Standard Operation Procedure SOP
431 Pada dasarnya wiring diagram merupakan pelaksanaan secara elektrik
dari persyaratan logic secara detail. Wiring diagram terdiri dari dua rangkaian, yaitu :
a. Rangkaian pengendali, merupakan rangkaian yang dibuat untuk Menjalankan maupun mengontrol suatu peralatan sesuai dengan
prinsip kerjanya. b. Rangkaian tenaga, Merupakan rangkaian yang dibuat untuk
memberikan suplay tenaga listrik utama untuk menjalankan suatu peralatan.
Kedua rangkaian tersebut dilengkapi dengan magnetic contactor, relai, terkadang terdapat timer untuk memberikan hitungan waktu terhadap
kerja suatu peralatan.
Contoh : Wiring diagram dari SWBP.
Ketika selektor switch diputar pada posisi ”ON” kontaktor akan bekerja, sehingga kontak NO yang diparalel akan mengunci. Kemudian SWBP
akan bekerja, relai yang mengerjakan lampu indikatorpun akan bekerja sehingga lampu indikator merah yang diseri dengan ”NO” relai akan
menyala. Apabila saklar ”OFF” yang diseri dengan kontaktor ditekan, otomotis arus yang mengalir kekontaktor akan terputus dan kontaktor
berhenti bekerja, dan motor SWBP berhenti operasi, sehingga lampu indikator merah mati dan lampu indikator hijau menyala.
Pada kondisi SWBP trip, maka ”NO” relai yang dihubung pararel dengan mekanik spring dari saklar ”ON” akan menutup, sehingga relai akan
bekerja. Karena salah satu kontak ”NO” relai tersebut dihubungkan dengan satu ”NO” kontaktor, maka kontaktor SWBP yang stanby akan
bekerja, dengan demikian SWBP yang stanby akan beroperasi.
3. Prinsip kerja peralatan dan spesifikasinya
a. Generator Tipe
: Tipe silinder, generator
sinkron Keluaran
: 62.500 KVA Tegangan
: 13.800 Volt Phasa
: 3 Faktor daya
: 0,8 lagging Putaran
: 3000 putaran
Di unduh dari : Bukupaket.com
432
Pembangkitan Tenaga Listrik
Frekuensi : 50 Hz
Kutub : 2
”Short Circuit Ratio” : 0,5 Arus
: 2.615 Sistim pendinginan : ”fresh water cooled”, pendinginan udara
b. Motor listrik Berfungsi untuk mengubah energi mekanik putar menjadi energi listrik
yang berlangsung melalui medium medan magnet.
Prinsip kerja Prinsip kerja generator berpegang pada hukum faraday yang menyatakan
bahwa bila suatu medan magnet berputar secara kontinyu diantara kumparan konduktor atau sebaliknya, maka akan timbul perpotongan
fluks secara terus menerus yang mengakibatkan timbulnya GGL induksi pada ujung-ujung kumparan tersebut. Besarnya GGL yang dibangkitkan
adalah :
e t = - N dØdt 9-1
N = Banyaknya belitan kumparan Ø = Banyaknya garis gaya magnet
fluks T
= Perubahan kecepatan perpotongan fluks dalam detik
Terhubungnya suatu generator dengan generator lainnya dalam suatu jaringan interkoneksi yang disebut kerja pararel harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
Tegangan kedua generator sama besar
Frekuensi generator harus sama
Urutan fasa kedua generator harus sama Besarnya frekuensi generator diatur oleh penggerak mula, sedang besar
tegangannya diatur oleh penguat medan. Berapa hal yang perlu diingat yaitu :
Penguatan medan hanya mengubah faktor kerja cos Ø.
Jika daya yang masuk ke mesin penggerak turbin dijaga konstan
tetapi penguatan diubah maka komponen kVA yang keluar dari
mesin generator berbah sedangkan komponen kW nya tetap.
c. Transformator Macam trafo yang digunakan dalam sistem kelistrikan adalah :
Di unduh dari : Bukupaket.com
Standard Operation Procedure SOP
433
Step-Up 13,8 KV150 kV
Step-Down 13.8 KV3,3 kV
Step-Down 3,3 KV380 kV
Step-Down 70 KV3,3 kV Fungsi transformator adalah untuk menstransformasikan dan mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik kerangkaian listrik yang lain melalui proses gandengan magnet.
Prinsip kerja: Trafo bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi elektro magnet. Jika pada
sisi primer trafo dihubungkan dengan sumber tegangan Vp yang sinus maka mengalir arus primer I
P
yang juga sinus. Sehingga timbul fluks sinusoidal yang mengakibatkan timbulnya tegangan induksi pada
kumparan skunder. Besarnya tegangan sekunder tergantung pada jumlah perbandingan belitan, yaitu:
VpVs = Np Ns 9-2
Kerja pararel transformator Pertambahan beban menghendaki adanya kerja pararel trafo, dengan
tujuan beban yang dipikul menjadi sebanding dengan kemampuan kVA masing-masing trafo sehingga tidak terjadi pembebanan dan pemanasan
lebih pada trafo. Syarat untuk mempararelkan transformator adalah:
Tegangan sama
Polaritas transformator sama
Frekuensi sama
Jam transformator sama
d. Penghubung Pada sistem jaringan yang besar terdapat dua jenis peralatan hubung,
yaitu :
1 Pemutus Tenaga PMTCircuit Breaker CB Fungsinya adalah untuk memutuskan rangkaian listrik dengan rangkaian
listrik lain baik dalam keadaan berbeban maupun gangguan. Karena PMT bekerja dalam keadaan berbeban, maka dilengkapi dengan
peredam busur api listrik. Sehingga macam PMT diklasifikasikan berdasarkan pemakaian media peredam busur apinya yaitu :
Di unduh dari : Bukupaket.com
434
Pembangkitan Tenaga Listrik
PMT minyak OCB
PMT udara ABB
PMT gas SF6
PMT vacum VCB
Prinsip kerja Pada keadaan normal, kerja PMT adalah interlock dengan PMS, yaitu
PMT bisa masuk operasi setelah PMS masuk operasi. Pada Keadaan abnormal, ketika arus yang melewati PMT melebihi arus kerja dan
mencapai setting arus pemutusan, maka secara otomotis PMT dengan cepat membuka pada saat membukanya PMT akan timbul busur api pada
ruang kontak PMT. Busur api ini kemudian dipadamkan oleh media pemadam yang
digunakan oleh PMT tersebut. Yang menyebabkan PMT dapat membuka dengan cepat adalah adanya pegas spiral yang diputar oleh motor,
pneumatik, atau hydrolik sehingga PMT siap operasi.
2 Pemisah PMS Disconecting Switch DS Fungsinya adalah untuk memutuskan atau menghubungkan rangkaian
listrik dengan rangkaian listrik lain pada kondisi tidak berbeban. Tipe-tipe dan konstruksi PMS diklasifikasikan menurut proses geraknya.
Proses gerak penutupan dan pembukaan PMS dapat dilihat oleh mata, sehingga dengan jelas dapat dinyatakan masuk dan tidaknya PMS
tersebut secara langsung di lokal. Macam PMS tersebut adalah :
PMS engsel
PMS gerak siku
PMS gerak putar
PMS gerak gunting
Prinsip kerja Prinsip kerja dari PMS juga interlock dengan PMT, yaitu PMS baru bisa
keluar apabila PMT telah keluar. Dan PMS harus dimasukan lebih dahulu baru kemudian PMT dapat dimasukan. Sedang dengan PMS tanah, PMT
baru bisa dimasukan jika PMS tanah telah membuka. Karena PMS didesain dengan jarak pembukaan kontak yang cukup lebar, maka PMS
sangat baik digunakan untuk mengisolasi rangkaian yang toidak bertegangan dari rangkaian yang bertegangan pada saat adanya
pekerjaan pemiliharaan pada bagian yang tidak bertegangan tersebut.
e. Motor listrik
Di unduh dari : Bukupaket.com
Standard Operation Procedure SOP
435 Fungsinya adalah untuk menggerakan peralatan-peralatan bantu
auxciliary equiment yang ada di unit pembangkit seperti pompa-pompa, fan, katup-katup, PMT, PMS, dan sebagainya.
Prinsip kerja Prinsip kerja motor listrik berpegang pada gaya lorentz yakni, gaya yang
ditimbulkan dalam suatu penghantar berarus listrik pada medan magnet.
Pada motor tiga fasa, ketiga kumparan stator diberi tegangan timbul medan putar dengan kecepatan N
s
=120.fP. Sehingga batang konduktor pada rotor akan memotong medan putar sehingga pada rotor timbul
tegangan induksi: V = 4,44 . f . N
9-3 Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL
akan menghasilkan arus yang menyebabkan timbulnya gaya yang melawan arah gaya yang dibangkitkan pada stator, sehingga rotor akan
berputar. Besarnya gaya yang di bangkitkan adalah :
F = B . L . V 9-4
Keterangan:
F =
Gaya yang dibangkitkan B
= Medan magnet
L =
Panjang penghantar V
= Tegangan
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian a. Generator
1 Pastikan tahanan isolasi dari generator dan exciter sesuai yang ditentukan.
2 Pastikan bahwa satu daya untuk arus searah dan bolak-balik untuk kontrol sudah ada dan sesuai nilainya.
3 Aliran air pendingin dalam alat pendingin udara generator :
Buka semua katup pemasukan dan pengeluaran dari tiap-tiap alat pendingin.
Buka katup venting dari tiap-tiap alat pendingin.
Operasikan alat-alat pencatat suhu dari generator.
Pastikan bahwa relai-relai pengaman dalam kondisi operasi,
dan tiap-tiap lock-out relai sudah di reset.
Di unduh dari : Bukupaket.com
436
Pembangkitan Tenaga Listrik
b. Transformator Pada saat persiapan:
1 Yakinkan tahanan isolasi trafo utama dan trafo untuk alat bantu dalam keadaan baik ukur tahanan isolasi dengan megger pada saat waktu
shutdown telah lebih dari satu minggu. 2 Yakinkan bahwa relai-relai pengaman trafo sip bekerja.
3 Yakinkan tidak ada kebocoran di radiator maupun ditempat lainnya dan pastikan level minyak trafo normal.
Pada saat pengoperasian: 1 PMT sisi tegangan tinggi lebih dahulu dimasukan interlock PMT
2 Selama operasi normal, periksa temperatur kenaikan kuang dari 55
o
C dan level minyak pada conservator. c. Penghubung
1 Apabila akan menghubungkan rel busbar ke jaringan, maka PMS di operasikan dahulu baru kemudian PMT dioperasikan
2 Bila akan keluar dari jaringan, maka PMT dahulu dioperasikan buka baru kemudian PMS buka.
d. Motor Listrik Pada waktu persiapan:
1 Periksa dan pastikan ada sumber tegangan. 2 Periksa over current relai bekerja atau tidak.
3 Grounding body motor listrik. 4 Periksa minyak pelumas bearing motor.
5. Peralatan Kerja a Wearpack
b Saety Shoes c Helm pengaman
d Ear plug
Di unduh dari : Bukupaket.com
Standard Operation Procedure SOP
437
Gambar IX.7
Contoh Wiring Diagram Sistem Kelistrikan PLTU Perak
Di unduh dari : Bukupaket.com
438
Pembangkitan Tenaga Listrik
L. SOP GENSET 1. Langkah-langkah Operasi dan produksi