kabupaten Bantul 2 ada hubungan yang positif antara sikap keuletan seseorang dengan tingkat keberhasilan berusaha pengusaha kecil kulit di
Kabupaten Bantul. 3 ada hubungan yang positif antara sikap mental kreatif dengan tingkat keberhasilan berusaha pengusaha kecil kulit di
Kabupaten Ba ntul. 4 ada hubungan yang positif antara sikap tertib hukum dengan tingkat keberhasilan berusaha pengusaha kecil kulit di
Kabupaten Bantul.
C. Hubungan Diantara Variabel Penelitian
1. Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha
Jiwa Kewirausahaan tidak selalu dimiliki oleh setiap orang. Biasanya jiwa kewirausahaan ini dimiliki oleh seorang wirausaha. Ciri-
ciri seorang wirausaha yang memiliki jiwa kewirausahaan antara lain berpikir inovatif, berani mengambil risiko, dan bisa mengendalikan diri
dengan baik. Sedangkan seorang wirausaha dikatakan efektif dalam mengelola usahanya jika wirausaha tersebut memiliki kreativitas yang
tinggi, kemampuan manajerial yang baik serta memiliki jiwa kepemimpinan. Wirausaha yang selalu berpikir inovatif serta memiliki
daya kreativitas yang tinggi dalam menciptakan suatu produk diduga pengelolaan dalam usahanyapun lebih efektif. Semakin tinggi jiwa
kewirausahaan semakin tinggi pula efektivitas mengelola usaha nya. Diduga, ada faktor lain yang mempengaruhi hubungan jiwa
kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha. Faktor tersebut adalah permodalan. Wirausaha yang hanya memiliki modal sendiri tentu berbeda
dengan wirausaha yang memiliki modal tambahan dalam hal mengelola usaha. Wirausaha yang memiliki modal yang besar akan lebih bisa
mencukupi kebutuhan pokok usahanya dan kebutuhan yang lain. Hal ini berbeda dengan wirausaha yang hanya memiliki modal sendiri. Semakin
besar modal yang dimiliki oleh wirausaha tetapi jiwa kewirausahaan yang dimiliki wirausaha tersebut biasa saja diduga pengelolaan usahanya tetap
efektif. Jadi modal yang besar, derajat hubungan jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha juga semakin tinggi.
2. Pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha
Jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh seorang wirausaha, misalnya memilki kemampuan manajerial yamg baik juga bisa
meningkatkan efektivitas mengelola usaha. Diduga faktor pendidikan yang dimiliki seorang pengusaha juga dapat berpengaruh dalam
mengelola usaha. Seorang pengusaha yang berpendidikan rendah SD, SLTP tentu berbeda dengan seorang pengusaha yang berpendidikan
tinggi SLTA, D1, D2, D3, S1, S2, dan S3 dalam hal megelola usaha. Seseorang yang mene mpuh pendidikan sampai pendidikan tinggi lebih
banyak mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara mengelola usaha yang efektif. Sebaliknya seseorang yang berpendidikan rendah lebih sedikit
mendapatkan ilmu dan tidak memiliki kemampuan manajerial yang baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga dalam mengelola usaha juga tidak efektif. Jadi pendidikan yang tinggi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap hubungan antara jiwa
kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha maka derajat hubungannya juga semakin tinggi. Sebaliknya wirausaha yang
berpendidikan rendah diduga derajat hubungan jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha juga rendah.
3. Pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha
Pada umumnya seorang wirausaha yang berhasil biasanya memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi, misalnya memusatkan
perhatian pada pencapaian pertumbuhan usaha dan keuntungan serta mampu mengendalikan diri dengan baik akan lebih bisa mengelola usaha
dengan efektif. Di samping itu, faktor perbedaan budaya atau kultur di lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi hubungan antara jiwa
kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha. Pada lingkungan kerja yang jarak kekuasaannya power distance rendah, pimpinan lebih banyak
berkonsultasi dengan bawahannya. Jika pimpinan menemui masalah dalam lingkungan kerja maka pimpinan tersebut bisa berkonsultasi
dengan bawahannya sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi bisa diminimalisir dan usahanyapun lebih efektif. Wirausaha yang
mengikuti atau memberikan pelatihan pada karyawannya untuk meningkatkan keterampilan collectivism, serta didukung oleh sifat
berani menghadapi tantangan, memberikan kebebasan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyelesaikan pekerjaan individualism, kondisi fisik lingkungan yang mendukung femininity, pimpinan yang memberikan kesempatan untuk
maju bagi bawahannya masculinity dan jarang terjadi peristiwa keluar masuknya karyawan uncertainty avoidance rendah diduga semakin
tinggi derajat hubungan jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha. Dengan demikian kultur lingkungan kerja mempengaruhi
hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
D. Kerangka Berpikir atau Rasionalitas Penelitian