73
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Responden dalam penelitian ini berjumlah 115 siswi yang merupakan siswi kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Penelitian
ini terdiri dari 5 variabel, yaitu bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, dan prestasi belajar. Penelitian ini juga
mendeskripsikan dan menguji hubungan antara variabel bimbingan guru dengan variabel prestasi belajar, hubungan antara variabel motivasi belajar
dengan variabel prestasi belajar, hubungan antara variabel dukungan teman dengan variabel prestasi belajar, dan hubungan antara variabel
sarana belajar dengan variabel prestasi belajar. Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data dari masing-masing
variabel berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Pengumpulan data dari pembagian kuesioner pada responden. Bentuk pendeskripsian data
dilakukan dengan menyusun deskripsi frekuensi untuk masing-masing variabel. Untuk penilaian masing-masing variabel menggunakan Penilaian
Acuan Patokan II PAP II dan berdasarkan harga rata-rata mean, modus, median, dan standar deviasi. Peneliti menggunakan Penilaian Acuan
Patokan II PAP II karena peneliti melihat dari kondisi sekolah, apa yang dilakukan guru di kelas, dan kondisi siswi. Kondisi sekolah SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta baik dan memadai. Akan tetapi, masih ada
laboratorium IPS yang tidak lengkap karena kurangnya sarana atau media pembelajaran yang tersedia disana. Sedangkan tidak semua guru di SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta menggunakan metode pembelajaran kreatif. Selain itu, kondisi ruang kelas di SMA Stella Duce 1 tidak terlalu luas
sehingga sulit menerapkan metode pembelajaran yang membutuhkan ruang yang luas. Sedangkan jika dilihat dari kondisi siswi, tidak semua
siswi SMA Stella Duce Yogyakarta aktif ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
Adapun deskripsi data masing-masing variabel berdasarkan data penilaian adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bimbingan Guru Berdasarkan data dari hasil penelitian diketahui skor tertinggi
yang mungkin dicapai 60 dan skor terendah yang mungkin dicapai 12. Adapun mean sebesar 42,44, median sebesar 42, modus sebesar 41,
dan standar deviasi sebesar 5,950. Berikut ini disajikan tabel interpretasi bimbingan guru:
Tabel V. 1 Deskripsi Bimbingan Guru
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kriteria 1.
51-60 13
11,4 Sangat Tinggi
2. 44-50
31 26,9
Tinggi 3.
39-43 48
41,8 Sedang
4. 34-38
16 13,9
Rendah 5.
12-33 7
6 Sangat Rendah
Jumlah 115
100
Berdasarkan tabel V. 1 deskripsi data variabel bimbingan guru tampak bahwa anggapan 13 siswi atau 11, 4 mengenai bimbingan
guru dalam pembelajarn akuntansi “sangat tinggi”, anggapan 31 siswi
atau 26,9 siswi mengenai bimbingan guru dalam pembelajaran akuntansi
“tinggi”, anggapan 48 siswi atau 41,8 siswi mengenai bimbingan guru dalam pembelajaran akuntansi
“sedang”, anggapan 16 siswi atau 13,9 siswi mengenai bimbingan guru dalam pembelajaran
akuntansi “rendah”, dan anggapan 7 siswi atau 6 siswi mengenai
bimbingan guru dalam pembelajaran akuntansi “sangat rendah”.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa anggapan siswi mengenai bimbingan guru akuntansi termasuk dalam kategori sedang.
2. Variabel Motivasi Belajar Berdasarkan data dari hasil penelitian diketahui skor tertinggi
yang mungkin dicapai 70 dan skor terendah yang mungkin dicapai 14. Adapun mean sebesar 46,04, median sebesar 46, modus sebesar 47,
dan standar deviasi sebesar 5,917. Berikut ini disajikan tabel interpretasi motivasi belajar:
Tabel V. 2 Deskripsi Motivasi Belajar
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kriteria 1.
59-70 2
1,9 Sangat Tinggi
2. 51-58
24 20,8
Tinggi 3.
45-50 46
40 Sedang
4. 40-44
31 26,9
Rendah 5.
14-39 12
10,4 Sangat Rendah
Jumlah 115
100
Berdasarkan tabel V. 2 deskripsi data variabel motivasi belajar tampak bahwa 2 siswi atau 1,9 memiliki motivasi belajar sangat
tinggi dalam pembelajaran akuntansi, 24 siswi atau 20,8 siswi memiliki motivasi belajar tinggi dalam pembelajaran akuntansi, 46
siswi atau 40 siswi memiliki motivasi belajar sedang dalam pembelajaran akuntansi, 31 siswi atau 26,9 siswi memiliki motivasi
belajar rendah dalam pembelajaran akuntansi, 12 siswi atau 10,4 siswi memiliki motivasi belajar sangat rendah dalam pembelajaran
akuntansi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar seluruh siswi kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
termasuk dalam kategori sedang. 3. Variabel Dukungan Teman
Berdasarkan data dari hasil penelitian diketahui skor tertinggi yang mungkin dicapai 60 dan skor terendah yang mungkin dicapai 12.
Adapun mean sebesar 41,32, median sebesar 42, modus sebesar 44, dan standar deviasi sebesar 5,117. Berikut ini disajikan tabel
interpretasi dukungan teman:
Tabel V. 3 Deskripsi Dukungan Teman
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kriteria 1.
51-60 4
3,5 Sangat Tinggi
2. 44-50
39 33,9
Tinggi 3.
39-43 40
34,8 Sedang
4. 34-38
22 19,1
Rendah 5.
12-33 10
8,7 Sangat Rendah
Jumlah 115
100
Berdasarkan tabel V. 3 deskripsi data variabel dukungan teman tampak bahwa anggapan 4 siswi atau 3,5 mengenai dukungan teman
dalam pembelajaran akuntansi “sangat tinggi”, anggapan 39 siswi atau
33,9 siswi mengenai dukungan teman dalam pembelajaran akuntansi
“tinggi”, anggapan 40 siswi atau 34,8 siswi mengenai dukungan teman dalam pembelajaran akuntansi
“sedang”, anggapan 22 siswi atau 19,1 siswi mengenai dukungan teman dalam
pembelajaran akuntansi “rendah”, anggapan 10 siswi atau 8,7 siswi
mengenai dukungan teman dalam pembelajaran akuntansi “sangat
rendah ”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa anggapan siswi
SMA Stella Duce 1 Kelas XI IPS tentang dukungan teman termasuk dalam kategori sedang.
4. Variabel Sarana Belajar Berdasarkan data dari hasil penelitian diketahui skor tertinggi
yang mungkin dicapai 70 dan skor terendah yang mungkin dicapai 14. Adapun mean sebesar 47,64, median sebesar 47, modus sebesar 49,
dan standar deviasi sebesar 5,943. Berikut ini disajikan tabel interpretasi sarana belajar:
Tabel V. 4 Deskripsi Sarana Belajar
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kriteria 1.
59-70 3
2,7 Sangat Memadai
2. 51-58
31 26,9
Memadai 3.
45-50 46
40 Sedang
4. 40-44
25 21,7
Tidak Memadai 5.
14-39 10
8,7 Sangat Tidak Memadai
Jumlah 115
100
Berdasarkan tabel V. 4 deskripsi data variabel sarana belajar tampak bahwa anggapan 3 siswi atau 2,7 mengenai sarana belajar
dalam pembelajaran akuntansi “sangat memadai”, anggapan 31 siswi
atau 26,9 siswi mengenai sarana belajar dalam pembelajaran akuntansi
“memadai”, anggapan 46 siswi atau 40 siswi mengenai sarana belajar dalam pembelajaran akuntansi
“sedang”, anggapan 25 siswi atau 21,7 siswi mengenai sarana belajar dalam pembelajaran
akuntansi “tidak memadai”, anggapan 10 siswi atau 8,7 siswi
mengenai sarana belajar dalam pembelajaran akuntansi “sangat tidak
memadai ”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa anggapan
siswi kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta terhadap sarana belajar dalam pembelajaran akuntansi termasuk dalam kategori sedang.
5. Variabel Prestasi Belajar Berdasarkan data dari hasil penelitian diketahui skor tertinggi
yang dicapai 93 dan skor terendah 42. Adapun mean sebesar 70,36, median sebesar 71, modus sebesar 62, dan standar deviasi sebesar
11,960. Berikut ini disajikan tabel interpretasi prestasi belajar:
Tabel V. 5 Deskripsi Prestasi Belajar
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kriteria 1.
81-100 24
20,8 Sangat Tinggi
2. 66-80
49 42,7
Tinggi 3.
56-65 32
27,8 Sedang
4. 46-55
7 6
Rendah 5.
46 3
2,7 Sangat Rendah
Jumlah 115
100
Berdasarkan tabel V. 5 deskripsi data variabel prestasi belajar tampak bahwa 24 siswi atau 20,8 memiliki prestasi belajar sangat
tinggi, 49 siswi atau 42,7 siswi memiliki prestasi belajar tinggi, 32 siswi atau 27,8 siswi memiliki prestasi belajar sedang, 7 siswi atau 6
siswi memiliki prestasi belajar rendah, 3 siswi atau 2,7 siswi memiliki prestasi belajar sangat rendah. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar akuntansi pada seluruh siswi kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta termasuk dalam kategori
tinggi.
B. Analisis Data