rutin memiliki Rf 0,43; bercak a dengan Rf 0,98; sedangkan bercak b dengan Rf 0,92.
D. Hasil Optimasi Metode Uji Aktivitas Antioksidan
1. Penentuan operating time OT
Penentuan OT bertujuan untuk menentukan rentang waktu yang tepat ketika reaksi telah berjalan optimal. Penentuan OT dilakukan dengan mengukur
absorbansi DPPH setiap 5 menit selama 60 menit pada larutan pembanding, yaitu rutin yang telah direaksikan dengan DPPH dan juga larutan uji, yaitu sampel yang
telah direaksikan dengan DPPH. Panjang gelombang maksimum yang digunakan untuk penentuan OT adalah maksimum teoritis, yaitu 517 nm Dehpour, 2009.
Gambar 6. Grafik Penentuan OT Rutin
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9
10 20
30 40
50 60
70
Abs o
rba ns
i
waktu menit
Penentuan Operating Time Rutin
12,25 µgmL 26,25 µgmL
40,25 µgmL
Gambar 7. Grafik Penentuan OT Fraksi Etil Asetat
Berdasarkan Gambar 6.penentuan OT tersebut dapat diketahui bahwa absorbansi stabil setelah menit ke-40 hingga menit ke-60 pada tiga konsentrasi,
sehingga dapat disimpulkan bahwa operating time untuk reaksi radikal DPPH dengan rutin maupun dengan larutan uji adalah 40 menit.
2. Penentuan panjang gelombang maksimum metode uji aktivitas
antioksidan
Penentuan panjang gelombang maksimum bertujuan untuk menentukan panjang gelombang dimana senyawa uji dapat memberikan absorbansi paling
optimum. Dalam penelitian ini senyawa yang diukur adalah absorbansi dari DPPH. DPPH mampu memberikan serapan karena memiliki gugus kromofor dan
auksokrom pada struktur kimianya, adanya delokalisasi elektron pada DPPH akan menghasilkan warna violet.
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
10 20
30 40
50 60
70
Abs o
rba ns
i
waktu menit
Penentuan Operating Time Fraksi Etil Asetat
300 µgmL 400 µgmL
500 µgmL
Penentuan panjang gelombang dengan melarut DPPH dengan metanol tanpa ditambahakan dengan sampel kemudian dibuat tiga konsentrasi larutan
DPPH yang kemudian di scanning pada panjang gelombang 400-600 nm. Pengukuran serapan DPPH tanpa ditambahkan sampel bertujuan untuk mengukur
serapan DPPH saja tanpa adanya gangguan dari senyawa-senyawa yang terdapat di dalam sampel.
Tabel III. Hasil Scanning Panjang Gelombang Maksimum DPPH
Konsentrasi larutan DPPH
maksimum hasil scanning
maksimum teoritis
12,25 µgmL 515,0 nm
517,0 nm 26,25 µgmL
516,0 nm 40,25 µgmL
516,0 nm Dari hasil scanning ketiga konsentrasi ditetapka
n maksimum 516,0 nm. Hal ini dikarenakan dari scanning ketiga konsentrasi, panjang gelombang yang
sering muncul adalah pada panjang gelombang 516,0 nm. Panjang gelombang maksimum yang di dapat berbeda dengan panjang gelombang maksimum teoritis
yaitu 517,0 nm. Hal ini diperbolehkan sesuai ketentuan yang tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi IV dimana batas pergeseran maksimum yang
diperbolehkan adalah 2 nm sehingga panjang gelombang yang diperoleh pada penelitian ini diperbolehkan untuk digunakan.
E. Hasil Validasi Metode Uji Aktivitas Antioksidan
Tujuan dilakukan validasi metode analisis adalah untuk memastikan atau menjamin bahwa metode yang digunakan dapat dipercaya berdasarkan parameter-
parameter yang sesuai dan benar. Parameter-parameter tersebut adalah akurasi, presisi, linieritas dan spesifitas.
Validasi analisis ini dilakukan dengan menggunakan tiga kali replikasi larutan pembanding rutin dan larutan uji fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit
buah lemon sehingga didapatkan tiga persamaan regresi linier antara konsentrasi rutin dan larutan uji dengan IC.
Tabel IV. Hasil Pengukuran Absorbansi Seri Baku Rutin yang Direaksikan dengan Radikal DPPH
Replikasi C
µgmL Abs.
kontrol Abs.
larutan uji IC
Persamaan regresi linier
I 12,25
0,913 0,679
25,63 y = 1,838x + 7,271
r = 0,9858 19,25
0,492 46,11
26,25 0,385
57,83 33,25
0,273 70,10
40,25 0,201
77,98
II 12,25
0,919 0,621
32,43 y = 1,529x + 14,699
r = 0,9958 19,25
0,503 45,27
26,25 0,402
56,27 33,25
0,337 63,33
40,25 0,212
76,93
III 12,25
0,863 0,640
25,84 y = 1,770x + 5,895
r = 0,997 19,25
0,511 40,78
26,25 0,394
54,3 33,25
0,300 65,24
40,25 0,211
75,55 Dari tiga persamaan yang terdapat pada Tabel IV. kemudian dipilih 1
persamaan yang memiliki nilai r paling mendekati 1 atau -1, sehingga didapatkan untuk seri baku rutin digunakan persamaan regresi liniear dari replikasi 3,yaitu y
= 1,770x + 5,895 dengan r = 0,997.
Tabel V. Hasil Pengukuran Absorbansi Seri Fraksi Etil Asetat yang Direaksikan dengan Radikal DPPH
Replikasi C
µgmL Abs.
kontrol Abs.
larutan uji IC
Persamaan regresi linier
I 300
0,837 0,487
41,82 y = 0,075x + 19,96
r = 0,99510 350
0,447 46,60
400 0,412
50,78 450
0,389 53,53
500 0,359
57,11
II 300
0,809 0,498
38,44 y = 0,109x + 5,912
r = 0,9949 350
0,461 43,02
400 0,402
50,31 450
0,360 55,50
500 0,329
59,33
III 300
0,798 0,495
37,97 y = 0,102x + 7,7
r = 0,99512 350
0,445 44,24
400 0,421
47,24 450
0,367 54,01
500 0,331
58,52 Sedangkan untuk seri konsentrasi fraksi etil asetat ektrak metanol kulit
buah lemon pada tabel V. digunakan persamaan regresi linear dari replikasi 3, yaitu y = 0,10174x + 7,7 dengan r = 0,99512.
Gambar 8. Kurva Persamaan Regresi Linear Aktivitas Antioksidan Rutin
y = 1,770x + 5,895 R = 0,997
20 40
60 80
100
10 20
30 40
50
A kti
vi tas
A nti
oksi dan
konsentrasi µgmL
Kurva Persamaan Regresi Linear Aktivitas Antioksidan Rutin
Gambar 9. Kurva Persamaan Regresi Linear Aktivitas Antioksidan Fraksi Etil Asetat
1. Linearitas
Linearitas menunjukkan
kemampuan metode
untuk dapat
menghasilkan hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi analit dalam sampel. Linearitas ini diindikasikan dari nilai koefisien
korelasinya r. Dari tiga kali replikasi untuk seri baku rutin didapatkan nilai koefisien korelasi r yang paling baik adalah replikasi tiga dengan nilai r =
0,997, sedangkan untuk seri konsentrasi fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit buah lemon digunakan replikasi tiga dengan nilai r = 0,99512. Menurut
APVMA 2004, persyaratan koefisien korelasi yang dapat diterima adalah 0,99, sehingga dapat disimpulkan nilai koefisien korelasi rutin dan fraksi air
ekstrak metanol kulit buah lemon masih memenuhi persyaratan linearitas yang baik.
y = 0,10174x + 7,7 R = 0,99512
10 20
30 40
50 60
70
250 300
350 400
450 500
550
A kti
vi tas
A nti
oksi dan
konsentrasi µgmL
Kurva Persamaan Regresi Linear Aktivitas Antioksidan Fraksi Etil asetat
2. Presisi