dengan oven sampai didapatkan ekstrak kental. Bobot fraksi air yang didapat sebesar 0,64 g dengan rendemen fraksi yaitu 0,4267 lampiran 2.
C. Hasil Uji Kualitatif Flavonoid dengan Metode KLT
Pada penelitian ini dilakukan uji kualitatif terhadap fraksi etil asetat untuk mengetahui apakah di dalam kulit buah lemon mengandung flavonoid. Sebagai
pembanding digunakan rutin yang merupakan senyawa golongan flavonoid. Metode yang digunakan adalah KLT kromatografi lapis tipis. Fase diam yang
dipakai adalah selulosa dan fase gerak yang dipakai adalah kloroform : metanol 1:1 vv. Fase diam yang digunakan selulosa bukan silica gel GF
254
karena adanya ikatan Ca yang terdapat pada gypsum perekat silica gel GF
254
terhadapflavonoid sehingga flavonoid tidak dapat terelusi dengan baik.
A B
Gambar 4. Kromatogram KLT Uji Kualitatif Flavonoid dengan Uap Ammonia
Keterangan: Fase gerak= kloroform : metanol 1:1vv a = Fraksi etil asetat bercak a
Fase diam = selulosa
b = Fraksi etil asetat bercak b Jarak elusi
= 10 cm A = Pada cahaya tampak
Pereaksi = Uap ammonia B = Deteksi UV 365
Deteksi bercak menggunakan uap ammonia. Bercak tidak nampak sebelum dan setelah di uapi dengan uap ammonia untuk baku rutin dan sampel
pada cahaya tampak. Ketika dilihat pada UV 365 terdapat tiga bercak, dua bercak berasal dari fraksi etil asetat sedangkan satu bercak berasal dari baku rutin. Bercak
rutin dengan warna ungu gelap dengan Rf 0,43 Sedangkan untuk fraksi etil asetat kedua bercak memberikan warna yang berbeda-beda. Bercak a berwarna ungu
gelap sama dengan rutin dengan Rf 0,98 untuk bercak b memberikan warna ungu terang dengan Rf 0,92. Hal tersebut membuktikan bahwa di dalam kulit lemon
Rf
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9 1,0
terdapat flavonoid yang ditunjukan dari bercak a yang memiliki warna yang sama dengan bercak rutin, tetapi flavonoid yang terkandung dalam kulit buah
lemonbukanlah rutin karena nilai Rf bercak a berbeda dengan nilai Rf rutin. Sedangkan bercak b diperkirakan golongan flavonol.
A B
Gambar 5. Kromatogram KLT Uji Kualitatif Flavonoid dengan Semprot Besi III Klorida
Keterangan : Fase gerak= kloroform : metanol 1:1vv a = Fraksi etil asetat bercak a
Fase diam= selulosa b = Fraksi etil asetat bercak b
Jarak elusi= 10 cm A = Pada cahaya tampak
Deteksi = Besi III Klorida B = Deteksi UV 365
Penyemprotan dengan besi III klorida memberikan kromatogram mirip dengan perlakuan menggunakan uap ammonia, hanya saja bercak a pada fraksi
etil asetat terlihat lebih jelas jika dibandingkan dengan bercak a pada perlakuan dengan uap ammonia, tetapi untuk Rf-nya tidak mengalami perubahan. Bercak
Rf
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9 1,0
rutin memiliki Rf 0,43; bercak a dengan Rf 0,98; sedangkan bercak b dengan Rf 0,92.
D. Hasil Optimasi Metode Uji Aktivitas Antioksidan