25
dapat dilakukan dengan cara bermain, bekerja dan lebih baik lagi adalah dengan mengatakannya kepada seseorang yang dapat
menunjukkan gambaran masalah-masalah yang dihadapi remaja yang bersangkutan.
10. Anak Yatim Piatu
Kata “yatim” berasal dari Bahasa Arab, bentuk jamaknya adalah
yatama atau aitam. Kata ini mencakup pengertian semua anak yang bapaknya telah meninggal dunia,
sedangkan “piatu” adalah seseorang yang tidak memiliki ibu lagi karena telah meninggal dunia ketika ia belum
menginjak usia baligh dewasa, baik ia kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan, maupun beragama islam maupun non muslim. Panti asuhan
adalah sebuah wadah yang menampung anak-anak yatim piatu. Didalam panti asuhan, anak-anak yatim piatu ataupun anak yang dititipkan
orangtuanya karena tidak mampu biasanya tinggal, mendapatkan pendidikan, dan juga dibekali berbagai keterampilan agar dapat berguna
dikehidupannya nanti.
11. Upaya Pengembangan Emosi Ke Arah Positif
Menurut Goleman 2007, upaya pengembangan emosi ke arah positif sebagai berikut.
1. Lingkungan Keluarga
Mengekspresikan emosi dapat dilatihkan oleh lingkungan tempat anak berkembang. Seorang anak pasti diberikan pelatihan
dan bimbingan secara khusus oleh orang tua akan emosi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dialami. Lingkungan keluarga yang mengajarkan emosi secara positif kepada anak akan mampu memberikan dampak emosi anak
yang baik juga. Lingkungan tempat tinggal merupakan lingkungan pertama seorang anak untuk mempelajari segala sesuatu, salah
satunya akan ekspresi emosi positif maupun negatif.
2. Lingkungan Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang
normatif, individu memberikan warna kehidupan sosial didalam masyarakat dan kehidupan. Sekolah adalah tempat anak belajar
dalam banyak hal. Anak mulai belajar bagaimana mengeskpresikan emosi ketika di sekolah bersama guru, dan teman-teman.
3. Lingkungan Masyarakat
Kondisi lingkungan di sekitar anak sangat berpengaruh terhadap tingkah laku serta perkembangan emosi dan pribadi anak.
Berbagai stimulus yang berasal dari lingkungan sekitar dapat memicu anak dalam berekspresi atau mengekspresikan emosi.
Frekuensi dan intensitas ekspresi emosi anak sangan ditentukan oleh kadar stimulus yang diterima. Anak juga akan belajar
mengekspresikan emosi di lingkungan masyarakat. Tidak hanya di lingkungan keluarga, pendidikan, tetapi di lingkungan masyarakat.
27
12. Penelitian yang Relevan