18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental karena adanya perlakuan terhadap senyawa uji, dengan tahapan penelitian sebagai berikut.
1. Pemilihan dan pengumpulan sampel, 2. Pembuatan simplisia,
3. Ekstraksi dan fraksinasi simplisia, 4. Penetapan aktivitas antioksidan,
5. Penetapan kadar fenolik dalam fraksi etil asetat kulit buah jeruk lemon.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel utama
a. Variabel bebas: konsentrasi fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit buah lemon.
b. Variabel tergantung: aktivitas antioksidan IC fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit buah lemon.
2. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali: cara pengeringan dan pembuatan simplisia, dan jumlah g kulit lemon yang digunakan.
b. Variabel pengacau tak terkendali: tempat tumbuh tanaman, waktu pemanenan, umur lemon yang dipanen, cara panen, cahaya matahari,
cuaca atau musim, curah hujan, dan kelembaban ruang.
C. Definisi Operasional
1. Kulit buah jeruk lemon adalah kulit dari buah jeruk lemon yang didapatkan dari salah satu supermarket di Yogyakarta, buah berbentuk oval dengan
tonjolan puting pada bagian ujung buah, dan berwarna kuning. 2. Ekstrak kulit buah lemon adalah ekstrak kental kulit buah jeruk lemonyang
diperoleh dari hasil maserasi dengan metanol. 3. Fraksi etil asetat adalah hasil fraksinasi ekstrak metanol kulit buah lemon
dengan menggunakan etil asetat yang telah difraksinasi dengan air dan washbensin.
4. Persen inhibition concentration IC adalah kemampuan fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit buah lemon untuk menangkap radikal DPPH yang
dinyatakan dalam persen. 5. Inhibition concentration 50 IC
50
merupakan nilai konsentrasi fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit buah lemon yang mampu menangkap 50 radikal
DPPH.
D. Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: kulit buah lemon Citrus x limon L. Burm. f. yang didapatkan dari salah satu
supermarket di Yogyakarta. Bahan kimia kualitas pro analitik E.merck meliputi metanol dan kloroform. Bahan kimia kualitas pro analitik Sigma.
Co., USA meliputi DPPH, rutin, reagen Folin-Ciocalteu, asam galat. Bahan kimia kualitas teknis Brataco Chemica meliputi metanol, washbensin, dan etil
asetat. Bahan kimia kualitas farmasetis berupa akuades.
2. Alat-alat penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa vortex junke kunkel, spetrofotometer UV-Vis Mini 1240, blender, corong, Buchner, oven,
mikropipet 10-1000 µL, makropipet 1-10 mL, neraca analitik, vacum rotary evaporator junke kunkel, dan alat-alat gelas yang lazim digunakan di
laboratorium analisis Pyrex-Germany, dan Iwaki.
E. Tatacara Penelitian
1. . Determinasi tanaman
Determinasi buah jeruk lemon dilakukan dengan membandingkan ciri- ciri buah lemon dengan ciri-ciri buah lemon yang disebutkan Morton 1987
dalam buku acuan.
2. Pemilihan dan pengumpulan sampel
Sampel kulit buah jeruk lemon didapatkan dari salah satu supermarket di Yogyakarta. Kulit buah jeruk lemon yang digunakan adalah buah jeruk
lemon yang siap dikonsumsi.
3. Pembuatan simplisia
Kulit buah jeruk lemon dicuci bersih, ditiriskan dan diiris tipis. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 50
o
C selama 3 x 24 jam. Simplisia kering ditandai dengan kult jeruk yang telah menjadi rapuh
kemudian diserbuk kasar dengan menggunakan mesin penyerbuk dan dilewatkan ayakan dengan ukuran 40 mesh.
4. Ekstraksi dan fraksinasi simplisia
Sebanyak 1 kg serbuk simplisia kulit buah lemon dimasukkan ke dalam bejana maserasi, ditambah dengan metanol sampai terendam sempurna
dan dicampur homogen. Campuran dimaserasi pada suhu ruangan selama tiga hari. Filtrat diperoleh melalui penyaringan menggunakan kertas saring dengan
bantuan corong Buchner dan pompa vakum. Ampas penyaringan diremaserasi dengan metanol kembali selama dua hari. Kemudian filtrat
dicampur dengan filtrat terdahulu. Keseluruhan filtrat diuapkan pelarutnya dengan vacuum rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak metanol kental
kulit buah lemon.
Ekstrak metanol kental kulit buah lemon dilarutkan dalam 300 ml air hangat dan dilakukan ekstraksi cair-cair menggunakan washbensin dengan
perbandingan larutan ekstrak : washbensin 1:1 vv, dihasilkan fraksi air dan washbensin. Kemudian fraksi air diekstraksi kembali menggunakan etil
asetat, sehingga didapatkan fraksi air dan fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat diuapkan dengan vacuum rotary evaporator sehingga didapatkan fraksi etil
asetat kental. Fraksi etil asetat ini yang digunakan untuk analisis selanjutnya.
5. Penetapan aktivitas antioksidan