Kesulitan-kesulitan yang dihadapipetani sayuran
40 penerapan jaminan mutu masih lemah, penguasaan terhadap informasi masih
terbatas, lemahnya sumber daya petani serta sarana dan prasarana usahatani yang belum memadai. Selain hal-hal tersebut di atas sedikitnya modal yang dimiliki
petani menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh para petani. Dengan keterbatasan modal yang ada menyebabkan petani sulit untuk memperbaiki pola
usaha taninya. Karena pada saat ini segala sesuatu akan maju apabila ditunjang dengan permodalan yang cukup.
Dalam upaya penambahan modal usahataninya, para petani mendapatkan bantuan modal dari beberapa sumber seperti pinjaman dari bandar atau pinjam ke
bank. Bagi responden dalam penelitian ini yang merangkap sebagai petani besar dan bandar, meraka tidak terlalu merasa kesulitan dalam melakukan perputaran
modal karena pendapatan yang diperoleh dari usahataninya cukup untuk membiayai kehidupan keluarga dan usahataninya.
Selain kendala yang diuraikan di atas kendala lain yang dihadapi oleh petani anorganik adalah kenaikan harga pupuk dan pestisida. Kenaikan harga tersebut
tidak diimbangi dengan kenaikan harga jual sayuran. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh para petani sayuran organik adalah dalam hal perluasan lahan
garapan sehingga green house dan media tanam tidak cukup tersedia karena harus memakan biaya yang sangat besar. Selain itu untuk beberapa orang petani sayuran
organik mereka sulit mendapatkan lesensi resmi atau sertifikasi sebagai sayuran organik.
Kurangnya penyuluhan baik teknis ataupun nonteknis mengenai usahatani sayuran yang disampaikan kepada petani berakibat terhadap kurang optimalnya
41 usaha tani sayuran yang dijalankan. Padahal pada kenyataannya di lapangan para
petani sangat mengharapkan adanya penyuluhan mengenai usaha tani sayuran baik dari pihak pemerintah maupun swasta. Semua hal tersebut terjadi di petani kecil,
sedangkan bagi petani besar dengan pengalaman yang cukup penyuluhan pertanian tidak terlalu dibutuhkan karena terkadang cara bertani yang disampaikan para
penyuluh kurang tepat perlakuannya dibandingkan dengan metode yang telah diterapkan oleh para petani.
Masalah lainnya yang dihadapi para petani sayuran adalah fluktuasi harga sayuran yang tinggi dan cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan tanaman
mereka rusak. Dengan demikian menyebabkan para petani kesulitan dalam menaksir harga yang akan terbentuk di pasar, kecuali bagi petani besar dengan
sarana dan prasarana yang menunjang serta pendidikan yang memadia, sedikitnya mampu untuk dapat memprediksi harga. Dengan harga yang tidak menentu ini
berakibat pada keberhasilan petani dalam usahanya, karena tidak jarang terjadi harga jual hasil panen sayurannya hanya ditampung dengan harga yang sangat
rendah sehingga menimbulkan kerugian. Jangankan mendapatkan keuntungan atau minimalnya kembali modal tetapi biaya-biaya yang sudah dikeluarkan untuk usaha
tani mereka tidak tertutupi.