d Kofaktor enzim antioksidan, misalnya selenium sebagai kofaktor glutation peroksidase Huang, et al., 2005.
Aktivitas senyawa polifenol flavonoid sebagai antioksidan meliputi tiga mekanisme sebagai berikut.
a. Aktivitas penangkapan radikal seperti reactive oxygen species ROS ataupun radikal yang dihasilkan dari peroksidasi lipid seperti R·, RO·,
dan ROO· dengan proses transfer elektron melalui atom hidrogen. b. Mencegah spesies senyawa reaktif produksi katalisis transisi metal seperti
reaksi melalui khelasi metal. c. Interaksi dengan antioksidan lainnya, seperti lokalisasi dan penggabungan
dengan antioksidan lainnya Niki dan Noguchi, 2000.
C. Metode DPPH 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil
Metode yang paling sering digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan tanaman obat adalah metode uji dengan menggunakan radikal bebas
DPPH Shivaprasad, et al., 2005. DPPH merupakan radikal bebas yang dapat bereaksi dengan senyawa
yang dapat mendonorkan atom hidrogen, dapat berguna untuk pengujian aktivitas antioksidan komponen tertentu dalam suatu ekstrak Dinis, Maderia, dan
Almeida,1994. Karena adanya elektron yang tidak berpasangan, DPPH memberikan
serapan kuat pada 517 nm. Ketika elektronnya menjadi berpasangan oleh keberadaan penangkap radikal bebas, maka absorbansinya menurun secara
stokiometri sesuai jumlah elektron yang diambil. Keberadaan senyawa antioksidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning
Dehpour, Ebrahimzadeh, Fazel, dan Mohammad, 2009.
N N
NO
2
O
2
N
NO
2
+ RH
N NH
NO
2
O
2
N
NO
2
+ R
DPPH DPPH-H
Gambar 1. Reaksi Radikal DPPH dengan Antioksidan Windono et al.,2001.
D. Fenolik
Senyawa fenolik adalah substansi organik dimana terdiri dari senyawa aromatik yang terikat dengan satu atau lebih substituen hidroksil OH. Senyawa
induk adalah fenol tetapi kebanyakan senyawa fenolik merupakan polifenol. Sumber senyawa fenolik sangat sedikit pada sumber hewani akan tetapi sangat
melimpah pada sumber tumbuhan. Diantara 8000 senyawa polifenol tumbuhan yang diketahui, golongan yang terbanyak adalah flavonoid Mann, Davidson,
Hobbs, Banthorpe, dan Harborne, 1994. Sejauh ini, senyawa fenolik tumbuhan merupakan golongan
mayoritas senyawa yang bertindak sebagai antioksidan atau penangkapan radikal bebas. Hal inimenjadi sangat beralasan untuk mendeterminasi jumlah kandungan
fenolik total pada ekstrak tanaman yang telah dipilih Veeru, Kishkar, dan Meennakashi, 2009.
Mekanismenya melalui kemampuan gugus fenol menangkap radikal bebas dengan memberikan atom hidrogennya, sehingga senyawa fenolik
berubah menjadi radikal fenoksil. Radikal fenoksil ini terstabilkan oleh resonansi Brunneton, 1999.
E. Flavonoid