12
mengungkapkan emosinya, maka ia akan mengungkapkannya melalui sakit.
2. Bentuk-bentuk Emosi Bentuk-bentuk emosi menurut Goleman 2007 sebagai berikut:
a. Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal
hati, terganggu, tersinggung, bermusuhan dan tindakan kekerasaan serta kebencian patologis.
b. Kesedihan: pedih, muram, melankolis, mengasihi diri, kesedihan,
ditolak, dan depresi berat. c.
Rasa takut: tekun, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut, waspada, tidak senang, fobia, dan panik.
d. Kenikmatan: bahagia, gembira, puas, terhibur, bangga, takjub,
terpsona, dan senang. e.
Cinta: persahabatan, penerimaa, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, dan kasmaran.
f. Terkejut: terpana dan takjub.
g. Jengkel: jijik, muak, dan benci.
h. Malu: rasa bersalah, malu, kesal hati, sesal, aib, dan hati hancur
lebur.
3. Pola Ekspresi Emosi Positif
Menurut Goleman 2007 salah satu perubahan biologis utama akibat tibulnya kebahagiaan adalah meningkatnya kegiatan di pusat
otak yang menghambat perasaan negatif dan meningkatkan energi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
yang ada, dan menenangkan perasaan. Tetapi tidak ada perubahan dalam fisiologis seistimewa ketenangan, yang membuat tubuh pulih
lebih cepat dari rangsangan biologis emosi yang tidak mengenakkan. Hal tersebut mengistirahatkan tubuhsecara menyeluruh, dan juga
kesiapan dan antusiasme menghadapi tugas-tugas dan berjuang mencapaisasaran-sasaran yang lebih besar. Ketika seseorang
mengalami cinta, perasaan kasih sayang, secara fisiologis adalah lawan mobilisasi “bertempur atau kabur” yang sama-sama dimilki oleh rasa
takut dan dan amarah. Pol a parasimpatetik, yang disebut “respons
relaksasi”, adalah serangkaian reaksi di seluruh tubuh yang membangkitkan
keadaan menenangkan
dan puas,
sehingga mempermudah melakukan tindakan.
4. Pola Ekspresi Emosi Negatif
Menurut Goleman 2007 bila darah amarah mengalir ke tangan, mudahlah tangan menyambar senjata atau menghantam lawan, detak
jantung meningkat, dan membangkitkan gelombang energi yang cukup kuat untuk bertindak dahsyat. Bila darah ketakutan mengalir ke otot-
otot rangka besar, seperti di kaki, kaki menjadi lebih mudah diajak mengambil langkah lebih cepat dan wajah menjadi pucat seakan-akan
darah tersedot. Dalam waktu yang sama, tubuh membeku. Naiknya alis mata sewaktu terkejut memungkinkan diterimanya bidang penglihatan
yang lebih lebar dan juga cahaya yang masuk ke retina. Reaksi ini membuka kemungkinan lebih banyak informasi tentang peristiwa tak
14
terduga, sehingga memudahkan memahami apa yang sebenarnya terjadi dan menyusun rencana rancangan tindakan yang terbaik. Salah
satu fungsi pokok rasa sedih adalah untuk menolong menyesuaikan diri akibat kehilangan sesuatu yang menyedihkan, seperti kematian
seseorang atau kekecewaan besar. Kesedihan menurunkan energi dan semangat hidup untuk melakukan kegiatan sehari-hari, terutama
kegiatan dan kesenangan. Bila kesedihan semakin dalam dan mendekati depresi, kesedihan akan memperlambat metabolisme tubuh.
5. Aspek-aspek Kematangan Emosi