2.1.8 Perangakat Framing
Analisis yang digunakan ddalam penelitian ini dikembangkan dari model Pan dan Kosicky dalm Eriyanto. Model ini berasumsi bahwa setiap berita
mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dari orgsnisasi ide. Frame ini adalah suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks
berita seperti kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu kedalam teks secara keseluruhan.
Dalam pendekatan ini, perangkat framing dapat dibagi menjadi empat struktur basar yaitu:
1. Sintaksi
: berhubungan bagaiman media menyusun peristiwa kedalam berita. Ini dapat diartikan bahwa penempatan berita dalam halaman
surat kabar termasuk dalam dimensi ini. Penempatan berita dianggap penting dengan landasan pemikiran bahwa semakin penting suatu
berita akan semakin ditonjolkan dalam struktur penempatannya. Perlakuan tersebut dilakukan dengan harapan akan mendapat alokasi
perhatian yang lebih besar dari khalayaknya. Segi sintaksis yang paling popular muncul dalam bentuk piramida terbalik. Struktur sintaksis
dapat member petunjuk yang berguna tentang bagaimana wartawan memaknai dan hendak kemana peristiwa tersebut akan dibawa.
a. Headline
: Disebut juga judul berita, inti suatu berita yang ditulis dengan huruf berukuran besar dan mencolok dengan
menarik perhatian khalayak.
b. Lead
: Disebut juga teras berita, memberikan sudut pandang dari berita menunjukkan perspektif tertentu dari peristiwa
yang diberikan. c.
Latar : Latar belakang atas peristiwa yang ditulis, merupakan
bagian berita yang dapat mempengaruhi semantic arti kata yang ingin disampaikan. Umumnya ditampilkan diawal
sebelum pendapat komunikator yangsebenarnya muncul dengan maksud mempengaruhi dan member kesan bahwa
pendapat komunikator sangat beralasan. d.
Pengutipan sumber berita : pengutipan yang dilakukan
terhadap pendapat orang-orang yang berhubungan dengan peristiwa yang dijadikan berita. Dengan tujuannya untuk
membangun objektifitas, prinsip keseimbangan, dan tidak memihak agar khalayak memahami bahwa yang ditulis oleh
wartawan bukan pendapat wartawan semata tetapi pendapar dari orang yang mempunyai otoritas tertentu.
2. Skrip
: berhubungan bagaimana media mengisahkan atau menceritakan peristiwa masuk dalam bentuk berita. Erat kaitannya dengan kaidah
jurnalistik. Pola pengorganisasian peristiwa dapat dilihat dari hadirnya komponen-komponen yang sejalan dengan kaidah-kaidah jurnalistik
yaitu bentuk 5W + 1H, struktur skrip : a.
Who : siapa yang dijadikan berita
b. What
: berita tentang apa c.
When : kapan peristiwa yang diberikan terjadi
d. Where
: dimana peristiwa yang diberikan tersebut terjadi e.
Why : mengapa peristiwa yang diberikan terjadi
f. How
: bagamana terjadinya peristiwa yang diberikan tersebut. Struktur ini melihat bagaimana cara bercerita atau bertutur yang
dipakai oleh wartawan dalam mengemas peristiwa kedalam bentuk berita.
3. Tematik
: berhubungan bagaimana media mengungkapkan pandangannya atas peristiwa kedlam proposisi, kalimat, atau hubungan
antara kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Struktur Tematik :
a. Detail
: berhubungan dengan control informasi yang ditampilkan seseorang komunikator. Informasi yang
menguntungkan komunikator akan diuraikan secara detail serta lengkap dan apanjang lrbar bi;pa perlu dangan data-data
merupakan penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakn citratertentu pada khalayak. Demikian juga
sebaliknya, bila informasi tersebut menyangkut kegagalan dari kelemahan komunikator maka informasi akan ditampilkan
dalam jumlah sedikit bahkan kalau perlu tidak disampaikan.
b. Maksud
: Melihat bahwa informasi yang mengutungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas,
sedangkan yang merugikan akan diuraikan secara tersamar, implicit dan tersembunyi.
c. Nominalisasi
: Caranya memandang komunikator dalam memandang suatu objek sebagai suatu yang tunggal sebagai
suatu kelompok komunitas d.
Koherensi : pertalian atau jalinan antar kata, proposisi atau
kalimat sehinggan fakta tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi kaliamat.
e. Bentuk Kalimat
: Berhubungan denagn cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas, dimana ia menyatakan apakah A yang
menjelaskan B, atauakah B yang menjelaskan A. logika kausalitas ini kalau diterjemahkan kedalm bahasa menjadi
susunan subyek yang menerangkan dan predikat yang ditersngkan. Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis
kebenaran tata bahasa, tapi menetukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat.
f. Kata ganti
: alat yang digunakan komunikator untuk menunjukkan dimana posisi seseorang dalam wacana.
4. Retoris
: Menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan wartawan.
Struktur retoritas terdiri atas : a.
Leksikon : pilihan kata yang yang dipakai dari berbagai
kemungkinan kata yang tersedia. Secara ideologis, menunjukkan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap fakta
atau realitas. b.
Gaya : berhubungan denga bagaimana pesan yang disampaikan
dibungkus dengan bahasa tertentu untuk menimbulkan efek tertentu kepada khalayak.
c. Grafis
: untuk memerikssa apa yang ditekankan atau yang ditonjolkan bersrti dianggap penting. Biasanya muncul lewat
bagaian tulisan yang dibuat lain disbandingkan dengan tulisan lain. Pemakain huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis
tebal, huruf yang dibuat dengan ukuran lebih besar. Termasuk gambar, grafik, table, Foto, penempatan teks, tipe huruf dan
elemen grafis lain yang dapat memenipulasi secara tidak langsung paendapat ideologis yang muncul.
d. Pengandaian
: upaya mendukung atau menetang pandapat dengan memberikan pernyataan yang dipercaya kebenarannya.
e. Metafora
: kiasan, ungkapan yang dimaksudkan sebagai ornament atau bumbu dari suatu berita. Pemakaian metafora
tertentu bisa menjadi petunjuk utama untuk mengerti makna suatu teks berita.
Keempat struktur pendekatan itu dapat digambarkan kedalam bentuk skema sebagai berikut :
STRUKTUR PERANGKAT FREMING UNIT YANG DIAMATI
SINTAKSIS Head
line, Lead,
Latar Cara
wartawan 1. Skema Berita
Informasi, Kutipa Sumber menyusun fakta
Pernyataan, Penutup
SKRIP Cara wartawan
2. Kelengkapan Berita 5W + 1H
Mengisahkan fakta
3. Detail Paragraf, Proposisi,
TEMATIK 4. Koherensi
Hub Antar Kalimat, Cara wartawan
5. Bentuk Kalimat Kalimat.
Menulis fakta 6. Kata Ganti
RETORIS 7. Leksikon
Kata, Idom, Gambar Cara wartawan
8. Grafis Foto, Grafik.
Menekankan fakta 9. Metafora
2.2 Kerangka Berfikir