Variabel dan Defenisi Operasional Metode Analisis Data

pelaksanaan sosialisasi program ronde klinis keperawatan dan aplikasi ronde klinis keperawatan di ruang rawat inap. Tahap Reflecting . Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil observasi yang telah dilaksanakan sebelumnya untuk mendapatkan gambaran sejauh mana perancanaan tindakan terlaksana. Selain itu juga untuk mencari pemecahannya apabila ditemukan masalah dalam pelaksanaannya. Pada tahap ini peneliti memfokuskan pada upaya menganalisis, mensintesis, memaknai dan menyimpulkan. Pada tahap ini peneliti melakukan Focus Group Discussion FGD bersama dengan Kepala Bidang Keperawatan, Kepala ruangan, Ketua tim dan 3 orang perawat pelaksana. Tujuan dari FGD ini adalah untuk menggali persepsi perawat setelah dilaksanakan ronde klinis keperawatan juga menggali informasi terkait faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan ronde klinis keperawatan di ruang rawat inap.

3.6. Variabel dan Defenisi Operasional

Variabel yang diteliti adalah pengembangan program ronde klinis keperawatan. Defenisi operasional pengembangan program ronde klinis keperawatan adalah pengembangan suatu pedoman kegiatan yang dilakukan oleh perawat di ruang rawat inap dimana perawat mengunjungi pasien keruangannya dan mengkaji kebutuhan pasien secara sistematis dan terjadwal. Universitas Sumatera Utara

3.7. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara, hasil FGD dan hasil observasi, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari kuisioner kepuasan pasien dan kuisioner kepuasan kerja perawat. Analisis data kualitatif dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun transkrip data kualitatif. Transkrip ini memuat data tentang identitas partisipan, waktu wawancara, tempat dan situasi wawancara serta catatan lapangan yang memuat informasi non verbal yang diperoleh selama wawancara. Dalam transkrip peneliti membuat simbol “Pe” untuk penyataan peneliti dan simbol “Pa” untuk penyataan partisipan. Selanjutnya peneliti melakukan content analysis dengan menggunakan 10 tahapan Setiawan, 2012: 1 Menyusun dan membaca keseluruhan trankrip dan mengulanginya bila dirasa perlu, 2 Mengidentifikasi Pernyataan Signifikan PS dari setiap teks yang terdapat dalam transkrip, 3 Menuliskan Pernyataan Signifikan PS kedalam tabel, 4 Mengidentifikasi Pernyataan Signifikan untuk memastikan tidak ada PS yang terlewatkan, 5 Melakukan sorting dengan ascending mode, 6 Memberikan kode untuk setiap pertanyaan signifikan, 7 Mengelompokkan koding yang sama dalam suatu kategori, 8 Mengecek kembali kesesuain penempatan PS dibawah satu kategori, 9 Mengelompokkan kategori yang sejenis dan 10 Menentukan tema atau sub tema Dalam melakukan content analysis peneliti menggunakan software Weft QDA. Program ini memungkinkan seluruh data akan dimasukkan kedalam Universitas Sumatera Utara computer, setiap bagian dari data diberi kode. Kemudian teks lain yang sesuai dengan kode tersebut dikelompokkan untuk kemudian dianalisa. Sedangkan analisis data kuantitatif berupa data kepuasan pasien dan data kepuasan perawat dianalisa dengan menggunakan uji statistic non parametrik. Data tentang Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan ditampilkan dalam distribusi frekwensi untuk melihat rata-rata kepuasan kelompok pasien yang tidak dilakukan ronde klinis keperawatan kelompok non aplikasi dan kelompok pasien yang dilakukan ronde klinis keperawatan kelompok aplikasi. Sedangkan untuk kepuasan perawat diuji dengan menggunakan uji wilcoxon untuk membandingkan perbedaan data sebelum dilaksanakan program ronde klinis keperawatan dengan setelah dilaksanakan program ronde klinis keperawatan. Alasan pemilihan uji ini karena sampel jumlah sampel hanya 19.

3.8. Keabsahan Data