Konfigurasi jaringan Prosedur Pemindahan Beban

Pembangkitan dalam Sistem Interkoneksi 259

I. Konfigurasi jaringan

Dalam menyusun konfigurasi jaringan pusat listrik yang beroperasi dalam sistem interkoneksi, umumnya digunakan prinsip sebagai berikut pada pusat listrik dengan rel ganda: 1. Generator dan transformator pemakaian sendiri dihubungkan paralel yang sama. 2. Saluran keluar atau penghantar yang keluar dari pusat listrik dibagi dalam 2 kelompok: a. Saluran untuk mengirim tegangan apabila terjadi gangguan dalam sistem. Saluran ini dihubungkan paralel yang sama dengan rel generator, misaInya rel 1 pada Gambar IV.9A. b. Saluran untuk menerima tegangan apabila terjadi gangguan dalam sistem. Saluran ini dihubungkan pada rel yang berbeda dari rel generator, misaInya rel 2 pada Gambar IV.7A. 3. Dalam keadaan operasi normal, rel 1 dan rel 2 dihubungkan melalui PMT Kopel. 4. Dalam keadaan gangguan, tegangan dari sistem hilang, PMT kopel dibuka, dan selanjutnya menunggu perintah manuver dari pusat pengatur beban: a. Apabila pusat listrik diminta mengirim tegangan ke sistem, pengiriman tegangan ini dilakukan melalui saluranpenghantar yang dihubungkan pada rel generator. b. Apabila pusat listrik mengharapkan kiriman tegangan dari sistem, maka tegangan ini akan dikirim dari sistem melalui saluranpenghantar yang terhubung dengan rel 2. c. Sinkronisasi kembali sistem dilakukan melalui PMT kopel. Semua langkah manuver tersebut dalam butir 4 harus atas perintah pusat pengatur beban. Hanya pembukaan PMT kopel sewaktu ada gangguan tegangan sistem hilang yang boleh dilakukan oleh pusat listrik. Itupun dengan catatan karena sudah merupakan prosedur operasi standing operation procedures dari pusat listrik yang harus diberitahukan kepada pusat pengatur beban. Dalam konfigurasi jaringan seperti tersebut di atas, yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai arus yang melalui PMT kopel melampaui batas kemampuannya. Apabila pusat listrik mempunyai rel dengan PMT 1 12, maka prinsip tersebut di atas tetap dapat digunakan hanya peran PMT kopel diganti oleh PMT Diameter nomor AB4 atau PMT B3 lihat Gambar IV.9B. Di unduh dari : Bukupaket.com 260 Pembangkitan Tenaga Listrik Pada rel dengan PMT 1 12, fleksibilitas operasi menjadi lebih baik, karena ada beberapa PMT Diameter yang dapat dipilih menjadi PMT Kopel. Gambar IV.7A. Konfigurasi Rel Ganda pada Pusat Listrik dengan kondisi PMT Kopel masih Terbuka Keterangan: Gambar di atas menunjukkan pusat listrik dengan rel ganda. Semua generator, transformator pemakaian sendiri, dan saluran penghantar dihubungkan pada rel 1. saluran No. 2 dihubungkan pada rel 2. Di unduh dari : Bukupaket.com Pembangkitan dalam Sistem Interkoneksi 261 Gambar IV.7B. Konfigurasi Rel PMT 1 12 pada Pusat Listrik di mana PMT AB2 berfungsi sebagai PMT Kopel Keterangan: Gambar di atas menunjukkan pusat listrik dengan rel PMT 1,5. Semua generator, transformator pemakaian sendiri, dan saluran No.1 dihubungkan pada rel A. Saluran No. 2 dihubungkan pada rel B. Sebagai PMT kopel dapat dipilih PMT AB4 atau B3.

J. Otomatisasi