Bentuk-Bentuk Ekspresi Emosi Pola Ekspresi Emosi

17 melainkan dengan menggerutu atau tidak mau berbicara. Ia tidak mengeluh atau menyesali diri seperti yang dilakukan anak-anak, namun terkadang dalam beberapa kasus seorang remaja juga dapat mengalami regresi yaitu bertingkah laku seperti anak kecil, minta perhatian atau marah-marah. Karena dengan tingkah lakunya diharapkan orang lain akan menghiburnya atau lebih memperhatikannya.

7. Bentuk-Bentuk Ekspresi Emosi

Sejumlah teoretikus mengelompokkan emosi dalam golongan- golongan besar, meskipun tidak semua sepakat tentang golongan itu Ekman, 2008. Calon-calon utama dan beberapa anggota golongan tersebut adalah: a. Amarah: beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan, dan kebencian patologis. b. Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, jika menjadi patologis, akan mengalami depresi. c. Rasa takut: cemas, takut, gugup, khawatir, waswas, perasaan takut sekali, khawatir, waspada, sedih, tidak tenang, fobia, dan panik. d. Kenikmatan: bahagia, gembira, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang, sangat senang, mania. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 e. Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih. f. Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpana. g. Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah. h. Malu: rasa bersalah, malu, kesal, sesal, hina, aib. Alasan bahwa ada beberapa emosi inti, sampai tahap tertentu bertumpu pada penemuan Ekman 2008 menyatakan bahwa ekspresi wajah tertentu untuk keempat emosi takut, marah, sedih, dan senang dikenali oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia dengan budaya masing- masing, termasuk bangsa-bangsa buta huruf yang dianggap tidak tercemar film dan televisi sehingga menandakan adanya universalitas perasaan tersebut. Emosi merupakan kerangka kelompok atau dimensi, dengan cara mengambil kelompok besar emosi seperti marah, sedih, takut, bahagia, cinta, malu, dan sebagainya. Kelompok besar emosi tersebut sebagai titik tolak bagi nuansa kehidupan emosional manusia yang tidak habis-habisnya. Masing-masing kelompok emosi mempunyai inti emosi dasar di titik pusatnya. Titik pusat emosi adalah suasana hati yang secara taknis lebih tersembunyi dan berlangsung jauh lebih lama daripada emosi. Di luar suasana hati terdapat temperamen, yaitu kesiapan untuk memunculkan emosi tertentu atau suasana hati tertentu yang membuat orang menjadi murung, takut, atau bergembira. Di luar bakat emosional seperti itu, ada juga gangguan emosi seperti depresi klinis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 atau kecemasan yang tidak kunjung reda yaitu ketika seseorang merasa terus-menerus terjebak dalam keadaan yang menyedihkan.

8. Faktor yang Mempengaruhi Ekspresi Emosi Positif dan Negatif