Aspek-aspek Kematangan Emosi Perkembangan Emosi Pada Remaja

14 terduga, sehingga memudahkan memahami apa yang sebenarnya terjadi dan menyusun rencana rancangan tindakan yang terbaik. Salah satu fungsi pokok rasa sedih adalah untuk menolong menyesuaikan diri akibat kehilangan sesuatu yang menyedihkan, seperti kematian seseorang atau kekecewaan besar. Kesedihan menurunkan energi dan semangat hidup untuk melakukan kegiatan sehari-hari, terutama kegiatan dan kesenangan. Bila kesedihan semakin dalam dan mendekati depresi, kesedihan akan memperlambat metabolisme tubuh.

5. Aspek-aspek Kematangan Emosi

Menurut Lazarus 1991 aspek-aspek kematangan emosi yaitu: a. Mengontrol emosi Seseorang yang matang emosinya tidak mudah marah, memilih waktu dan tempat yang tepat dalam mengekspresikan emosi. Individu mampu mengontrol emosi negatif saat kejadian tertentu. Misalnya ketika ada teman yang mengganggu di kelas dan anak tersebut tidak memarahi temannya karena berada di kelas. b. Kemampuan beradaptasi Mampu beradaptasi dengan lingkungan maupun orang lain. Ketika seseorang mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan baik. Misalnya ketika seorang anak yang tinggal di tempat yang baru, kemudian anak tersebut bisa bergaul dengan orang- orang yang baru dikenal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 c. Empati Memberikan respon emosi yang kuat, mengenal dan membedakan perasaan diri sendiri dan orang lain serta memahami orang lain dalam situasi yang berbeda. Misalnya ketika teman meminta bantuan ketika sulit mengerjakan tugas sekolah kemudian membantu mengajarinya. d. Koping Kemampuan individu dalam menyelesaikan problem emosi. Individu yang matang emosinya mempunyai kemampuan mengatasi persoalan emosi secara tepat. Misalnya ketika seseorang merasa jengkel terhadap temannya, kemudian tidak memarahinya tetapi membicarakan secara baik-baik permasalahannya dan menyelesaikannya. e. Keterampilan Sosial Individu yang matang emosinya mempunyai keterampilan untuk menjalin hubungan persahabatan dengan orang lain. Keterampilan sosial adalah seseorang yang memiliki kemampuan berinteraksi, berkomunikasi secara efektif baik secara verbal maupun nonverbal, kemampuan menjalin hubungan baik dengan orang lain digunakan seseorang untuk dapat berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sosial. 16

6. Perkembangan Emosi Pada Remaja

Masa remaja adalah masa terjadinya perubahan-perubahan emosional Hurlock, 1993. Perubahan itu disebabkan oleh perubahan jasmani, terutama perubahan hormon seks pada remaja. Hasil penelitian lain membuktikan bahwa tidak hanya perubahan hormon seks yang mempengaruhi emosi remaja, karena perubahan hormon mencapai puncaknya pada permulaan masa remaja awal, sedangkan perkembangan emosi mencapai puncaknya pada periode remaja akhir. Oleh karena itu perubahan emosi tidak disebabkan oleh perubahan hormon seks dalam tubuh saja, akan tetapi juga sebagai akibat dari suasana masyarakat dan keadaan ekonomi lingkungan remaja. Bahkan ada yang berpendapat bahwa pengaruh lingkungan lebih besar daripada pengaruh hormon. Berdasarkan uaraian tersebut, penulis berpendapat bahwa pekembangan emosi remaja yang ditandai dengan masa perubahan-perubahan emosi disebabkan oleh perubahan hormon seks dan lingkungan sekitar. Hurlock menyatakan 1980 pola emosi pada remaja sama dengan pola emosi pada masa kanak-kanak. Perbedaaanya terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan khususnya pada pengendalian latihan indivdu terhadap ungkapan emosi mereka, misalnya perlakuan “anak kecil” membuat remaja sangat marah, dibandingakan dengan hal-hal lain. Remaja biasanya tidak mengungkapkan rasa amarahnya dengan cara yang meledak-ledak, 17 melainkan dengan menggerutu atau tidak mau berbicara. Ia tidak mengeluh atau menyesali diri seperti yang dilakukan anak-anak, namun terkadang dalam beberapa kasus seorang remaja juga dapat mengalami regresi yaitu bertingkah laku seperti anak kecil, minta perhatian atau marah-marah. Karena dengan tingkah lakunya diharapkan orang lain akan menghiburnya atau lebih memperhatikannya.

7. Bentuk-Bentuk Ekspresi Emosi