Langkah-Langkah Penyusunan Tes Pedoman dan Bentuk Tes MTs. Baitul Muttaqin Tumbrasanom a. Pilihan ganda

 Penilaian mencakup aspek kognitif dan psikomotor  Aspek afektif dinilai melalui pengamatan dan kuesioner. Dalam rangka melakukan kegiatan penilaian, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh guru, yaitu: a. Menetapkan KKM b. Menetapkan Model Penilaian c. Menyiapkan perangkat penilaian d. Melaksanakan kegiatan Evaluasi e. Menganalisa hasil evaluasi f. Menetapkan hasil evaluasi

2. Langkah-Langkah Penyusunan Tes

a. Penentuan tujuan tes, b. Penyusunan KISI-KISI tes, c. Penyusunan spesifikasi soal tes d. Penulisan soal pada kartu soal, e. Penelaahan soal validasi soal, f. Perakitan soal menjadi perangkat tes, g. Uji coba soal termasuk analisis-nya, Bank Soal h. Penyajian tes kepada siswa i. Skoring pemeriksaan jawaban siswa

3. Pedoman dan Bentuk Tes MTs. Baitul Muttaqin Tumbrasanom a. Pilihan ganda

Bentuk ini bisa mencakup banyak meteri pelajaran, penskorannya obyektif dan merata hampir semua pelajaran menggunakan bentuk ini. Koreksi dilakukan oleh guru Mata Pelajaran secara manual. Pedoman utama dalam pembuatan butir soal bentuk pilihan ganda adalah: 1 Soal harus sesuai dengan indikator 2 Pengecoh harus berfungsi 3 Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar 4 Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. 5 Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. 6 Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. 7 Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. 8 Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama 89 9 Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas salahbenar”. 10 Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya. 11 Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. 12 Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang- kadang. 13 Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. 14 Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

b. Uraian objektif

Soal Uraian adalah soal yang jawabannya menuntut peserta tes untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan gagasan tsb dalam bentuk tulisan. Pedoman utama dalam pembuatan butir soal bentuk uraian obyektif adalah: 1 Soal sesuai dengan indikator 2 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai 3 Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran 4 Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis Madrasah atau tingkat kelas 5 Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian 6 Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal 7 Ada pedoman penskorannya 8 Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca 9 Rumusan kalimat soal komunikatif 10 Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku

c. Uraian non-objektifuraian bebas

Bentuk ini cocok untuk bidang studi ilmu-ilmu sosial. Bentuk ini bisa menggali informasi kemampuan penalaran, kemampuan berkreasi atau 90 kreativitas peserta didik, karena kunci jawabannya tidak satu. Pedoman membuat tes non-objektifuraian bebas adalah: 1 Gunakan kata-kata: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, tafsirkan, hitunglah, buktikan. 2 Hindari penggunaan pertanyaan: siapa, apa, bila. 3 Menggunakan bahasa Indonesia yang baku. 4 Hindari penggunaan kata-kata yang dapat ditafsirkan ganda. 5 Buat petunjuk mengerjakan soal. 6 Buat kunci jawaban. 7 Buat pedoman penskoran.

d. Bentuk Jawaban Singkat

Bentuk jawaban singkat ditandai dengan adanya tempat kosong yang disediakan bagi pengambil tes untuk menuliskan jawabannya sesuai dengan petunjuk. Ada tiga jenis soal bentuk ini, yaitu: jenis pertanyaan, jenis melengkapi atau isian, dan jenis identifikasi. Pedoman utama penyusunan soal Bentuk Jawaban Singkat adalah: 1 Soal harus sesuai dengan indikator. 2 Jawaban yang benar hanya satu. 3 Rumusan kalimat soal harus komunikatif. 4 Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

e. Performans

Bentuk ini cocok untuk mengukur kemampuan seseorang dalam melakukan tugas tertentu, seperti praktek di laboratorum. Peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan kemampuan dan keterampilan dalam bidang tertentu. Penilaian performans bisa berdasarkan pada analisis pekerjaan.

f. Portofolio

Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja peserta didik, dengan menilai kumpulan karya-karya, atau tugas yang dikerjakan peserta didik. Portfolio berarti kumpulan karya atau tugas- tugas yang dikerjakan peserta didik. Karya-karya ini dipilih kemudian 91 dinilai, sehingga dapat dilihat perkembangan kemampuan peserta didik. Cara ini bisa dilakukan dengan baik bila jumlah peserta didik yang dinilai tidak banyak. 1 Karya yang dikumpulkan adalah benar-benar karya yang bersangkutan. 2 Menentukan contoh pekerjaan mana yang harus dikumpulkan 3 Mengumpulkan dan menyimpan sampel karya. 4 Menentukan kriteria untuk menilai portofolio.

4. Pelaksanaan Tesevaluasi di MTs. Baitul Muttaqin Tumbrasanom a. Ulangan Harian