terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukkan profesi kependidikan.
Menurut Samana 1994:42 PPL merupakan pembentukan kompetensi secara bertahap dan terintegrasi, mulai dengan pengenalan medan observasi tahap
awal, latihan keterampilan terbatas pengajaran mikro, dan dengan melaksanakan tugas-tugas kependidikan di sekolah latihan secara utuh, aktual dan
bersungguh-sungguh menuntut dedikasi calon guru. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan PPL adalah program kegiatan
pendidikan pra-jabatan guru yang dalam pelaksanaan PPL dilakukan sesudah mahasiswa memperoleh bekal yang memadai dalam berbagai bidang yang
berkaitan dengan tugasnya sebagai guru yang penerapannya dalam sekolah dengan melihat penguasaan kemampuan mengajar pada mahasiswa praktikan
tersebut.
E. Mahasiswa PPL
Mahasiswa PPL adalah salah satu komponen penting yang besar pengaruhnya dalam usaha pengembangan IKIP. Buku III tentang Pelaksanaan
Program Pengalaman Lapangan menyebutkan mahasiswa PPL sebagai calon pendidik dibimbing oleh guru pamong, dosen pebimbing dan kepala sekolah
dalam melaksanakan tugasnya di sekolah secara terpadu dan terarah. Menurut Suparno,dkk1990:5 untuk melaksanakan PPL mahasiswa
melakukan latihan secara bertahap untuk menguasai berbagai keterampilan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seperti tahap-tahap lathan PPL mulai dari pengenalan lapangan, latihan keterampilan, latihan terbimbing, latihan mandiri.
Kesimpulannya mahasiswa PPL adalah program yang diikuti oleh para calon guru meliputi beberapa tahap untuk mencapai kompetensi yang telah
diisyaratkan yaitu 4 kompetensi yang meliputi kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadianpersonal
mendapat bimbingan dan penilaian dari guru pamong, dosen pembimbing.
F.Tingkat Pendidikan
Pendidikan menurut Siagian 1996:175 adalah keseluruhan proses teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan sesuatu pengetahuan dari
seseorang kepada orang lain sesuai standar yang ditetapkan. Sedangkan menurut Heidjrachman et-al 2000:77 pendidikan adalah suatu kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk didalamnya peningkatan penguasaan teori dan ketrampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang
menyangkut kegiatan mencapai tujuan. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntunan perubahan zaman.
Ada 3 jenis-jenis pendidikan dalam Undang-undang Sistem pendidikan Nasional ini yaitu:
a. Pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Misalnya SD,SMP, SMA dan Perguruan
Tinggi. b.
Pendidikan nonformal yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Misalnya
berbentuk kursus-kursus. c.
Pendidikan informal yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Menurut Winkel 1986:160 Pendidikan informal adalah suatu jenis
pendidikan yang tidak terencana dan tersusun secara tegas dan tidak sistematis, dilaksanakan di luar sekolah terutama dalam keluarga.
Lembaga Pengadaaan Tenaga Kependidikan LPTK mempunyai 4 macam program pendidikan guru Piet A. Sahertian 1994:68 terdiri atas:
1. Program gelar yang melalui jenjang sarjana S1 dengan lama studi 4-7 tahun
2. Program Pasca Sarjana dengan lama studi 6-9 tahun S2 3. Program Doktor dengan lama studi 8-11 tahun S3
4. Program Non-Gelar program diploma dengan rician sebagai berikut: a. Program Diploma D1 dengan lama studi 1-2 tahun
b. Program Diploma 2 D2 dengan lama studi 2-3 tahun c. Program Diploma 3 D3 dengan lama studi 3-5 tahun
Selain itu juga ada program akta mengajar, yang diberikan kepada mereka yang berasal dari fakultas non keguruan untuk memperoleh kemampuan mengajar
pada berbagai tingkatan sekolah. Program akta mengajar ini terdiri atas: 1.Akta I sebanyak 20 SKS selama dua semester.
2.Akta II sebanyak 20 SKS dan dapat ditempuh bagi mereka yang sudah memperoleh 60 SKS dalam bidang non kependidikan.
3.Akta III sebanyak 20 SKS yang dapat ditempuh selama dua semester setelah memiliki 90 SKS untuk bidang studi non kependidikan.
4.Akta IV dengan beban kredit 20 SKS ditempuh selama dua semester setelah memiliki 120 SKS dalam bidang studi non kependidikan.
5.Akta V dengan beban kredit 20 SKS bagi mereka yang telah memiliki 160 SKS bidang studi di luar kependidikan.
G. Pengalaman Membimbing