39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dekokta daun Sonchus arvensis L. jangka panjang terhadap penurunan aktivitas
ALT dan AST serum tikus jantan galur Wistar yang diinduksi dengan karbon tetraklorida CCl
4
serta hubungan kekerabatan antara peningkatan dosis dekokta daun Sonchus arvensis L. dengan penurunan aktivitas ALT dan AST
serum pada tikus jantan galur Wistar yang terinduksi karbon tetraklorida. Adapun pengukuran terhadap aktivitas ALT dan AST dijadikan sebagai
parameter kuantitatif dari efek hepatoprotektif yang dihasilkan dalam penelitian ini.
A. Penyiapan Bahan
1. Determinasi tanaman
Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari tepi aliran sungai daerah Wonosari. Determinasi bertujuan untuk menjamin
kebenaran tanaman yang digunakan. Langkah determinasi dilakukan dengan membandingkan ciri morfologis tanaman dengan buku determinasi tanaman
karangan van Steenis, Bloembergen, dan Eyma 1981 hingga menunjukkan tingkat spesies. Bagian tanaman yang dilakukan determinasi, yakni
keseluruhan tanaman, dari akar hingga bunga. Hasil determinasi lampiran 4 menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah
benar tanaman Sonchus arvensis L.
2. Penetapan konsentrasi dekokta daun
Konsentrasi maksimum merupakan komposisi bahan dan pelarut saat bahan uji terbasahi dan terendam seluruhnya oleh pelarutnya, dalam sistem
dekokta, bahan yang digunakan adalah serbuk daun Sonchus arvensis L., sedangkan pelarut yang digunakan adalah air. Penetapan konsentrasi
maksimum ini dilakukan untuk menentukan dosis maksimum dekokta daun Sonchus arvensis
L. Percobaan penetapan konsentrasi dekokta daun ini menunjukkan bahwa konsentrasi maksimum yang terjadi sebesar 15
b v
dan selanjutnya digunakan dalam penentuan dosis maksimum dekokta daun
Sonchus arvensis L.
3. Hasil penetapan kadar air
Pengujian terhadap kadar air dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas bahan uji, yaitu serbuk daun Sonchus arvensis L. yang
digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan standarisasi non- spesifik serbuk yang baik, yakni memiliki kadar air kurang dari 10 Depkes
RI, 1995. Metode yang digunakan dalam penetapan kadar air ini disebut metode gravimetri, yakni dengan mengatur suhu 105 °C selama 15 menit pada
alat moisture balance untuk menguapkan kandungan air dalam serbuk daun Sonchus arvensis
L. yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil yang didapatkan dari tiga kali replikasi menunjukkan bahwa
serbuk daun Sonchus arvensis L. memiliki purata kadar air sebesar 9,80. Berdasarkan hasil tersebut, terlihat bahwa serbuk daun Sonchus arvensis L.
memenuhi persyaratan standarisasi non-spesifik serbuk yang baik, yakni
memiliki kadar air kurang dari 10. Periode pengumpulan daun Sonchus arvensis
L. yang dilakukan saat musim penghujan Desember 2014-Januari 2015 menjadi penyebab cukup tingginya kadar air dalam daun.
B. Uji Pendahuluan