- lam tata iringan karawitan, biasanya seorang dalang membawa pe-
ngendang sendiri dalam setiap pementasannya. Dengan membawa pengendang sendiri seorang dalang akan lebih mantap dalam meng-
gelar pakelirannya.
Para dalang menganggap kendang adalah bagian dari be- lahan jiwanya ketika ki dalang menggelar pakelirannya. Seorang pe-
ngendang bawaan dalang gawan biasanya sudah memahami de- ngan baik selera atau keinginan ki dalang. Ibarat pengemudi ia me-
mahami betul bagaimana selera tuannya. Gambar 5.1 Kendang Jawa Timuran
8.3.3. Gender
Gender merupakan bagian dari perangkat ricikan gamelan yang bahan bakunya terbuat dari logam perunggu, kuningan dan
atau besi. Sedangkan bahan yang paling bagus adalah yang terbuat dari perunggu. Gender dari bahan perunggu selain tampilannya me-
narik, bunyinya juga lebih bagus karena bahan tersebut mampu me- nghasilkan suara yang nyaring dan jernih bila perbandingan campur-
an logamnya seimbang, yakni antara tembaga dengan timah putih. Gender terdiri dari rangkaian bilah-bilah yang di sambung oleh tali
yang disebut pluntur dan di topang oleh sanggan yang terbuat dari bahan logam, bambu, dan atau tanduk binatang sungu yang telah
dibentuk sedemikian rupa sehingga terkesan serasi dan bagus.
Untuk menghasilkan bunyi atau suara yang bagus dan tam- pilan indah, rangkaian bilah-bilah gender diletakkan di atas rancakan
Di unduh dari : Bukupaket.com
yang ditengah-tengah bagian bawahnya diberi bumbung bahan dari bambu dan atau logam seng yang berfungsi sebagai resonator.
Bentuk dan ukurannya diwujudkan sedemikian rupa berdasarkan be- sar kecilnya bilah dan ditambah dengan asesoris serta ukir-ukiran
pada rancaknya.
Jumlah ricikan gender yang ada dalam seperangkat gamel- an ageng terdiri dari 2 dua set, yakni Gender Barung Babok dan
Gender Penerus Lanang. Adapun larasnya terdiri dari gender laras Pelog yaitu Pelog barang dan Pelog nem dua rancak dan gender
laras Slendro satu rancak.
Fungsi gender khususnya dalam tata iringan karawitan pa- keliran gaya Jawatimuran adalah sebagai panuntuning laras agar ki
dalang tidak kehilangan ngeng suasana larasnada dalam Pathet. Dan juga berfungsi sebagai pengiring sulukan dalang ketika sedang
membawakan Sendhon, Pathetan, Bendhengan, maupun tembang. Di samping itu juga mempunyai peranan untuk membangun suasana
kelir adegan wayang yang sedang berlangsung, ketika mengiringi janturan atau pocapan melalui gadhingan yang di minta oleh dalang.
Dalam tata iringan pakeliran gaya Jawatimuran peranan ri- cikan gender lanang atau gender penerus sangat penting, karena
berfungsi sebagai penuntun atau membimbing laras dalang dalam membawakan sulukan dan melakukan buka atau introduksi pada sa-
jian gadhingan yang dikehendaki oleh dalang melalui sasmita terten- tu, biasanya dengan dhodhogan mbanyu tumetes.
Gambar 5.2 gender penerus lanang
8.3.4. Bonang