Skrip Who What
Whene Where
Why how
Nurdin Halid lolosnya Nurdin dalam verifikasi
sabtu, 19 februari 2011 studio utama gelora bung karno
mengapa Nurdin diloloskan verifikasi bagaimana Nurdin bisa lolos dalam
verifikasi Tematik
Koherensi Dan menggunakan kata “tidak
mengungkapakan alasan detail” untuk menggambarkan kekecewaan Jawa Pos.
4.2.2 Frame Jawa Pos, Judul : “Nurdin : Jadi Presiden pun Saya Bisa”
Berita ini dimuat tanggal 23 februari 2011. Analisis sintaksis unit yang diamati adalah headline, judul diatas menyiratkan Nurdin menyatakan bahwa
dirinya mampu untuk menjadi Presiden tidak hanya jadi ketua umum PSSI saja. Jawa pos menggunakan judul yang demikian menegaskan bahwa Nurdintetap
ngotot mencalonkan diri di kongres. Judul tersebut didukung dengan kalimat pada lead
nya : “Nurdin Halid diduga menjadi dalang pencoratan nama George dan
Arifin dari bursa pencalonan ketua umum PSSI. Namun, Nurdin tidak menggubris Dia makin mantap mencalonkan diri sebagai ketum PSSI
periode 2011-2015.”
Lead ini menunjukkan bahwa Nurdin tidak perduli dengan apa yang
terjadi disekelilingnya. Kemantapan untuk tetap menjabat sebagai ketua umum PSSI sangat kuat hingga menghalalkan segala cara. Tidak hanya itu saja bahkan
dikabarkan gagalnya George dan Arifin masuk verifikasi ada rekayasa yang sudah diatur oleh Nurdin.
Dalam teks berita ini terdapat pernyataan dari Nurdin yang di wawancarai melalui posel dengan wartawan Jawa Pos News Network JPNN. Jawa Pos
menyimpulkan bahwa Nurdin tetap ngotot mencalonkan diri di kongres dengan pernyataan Nurdin sebagai berikut :
“Saya melakukan pekerjaan selalu meminta petunjuk Allah dan selalu melangkah dengan penuh keyakinan. Soal kalah atau menang
bergantung pada anggota yang memilih”
Kalimat yang diucapkan Nurdin Halid Nampak yakin dengan tindakannya dan akan tetap melaju di kongres 26 maret mendatang.
Pada elemen sintaksis, Sumber yang diwawancarai adalah Andi Malarangeng mentri pemuda dan olahraga yang menyatakan :
“Harapan kami adalah koreksi basa segera dilaksankan. Kalau tidak, tentu saja pemerintah akan bertindak sesuai kewenangan pemerintah”.
“Bagaimanapun, PSSI ada I Indonesia-nya. Jadi, ia terikat pada
aturan UU yang berlaku di Republik Indonesia dan pemerintah punya wewenang”
Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Menpora Andi
Malarangeng mengharapkan adanya revisi dan dikoreksi ulang hasil verifikasi pada pencalonan ketua umum PSSI karena di curigai adanya rekayasa dibalik
verifikasi tersebut. Namun Syarif Bastaman tidak menggubris permintaan Menpora untuk merevisi hasil verifikasi calon ketua umum PSSI.
Selain Nurdin Halid dan Syarif Bastaman, Jawa Pos mewawancarai Tubagus Adi humas PSSI untuk mendukung teks berita ini dengan kenyataan
yang disampaikan sebagai brikut : “Kami ini main aturan, semua yang dilakukan PSSI sudah sesuai
dengan statute FIFA dan PSSI” “Dalam penyusunan statuta PSSI kami mengacu pada standar statuta
FIFA” Pernyataan diatas cukup meyakinakan namun kecurigaan rekayasa tetap
ada karena jauh-jauh hari, FIFA menegaskan bahwa ratifikasi statute PSSI itu harus dibarengi pemilihan ulang ketua PSSI. Namun, hal tersebut diingkari
dengan memberikan pengesahan dan mandate kepada Nurdin. Secara implicit Jawa Pos sepertinya lebih berpihak kepada Andi
Malarangeng yang member peringatan kepada PSSI. Tujuannya agar merevisi hasil verifikasi segera dilaksanakan.
Struktur skrip 5W + 1H adalah adalah who Andi Malarangeng, what dugaan rekayasa hasil verifikasi, when senin, 21 februari 2011, where Istana
Bogor, why mengapa hasil verifikasi direvisi, how bagaimana dugaan itu bisa terjadi, Jawa Pos menyimpulkan bahwa teks berita ini berisi tentang keyakinan
Nurdin melaju pada kongres brikutnya dan dugaan rekayasa yang dilakukan oleh komite pemilihan. Jawa Pos menyiratkan bahwa teks berita ini sangat relevan
karena didukung oleh pihak yang diwawancara adalah yang berkompeten. Dalam struktur temetik berita ini terdapat tiga tema, tema pertama
mengenai keyakinan Nurdin Halid maju pada kongres 26 maret mendatang.
Elemen wacana yang dipakai adalah kohesi penjelas didukung oleh pernyataan dari Nurdin yg menjelaskan tentang keyakinannya untuk tetap pada langkah
berikutnya. Tema kedua adalah, mengenai Syarif Bastaman yang tidak mengindahkan
teguran menpora Andi Malarangeng. Elemen wacana yang dipakai adalah koherensi sebab akibat. Pada kohorensi sebab akibat terdapat sikap Syarif
Bastaman yang tetap mengesahkan dua incumbent. Tema ketiga adalah ancaman menpora Andi Malarangeng untuk merevisi
hasil verifikasi calon ketua umum PSSI. PSSI juga harus tunduk pada ketentuan perundangan yakni UU no.32005 tentang system keolahragaan nasional dan
peraturan pemerintah N0.162007 tentang penyelenggaraan keolahragaan. Elemen retoris teks berita ini, Jawa Pos menggunakan kalimat “Sikap
ngeyel PSSI” yang menjelesksn bahwa Jawa Pos tidak puas dengan pernyataan komite pemilihan sebelumnya yang sengaja tidak mw memenuhui permintaan
menpora untuk merevisi hasil verivikasi calon ketua umum PSSI. Dengan menggunakan kata “tidak menggubris” untuk menggambarkan kekecawaan Jawa
Pos.
TABEL 2 Frame Jawa Pos, Judul : “Nurdin “Jadi Presiden pun Saya Bisa” ”
Elemen UNSUR STRATEGI
PENELITIAN Sintaksis
Headline Nurdin menyatakan bahwa dirinya mampu
untuk menjadi Presiden tidak hanya jadi ketua umum PSSI saja
Lead
Latar
Sumber Nurdin Halid diduga menjadi dalang
pencoratan nama George dan Arifin dari bursa pencalonan ketua umum PSSI. Namun,
Nurdin tidak menggubris Dia makin mantap mencalonkan diri sebagai ketum PSSI
periode 2011-2015 Nurdin tidak perduli dengan apa yang terjadi
disekelilingnya. Kemantapan untuk tetap menjabat sebagai ketua umum PSSI sangat
kuat hingga menghalalkan segala cara
pernyataan dari Nurdin yang di wawancarai melalui posel dengan wartawan Jawa Pos
News Network JPNN
Skrip Who What
When Where
Why How
Andi Malarangeng dugaan rekayasa hasil verifikasi
senin, 21 februari 2011 Istana Bogor
mengapa hasil verifikasi direvisi
Temetik Koherensi :
- penjelas
- sebab
akibat -
penjelas Nurdin yg menjelaskan tentang
keyakinannya untuk tetap pada langkah berikutnya
sikap Syarif Bastaman yang tetap mengesahkan dua incumbent.
PSSI juga harus tunduk pada ketentuan perundangan yakni UU no.32005 dan
N0.162007
Retoris Pengandaian
menggunakan kata “tidak menggubris” yang menjelaskan kekecewaan Jawa Pos akan
pernyataan Syarif Bastaman yang tidak mw merevisi ulang hasil verifikasi
4.2.3 Frame Jawa Pos, Judul : “Pendemo Pro-Nurdin Dibayar Rp 25 Ribu”