Tabel 4.18 Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas
No. Variabel
Asymp.sig 2-tailed
α
Kesimpulan 1.
Efektivitas mengelola usaha 0,411
0,05 Normal
2. Jiwa kewirausahaan
0,495 0,05
Normal 3.
Kultur lingkungan kerja 0,084
0,05 Norma l
Sumber : data penelitian diolah
B. Pengujian Hipotesis
1. Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
a. Rumusan Hipotesis H
o
= Tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
H
a
= Ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
b. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS
12. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai koefisien regresi
β
3
= -0,349. Nilai signifikansi value
ρ
= 0,033 α
= 0,05 maka H
a
diterima yang berarti ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha
dimana permodalan berpengaruh negatif terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha lihat
lampiran 6 halaman 143. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 37,448 + 0,333X
1
+ 43,397X
2
-0,349X
1
X
2
Keterangan: Y
= Efektivitas Mengelola Usaha X
1
= Variabel Jiwa Kewirausahaan X
2
= Variabel Permodalan X
1
X
2
= Nilai Interaksi antara Variabel Jiwa Kewirausahaan dengan Variabel Permodalan
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
β
3
dari interaksi variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel permodalan adalah -0,349. Artinya pada kelompok responden yang
menggunakan modal sendiri dan modal asing derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha berbeda
dengan kelompok responden yang hanya menggunakan modal sendiri. Nilai signifikansi koefisien regresi
β
3
dari interaksi jiwa kewirausahaan dengan permodalan terhadap efektivitas mengelola
usaha menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini
ρ
= 0,033 α
= 0,05. Artinya hasil analisis ini dapat digeneralisasikan pada seluruh populasi pengusaha di Sentra
Industri Bakpia. Untuk melihat kuat lemahnya pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas
mengelola usaha dapat dilihat pada nilai koefisien korelasi antara jiwa kewirausahaan dengan permodalan dan efektivitas mengelola usaha
yaitu -0,024 lihat lampiran 6 halaman 142. Nilai koefisien korelasi tersebut kurang dari 0,000 yang berarti tingkat hubungannya sangat
rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
2. Pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
a. Rumusan Hipotesis H
o
= Tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
H
a
= Ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
b. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS
12. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai signifikansi value
ρ
= 0,146 α
= 0,05 maka H
o
diterima yang berarti tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha lihat lampiran 6 halaman 145. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut: Y = 26,178 + 0,413X
1
+ 26,551X
2
- 0,196X
1
X
2
Keterangan: Y
= Efektivitas Mengelola Usaha X
1
= Variabel Jiwa Kewirausahaan X
2
= Variabel Pendidikan X
1
X
2
= Nilai Interaksi antara Variabel Jiwa Kewirausahaan dengan Variabel Pendidikan
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
β
3
dari interaksi variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel pendidikan adalah -0,196. Nilai signifikansi koefisien regresi
β
3
dari interaksi jiwa kewirausahaan dengan pendidikan terhadap efektivitas mengelola usaha menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha
yang digunakan dalam penelitian ini
ρ
= 0,146 α
= 0,05. Artinya hasil analisis ini tidak dapat digeneralisasikan pada seluruh populasi
pengusaha di Sentra Industri Bakpia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pendidikan terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
3. Pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
a. Dimensi power distance 1 Rumusan Hipotesis
H
o
= Tidak ada pengaruh power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha. H
a
= Ada pengaruh power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
2 Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program
SPSS 12. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
signifikansi value
ρ
= 0,201 α
= 0,05 maka H
o
diterima yang berarti tidak ada pengaruh power distance terhadap hubungan
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha lihat lampiran 6 halaman 147. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 58,875 + 0,148X
1
-16,074X
2
+ 0,158X
1
X
2
Keterangan: Y
= Efektivitas Mengelola Usaha X
1
= Variabel Jiwa Kewirausahaan X
2
= Variabel Power Distance X
1
X
2
= Nilai Interaksi antara Variabel Jiwa Kewirausahaan dengan Variabel Power Distance
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
β
3
dari interaksi variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel power distance terhadap efektivitas mengelola usaha
adalah 0,158. Nilai signifikansi koefisien regresi
β
3
dari interaksi jiwa kewirausahaan dengan power distance terhadap
efektivitas mengelola usaha menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini
ρ
= 0,201 α
= 0,05. Artinya hasil analisis ini tidak dapat digeneralisasikan pada
seluruh populasi pengusaha di Sentra Industri Bakpia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur
lingkungan kerja pada dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Dimensi individualism versus collectivism 1 Rumusan Hipotesis
H
o
= Tidak ada pengaruh individualism versus collectivism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha. H
a
= Ada pengaruh individualism versus collectivism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan denga n efektivitas
mengelola usaha. 2 Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 12. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai
signifikansi value
ρ
= 0,771 α
= 0,05 maka H
o
diterima yang berarti tidak ada pengaruh individualism versus collectivism
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha lihat lampiran 6 halaman 149. Berdasarkan
hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 43,115 + 0,273X
1
+ 8,576X
2
- 0,047X
1
X
2
Keterangan: Y
= Efektivitas Mengelola Usaha X
1
= Variabel Jiwa Kewirausahaan X
2
= Variabel Individualism versus Collectivism X
1
X
2
= Nilai Interaksi antara Variabel Jiwa Kewirausahaan dengan Variabel Individualism versus Collectivism
Hasil pengujian regresi ini me nunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
β
3
dari interaksi variabel jiwa kewirausahaan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
variabel individualism versus collectivism terhadap efektivitas mengelola usaha adalah -0,047. Nilai signifikansi koefisien
regresi
β
3
dari interaksi jiwa kewirausahaan dengan individualism versus collectivism
terhadap efektivitas mengelola usaha menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan
dalam penelitian ini
ρ
= 0,771 α
= 0,05. Artinya hasil analisis ini tidak dapat digeneralisasikan pada seluruh populasi
pengusaha di Sentra Industri Bakpia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja
pada dimensi individualism versus collectivism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha. c. Dimensi femininity versus masculinity
1 Rumusan Hipotesis H
o
= Tidak ada pengaruh femininity versus masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha. H
a
= Ada pengaruh femininity versus masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha. 2 Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 12. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai
signifikansi value
ρ
= 0,026 α
= 0,05 maka H
o
ditolak yang berarti ada pengaruh femininity versus masculinity terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha lihat lampiran 6 halaman 151. Berdasarkan
hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 65,746 + 0,093X
1
-29,537X
2
+ 0,270X
1
X
2
Keterangan: Y
= Efektivitas Mengelola Usaha X
1
= Variabel Jiwa Kewirausahaan X
2
= Variabel Masculinity versus Femininity X
1
X
2
= Nilai Interaksi antara Variabel Jiwa Kewirausahaan dengan Variabel Masculinity versus Femininity
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi
β
3
dari interaksi variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel femininity versus masculinity terhadap efektivitas
mengelola usaha adalah 0,270. Artinya pada kelompok responden yang masculin derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha berbeda dibandingkan pada kelompok responden yang feminin. Nilai signifikansi koefisien
regresi
β
3
dari interaksi jiwa kewirausahaan dengan femininity versus masculinity
terhadap efektivitas me ngelola usaha menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam
penelitian ini
ρ
= 0,026 α
= 0,05. Artinya hasil analisis ini dapat digeneralisasikan pada seluruh populasi pengusaha di
Sentra Industri Bakpia. Untuk melihat kuat lemahnya pengaruh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
femininity versus masculinity terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha dapat dilihat pada koefisien korelasi antara jiwa kewirausahaan dengan femininity
versus masculinity dan efektivitas mengelola usaha sebesar 0,478.
Nilai tersebut terletak pada interval 0,400- 0,599 yang berarti tingkat
hubungannya sedang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada
dimensi femininity versus masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
d. Dimensi uncertainty avoidance 1 Rumusan Hipotesis
H
o
= Tidak ada pengaruh uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha. H
a
= Ada pengaruh uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha. 2 Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 12. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai
signifikansi value
ρ
= 0,548 α
= 0,05 maka H
o
diterima yang berarti tidak ada pengaruh uncertainty avoidance terhadap
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengelola usaha lihat lampiran 6 halaman 153. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 54,527 + 0,193X
1
-11,695X
2
+ 0,097X
1
X
2
Keterangan: Y
= Efektivitas Mengelola Usaha X
1
= Variabel Jiwa Kewirausahaan X
2
= Variabel Uncertainty Avoidance X
1
X
2
= Nilai Interaksi antara Variabel Jiwa Kewirausahaan dengan Variabel Uncertainty Avoidance
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
β
3
dari interaksi variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel uncertainty avoidance terhadap efektivitas mengelola
usaha adalah 0,097. Nilai signifikansi koefisien regresi
β
3
dari interaksi jiwa kewirausahaan dengan uncertainty avoidance
terhadap efektivitas mengelola usaha menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini
ρ
= 0,548 α
= 0,05. Artinya hasil analisis ini tidak dapat digeneralisasikan pada seluruh populasi pengusaha di Sentra Industri Bakpia.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
C. Pembahasan